»Prolog«

55 5 10
                                    

Takdir itu sudah digariskan
oleh Tuhan, meskipun
kita ingin menghindarinya
tetapi tetap saja terjadi
Seperti pertemuan kita tiada
yang tau kita akan bertemu

»Dinata Aditya«

MATAHARI mulai bersinar seluruh nya, sampai cahaya nya
menembus celah jendela
suatu kamar. Didalam kamar
itu terdapat gadis cantik yang
sedang terlelap dalam mimpi
yang membuatnya tidak ingin
terbangun dari mimpi itu.

“ANKA....BANGUN KEBO..!”
teriak seorang cowok yang
sudah berseragam lengkap
SMA, ia adalah Angga Arino
kakak laki-laki Anka.

Angga mulai kehilangan
kesabaran lalu ia langsung
membuka pintu kamar adik
nya itu, memang pintu kamar
Anka tidak pernah dikunci
jadi siapapun bisa masuk
kedalam kamarnya. Tapi Angga
tidak pernah masuk kedalam
kamar adiknya itu tanpa izin.

Angga duduk ditepi kasur
Anka yang memakai bad cover
Bergambar Hello Kitty berwarna
pink, Angga langsung menyibak
selimut yang menutupi
tubuh Anka dan ia langsung
langsung menarik hidung
Anka.

Anka yang merasa sesak
nafas dalam tidurnya ia pun
langsung terbangun, begitu
Anka bangun Angga langsung
cengengesan merasa geli. Karna
wajah Anka saat ini merah
sekali, tentu saja bagaimana
wajahnya tidak merah. Angga
menarik hidungnya dan itu
membuatnya kesulitan bernafas.

Mata Anka masih terpejam
tetapi mulutnya mendumel
tidak jelas, beberapa detik
kemudian sekarang ia sudah
sadar sepenuhnya. Anka pun
langsung menoleh ke kakaknya.
Saat Anka ingin berteriak
Angga langsung melemparnya
dengan bantal, dan itu
membuat dia sedikit terpental.

“Mendingan sekarang lo mandi
terus pake seragam sekolah
lo, gue tunggu di depan rumah.
Kalo dalam waktu 20 menit lo
belum selesai juga, gue tinggalin
lo jadi lo gak bisa berangkat
ke sekolah bareng gue”
Setelah itu Angga pun keluar
dari kamar Anka dan menuju
mobil nya yang terparkir
dihalaman rumahnya.

“Ayo kak berangkat” ajak
Anka yang sudah naik kedalam
mobil kakaknya itu, Angga
menatap Anka yang terlihat
sangat pucat dan lesu. Angga
pun menyenggol bahu Anka
dengan pelan, dan itu membuat
Anka menoleh ke arahnya.

“Lo gak lagi sakit kan?” tanya
Angga dengan nada cemas
dan Anka hanya menggeleng
sambil tersenyum. Angga pun
hanya mengedikan bahu nya
lalu ia mulai melajukan mobil
nya dengan kecepatan standar.

“Untung aja guru-guru lagi
pada rapat kalo enggak bisa
dihukum kita didepan tiang
bendera” ucap Angga yang
tengah membuka seatbelt
nya lalu ia turun dan sedikit
memutari mobilnya untuk
membukakan pintu mobil
nya untuk Anka. Saat pintu
terbuka ternyata Anka sedang
kesusahan membuka seatbealt
nya, Angga pun langsung
membantu untuk membuka
kannya.

“makasih kak” ucap Anka
dengan lembut, Angga hanya
mengangguk lalu ia berjalan
mendahului Anka dan
mereka munuju ke kelasnya
masing-masing.

“permisi maaf kak mau tanya
kelas 10 IPS 2 dimana yah?”
Anka bertanya pada seorang
cowok yang sedang membaca
buku dengan serius, lalu cowok
itu pun langsung menutup
buku nya dengan malas dan
langsung menatap Anka dengan
ekspresi datar. Anka sedikit
takut tapi ia mencoba untuk
bersikap biasa saja dengan
tersenyum manis.

Kaya orang gak punya salah
banget, udah ganggu orang
lagi baca eh sekarang malah
senyum senyum. Ucap cowok
itu dalam hati.

Aduh dia marah gak yah,
Anka bodoh banget sih kenapa
harus nanya sama orang yang
lagi baca kan nyari masalah
kalo udah kaya gini. Ucap
Anka dalam hatinya.

“ayo ikut gue” perintah cowok
itu ia berjalan mendahului
Anka dan Anka hanya mengikuti
nya dari belakang.

Sepanjang jalan Anka terus
menundukan kepalanya karna
tidak berani memandang lurus
kedepan, bagaimana ingin
memandang kedepan saat ia
melirik saja banyak pasang
mata yang menatapnya tajam
dan berekspresi tidak suka.

Oh ayolah seorang Anka
Alverina berjalan bersama
dengan Dinata Aditya seorang
cowok famous dan idola para
cewek alayers di SMA
Mandanata. Meskipun tidak
berjalan beriringan tetapi
tetap saja mereka menjadi
pusat perhatian sekarang.

Sekarang Dinata dan Anka
sudah berada didepan ruang
kelas dan diatas pintu itu
Ada papan nama kelas Anka.
Anka sedikit menengok kelas
nya dari depan pintu dan kelas
itu sangat ramai sekali. Lalu
Anka langsung kembali
menatap Dinata, saat Dinata
ingin pergi Anka langsung
menahan lengannya.

“tunggu kak jangan pergi dulu”
Dinata pun langsung diam
dan Anka langsung berdiri
dihadapan Dinata sambil
tersenyum.
“Terima Kasih banyak yah kak
udah mau nganter aku kekelas
dan aku juga mau minta maaf
kalo tadi aku ganggu waktu
kakak” ujar Anka dan Dinata
hanya mengangguk. Saat
Dinata melangkahkan kakinya
untuk pergi Anka pun langsung
melihat name tag Dinata.

“Dinata Aditya” gumam Anka
sambil tersenyum, lalu ia pun
langsung masuk ke dalam
kelasnya.

Ok guys... Ini cerita kedua
dari aku semoga yang ini
lebih baik dan lebih
menarik dari cerita sebelum
nya yah...😊😊

29~Januari~2018
{21.06}
DespitaLiana

Jangan lupa Voment Nyah
ditunggu yah para Readers
Biar aku semangat untuk
nulis cerita ini....

°•_ _See You Next Chapter_ _•°






Stay With Me {My Heart}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang