PART 10

18.7K 1.2K 146
                                    

"Papa Travis. Itu bagus sekali. Aku benar-benar tidak percaya jika kau mau menjadi seorang papa untuknya. Terimakasih Tee," lagi-lagi Eve menangis, bukan karena ia sedih. Ia senang ternyata Rosie mempunyai figur seorang ayah nantinya. Yah walaupun tidak menutup faktanya jika ayah biologis Rosie tidak tahu keberadaannya. Bahkan dia tidak menginginkan Rosie ada.

Tidak apa-apa. Eve tidak mengharapkan monster itu mengakui Rosie sebagai anaknya. Cukup seperti ini saja ia sudah bahagia. Dan mungkin kedepannya ia akan mencoba membuka hatinya untuk Travis. Menciptakan keluarga yang sempurna dengannya. Dan juga si kecil Rosie.

-----_____-----

"Mommmmmm!! Aaaaaa!!!"

Suara teriakan gadis kecil menggema di rumah minimalis yang terasa hangat ini.

Sementara Travis mengenakan topeng serigala dan terus mengejar langkah kecil Rosie yang sesekali berteriak memanggil mamanya, kemudian tertawa kencang saat Travis berhasil menangkap Rosie.

Eve hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Travis dan Rosie.

"Makan siang sudah siap. Tunggulah di meja makan, Mom akan menghidangkannya," ucap Eve seraya melepaskan apron hitamnya.

Eve menghidangkan masakannya di meja makan, dimana Travis dan Rosie sudah siap memegang garpu dan pisaunya dengan semangat.

"Pelan-pelan sweetheart, kau bisa tersedak nanti," ucap Eve mengingatkan Rosie yang lahap memakan grilled beef.

"Don't worry Mom, kata Papa jika kita makan dengan cepat itu akan menghemat waktu dan tenaga dan juga baik untuk pencernaan. Iya kan Papa?" Seketika Travis tersedak mendengar ucapan Rosie. Terlebih lagi Eve yang memicingkan matanya ke arah Travis.

"Sssttttt itu jika kita makan berdua saja. Jangan bilang ke Mom lagi oke cutie pie?" Bisik Travis yang tepat berada di samping Rosie.

Rosie hanya mengacungkan jempolnya ke arah Travis dan tersenyum dengan lebar.

"Mom bolehkah aku ikut ke cafe hari ini? Uncle Joe berjanji akan mengajariku membuat choco muffin." Ucap Rosie setelah menghabiskan makanannya.

"of course honey, kau ini suka sekali membantu di dapur. Apa kau ingin menjadi chef?" Tanya Eve seraya berdiri untuk mengambilkan susu Rosie.

"Nope. Hanya suka saja Mom, aku kan mau menjadi DJ seperti Papa. Dan juga Papa berjanji untuk membelikanku alat-alat DJ saat aku besar nanti, iya kan Pa?" Lagi-lagi Travis tersedak mendengar ucapan Rosie yang kelewat jujur itu.

"Teeeeeee!!" Teriak Eve dari arah dapur membuat Travis segera mengelap mulutnya dengan napkin.

"Eeehh, Papa harus segera pergi sayang, sebelum T-rex yang berada di dapur itu mencabik-cabik Papa," Travis mengecup puncak kepala Rosie dengan cepat dan berlari kecil meninggalkan ruang makan itu.

Eve datang dari arah dapur dengan satu gelas susu di tangan kanan dan spatula kayu di tangan kirinya.

"Dimana Papa?" Tanya Eve kepada Rosie yang masih bingung dengan kelakuan Papanya.

"Apa di dapur ada T-rex Mom? Papa bilang ia harus segera pergi agar tidak di cabik-cabik T-rex yang berada di dapur." Ucap Rosie dengan polosnya.

Eve hanya menggelengkan kepalanya dengan kelakuan Travis yang tidak pernah berubah dari dulu. Eve hanya berharap jika Rosie tidak mengikuti jejak Travis.

BECAUSE AN ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang