Threshold

485 36 0
                                    

*Minyoung Pov*

Malampun menjelang tiba, aku duduk disofa dan menyalakan televisi. Aku melihat acara yang Haechan lagi lakukan sekarang.

'Kenapa suhu tubuhku semakin naik dan kondisiku semakin lemah?' Batinku

Aku menaikan kedua kakiku keatas sofa dan mengalungkan tanganku di kaki. Aku menenggelamkan wajahku di lutut. Aku menahan rasa nyeri yang luar biasa sekaligus suhu tubuhku meningkat.

'Mungkin aku akan pergi meninggalkan dunia ini...'

Aku beranjak dari sofa menuju ruang obat-obatan. Aku melihat wajahku dicermin, aku tau, wajahku pucat sekali seperti mayat daripada yang sebelumnya.

Klekk. Aku membuka pintu kotak obat-obatan dan mengambil obat yang sudah disiapkan oleh Haechan dulu saat dia masih menderita penyakitnya dulu. Aku meminum obatnya dan menaruh lagi ditempatnya.

Aku duduk disofa depan televisi. Kondisiku bukannya makin membaik tapi malah memburuk. Aku menangis kesakitan karena rasa nyeri di jantungku semakin parah. Rasanya mataku berkunang-kunang dan buram. Aku menaruh daguku di lututku dan menahan sakit yang luar biasa.

Mungkin hari ini atau tidak besok aku sudah pergi meninggalkan dunia. Aku merasa mual sekali, aku segera pergi kekamar mandi.

"Hwuukk..."

Aku memuntahkan darah dari mulutku, aku terkejut sekali. Aku langsung menyiramnya dan pergi dari kamar mandi.

Tepp. Rasanya aku ingin pingsan dan nanti siapa yang akan menolongku? Kepalaku terasa seperti dipukuli dengan kencang dan jantungku seperti ditusuk oleh jarum yang tajam. Aku tak kuat menahan ini semua. Aku semakin lemah dan tidak kuat lagi.

Tokk. Suara pintu depan diketuk oleh seseorang, aku segera pergi menuju pintu yang diketuk oleh seseorang. Tapi, aku tak kuat berjalan, mataku tidak kuat lagi untuk dibuka, nafasku sudah tersengal-sengal. Apakah aku akan mengakhiri hidupku sekarang? Air mataku mengalir dengan deras.

Mungkin, mungkin hari ini aku akan ditindas penderitaan ini seperti aku sedang disiksa. Aku harus bertahan dulu, aku harus bertahan. Tapi, omonganku tidak sesuai dengan apa yang kukatakan. Aku tak sadarkan diri secara tiba-tiba.

*Taeyong Pov*

"Haechan ada dirumah tidak ya?"

BRAKKK. Apa itu? Suara apa itu? Aku terkejut begitu saja mendengarkan barang yang terjatuh dari atas. Aku tak berpikiran panjang, aku langsung mendobrak pintu rumah Haechan dan masuk kerumahnya.

JRENGG. Aku melihat adik dari Haechan, Lee Minyoung tidak menyadarkan diri. Aku langsung mengangkatnya dan membawanya ke rumah sakit Seoul terdekat.

Drapp. Drapp. Aku berlari dengan kencang. Kenapa Haechan tega meninggalkan Minyoung sendiri dirumah? Aku berlari menuju rumah sakit.

Sesampai dirumah sakit, aku menelpon Haechan. Akan aku kasih tau dia.

Haechan: Annyeong, ada apa hyung?

Taeyong: kamu dimana? Aku sekarang dirumah sakit...

Haechan: Aku udah mau pulang, ehh... Hyung kenapa dirumah sakit?

Taeyong: Minyoung tak menyadarkan diri! Kamu tega sekali meninggalkannya!

Haechan: A... Apa?! Baiklah aku akan kesana?!

Taeyong: Cepat! Jangan lama-lama

Haechan: I... Iya...

My Dear Young Sister [COMPLETE√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang