For Haechan

779 39 1
                                    

Aku menunggu diluar ruangan Haechan yang sedang diperiksa. Aku menghembuskan nafas dan duduk menyandar dikursi. Aku tidak ingin Haechan pergi meninggalkanku begitu saja. Ini seperti mimpi buruk yang pernah kuimpikan sebelumnya. Apakah mungkin ini akan terjadi? Apakah Haechan akan benar-benar pergi meninggalkanku? Aku menundukkan kepalaku dan menangis terisak-isak karena menyesali perbuatanku yang membuat Haechan kewalahan menghadapiku.

"Lee Minyoung..."

Seseorang memanggilku dengan nama panjangku. Aku langsung mengusap air mataku dan menoleh seseorang yang memanggilku tadi. Seorang laki-laki berdiri agak jauh disebelah kiriku. Ya, itu adalah Mark-Oppa. Aku langsung berdiri.

"Mark-Oppa?"
"Ada apa dengan Haechan?"
"Haechan kambuh lagi, tapi kambuhnya lebih parah daripada sebelumnya..." isakku
"A... Apa?! Dia kambuh?"
"Hmm..." aku mengangguk pelan

*Mark Pov*

Minyoung mengangguk pelan serta menangis. Aku hanya diam terpaku setelah mendengar Haechan kondisinya semakin parah. Aku hanya bisa menundukkan kepalaku.

"Mungkin aku yang bersalah padanya, aku telah membuatnya kewalahan..."
"Ani, kau tidak boleh menyalahkan dirimu Minyoung!"
"Tapi, kamu ngerti sendiri kan! Aku membuatnya repot..."
"Haechan tidak pernah kewalahan menghadapimu, dia sangat sayang padamu!"
"Sayang padaku..."

Aku berjalan menghampiri Minyoung dan menepuk pundaknya pelan.

"Haechan tidak pernah mengeluh tentangmu..."
"Mark-Oppa?"
"Percayalah, Haechan sayang padamu..."
"Hiks, Haechan... Minyoung minta maaf..."
"Sudahlah, kamu tidak perlu meminta maaf pada Haechan..."
"Tapi aku..."
"Haechan ikhlas merawatmu meski dia ada keterbatasan fisik..."

Aku mengelap air mata Minyoung dengan sapu tanganku yang kubawa tadi.

*Minyoung Pov*

Mark-Oppa mengusap air mataku dengan sapu tangan miliknya. Aku tak percaya, Haechan melakukan semua ini demiku. Dan apa yang harus kulakukan deminya? Aku tak ingin dia pergi begitu saja.

"Goma..."

Belum selesai mengucapkan kata-kata. Pintu ruangan itu dibuka oleh seorang dokter. Aku dan Mark-Oppa langsung mengalihkan pandangan kearah dokter yang memeriksa Haechan tadi.

"Maaf, apakah kalian berdua bisa ikut dengan saya?"
"Ya, kita bisa..."

Aku dan Mark-Oppa mengikuti dokter tersebut dari belakang. Apa yang terjadi pada Haechan, aku tak ingin mendengarkan berita buruk tentang Haechan, soal apapun itu.

Sesampai diruangan dokter itu, aku dan Mark-Oppa dipersilakan duduk. Dokter tersebut duduk berhadapan dengan kita berdua.

"Ano, bagaimana dengan keadaan Donghyuk?" aku mulai cemas
"Donghyuk hanya memiliki umur yang singkat, mohon maaf karena kita berusaha menyelamatkan Donghyuk..."

Bagaikan petir menyambar telingaku secara tiba-tiba. Aku terkejut setengah mati setelah mendengarkan pemberitahuan tentang Haechan.

"Apakah tidak ada jalan lainnya?" Mark-Oppa bertanya kepada dokter
"Sebenarnya..."

Aku diam terpaku setelah mendengarkan itu. Apa yang harus aku lakukan? Hidup Haechan sudah diambang pintu. Apa yang harus kulakukan? Tiba-tiba, aku mengingat perkataanku yang ingin aku lakukan. Ya, bertukar jantung pada Haechan. Aku langsung membuka pembicaraan.

"Jalan alternatifnya adalah menukarkan jantungku yang sehat dengan jantung Haechan yang menderita!" Sahutku
"Minyoung?!"
"Aku rela menukarkan kebebasanku ini dengan penderitaan Haechan!"

Mark-Oppa dan Dokter tercengang dengan perkataanku yang barusan aku katakan. Ini demi Haechan, aku rela menukarkan jantungku padanya. Karena, aku tak ingin melihat tangisan fans dan rekan-rekannya berduka. Tapi, biarkan aku saja yang lebih baik pergi meninggalkan dunia.

"Kumohon, inilah jalan salah satunya untuk menyelamatkan nyawa Donghyuk!" aku memohon dengan membungkukkan badanku

"Baiklah, karena ini permintaanmu. Kapan kita akan mulai operasi tukar jantung?" Tanya dokter

"Jika boleh sekarang daripada terlambat..."

"Baiklah, kita akan mulai 10 menit lagi..."

"Baiklah, terimakasih dokter! Terimakasih banyak..."

Dokter tersebut akhirnya keluar dari ruangannya. Hanya aku dan Mark-oppa yang tersisa. Mark-oppa menatapku dengan penuh kecemasan.

"Apa kau yakin bertukar jantung dengan Haechan?" Mark-Oppa mulai cemas

"Nde, aku yakin! Aku melakukan ini demi Haechan. Bukan hanya itu saja, tapi demi Nct dan fansnya..." senyumku

"Minyoung, terimakasih! Kau rela menukarkan jantungmu demi Nct, apa yang harus kita balas dari kerelaanmu?"

"Ani, kalian tidak usah membalas kebaikanku ini, aku mau kalian terus berkembang dan maju menjadi nomor satu..."

"Baiklah, semogaberjalan lancar operasinya..." Mark-Oppa menepuk pundakku lalu tersenyum

Aku mengangguk dan pergi keluar ruangan dokter. Aku segera menemui sang dokter agar operasinya segera dilaksanakan.

"Lee Minyoung, apakah kau sudah siap?" Tanya dokter
"Saya sudah siap dok!" tegasku
"Baiklah, kau akan dibius dulu..."

Haechan, kau akan terbebaskan dari penyakitmu itu dan biarkan aku yang mengalami penderitaanmu itu. Aku rela menukarkan jantungku padamu. Aku rela menukarkan kebebasanku dengan penderitaanmu. Aku tak ingin melihat kamu murung dan tersiksa. Biarkan selanjutnya aku yang menderita.

My Dear Young Sister [COMPLETE√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang