<<< (sebelumnya)
Stefan memeluk erat Yuki dan tersenyum mengejek saat melihat raut pucat gadis tengil itu.
" Gue tau, lo adalah cewek tengil, keras kepala, dan kekerasan nggak akan buat lo takut, tapi gue yakin dengan begini lo pasti takut" remeh Stefan
Yuki memandang kanan kiri bahkan bawah juga yang berhasil membuat tubuhnya lemas.
" Sekali aja lo keluarkan karatemu kita akan terjun kebawah, dan,,,, dooor kita tewas!" bisik Stefan.
Sungguh Yuki mengutuk posisi seperti ini, dimana ia tak punya pilihan dan lihatlah senior menyebalkan itu bahkan menyentuh wajahnya.
" Ma ma ma mau apa lo?" tanya Yuki yang dibuat setegas mungkin.
" Menurut lo?" remeh Stefan.
Stefan semakin mendekatkan wajahnya dan menatap jengah gadis yang sudah membuatnya malu dan kesal itu.
Yuki mengalihkan pandangannya dan mengatur nafasnya agar tak berhenti ditengah tenggorokan.
Sungguh ia sangat membenci senior didepannya ini, yang sudah berbuat semena-mena padanya.
" Apa lo masih akan menentang gue lagi?" kata Stefan nyaris berbisik.
Diam
"Kalau gue tanya itu dijawab!" tekan Stefan.
Diam
"Oke gue anggap jawaban lo iya!" sinis Stefan.
" Dasar tengil!"
Stefan sedikit mendorong tubuh Yuki sehingga membuat Yuki takut bukan main sungguh ia benci dengan ketinggian, melihat gedung yang menjulang, melihat bumi yang jauh dari telapak kakinya dan menatap langit yang berasa mendekati dirinya.
Yuki sudah merem bahkan saat ini ia nyaris menangis.
Stefan terkekeh melihat usahanya berhasil.
" Gue tanya sekali lagi! Apa lo akan nentang gue lagi?
Mempermalukan gue lagi?
Atau mau memukul gue lagi? Hem?"
Yuki tetap diam dalam rasa takutnya dan lihatlah sekarang ada cairan bening yang mengalir syahdu di kedua pelupuk matanya.
Stefan sedikit merasakan getaran dihatinya saat melihat Yuki memejamkan mata dan menangis dalam diam.
Stefan kehilangan gadis tengil itu,,,
Stefan Kehilangan gadis tomboy itu,,,
Stefan Kehilangan gadis keras kepala itu,,,,
Dalam sekejap keberanian dan sikap menyebalkan itu musnah bersama angin yang berhembus syahdu.
Greepppp
Stefan menarik Yuki dalam dekapannya dan mengeratkan pelukannya berharap memberi rasa tenang terhadap gadis yang baru saja dikerjainnya itu.
Hiks
Hiks
Yuki semakin sesenggukan dalam dekapan Stefan entah apa yang membuatnya menangis yang pasti ia teringat sesuatu.
"Maaf" lirih Stefan tanpa sadar mencium puncak kepala Yuki berkali-kali entahlah rasa ingin melindunginya muncul begitu saja.
Hiks
Hiks
Brughh
Yappp
Yuki terkulai lemas pingsan dalam dekapan Stefan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Terlarang ( Tersedia PDF )
De TodoRank in Random -192 (17-02-2018) -215 (18-02-2018) -252 (03-02-2018) -266 (13-02-2018) - 610 (perdana) cinta tak pernah tau kapan hadir dan pergi cinta tak pernah tau kepada siapa berlabuh cinta sejati harus memiliki,,, jika ada yang bilang cinta...