PART 11

28.9K 1.4K 235
                                    

"Hey! Kau tidak mau bertemu ibuku? Itu dia!" Rosie menunjuk ke arah yang berlawanan dengan Sam. Tetapi Sam hanya memandang Rosie dengan senyuman tipisnya.

"Lain kali aku janji akan menemui ibumu Rosie. Sampaikan salamku kepadanya," balas Sam dengan suara yang sedikit ia keraskan.

Sam meneruskan langkahnya kembali ke hotel. Padahal Sam masih ingin bersama Rosie. Entah sihir apa yang Rosie punya. Atau keanehan macam apa yang ada diri Sam sehingga ia sangat tertarik dengan Rosie. Bukan rasa ketertarikan sebagai lawan jenis tetapi ini hal yang berbeda. Sam juga tidak tahu perasaan macam apa ini. Yang pasti, ia sangat senang melihat gadis itu. Apalagi tawa riangnya, dan mata biru yang Rosie katakan mirip dengan matanya.

-----_____-----

Eve melangkah dengan pasti menghampiri Rosie yang duduk di ayunan taman seorang diri.

"Honey, kau memperhatikan apa?" Tanya Eve karena sedari tadi Rosie terus memandang lurus ke arah yang berlawanan dengan datangnya Eve.

"Hey Mom. Aku sedang memperhatikan seseorang. Lelaki bermata biru, sama seperti ku" Rosie memandang Eve dengan binar matanya.

Dan mengalirlah cerita dari awal pertemuan Rosie dengan lelaki bermata biru itu hingga kejadian tadi. Selama bercerita Eve terus memperhatikan Rosie dan Eve bilang jika ia juga ingin bertemu dengan lelaki bermata biru yang Rosie ceritakan dengan semangat itu.

"Dia baik Mom, aku rasa. Baru saja dia pergi setelah menerima telefon. Namanya Trainor... Sammy... eumm Sam? Ya! Sam Trainor," ucap Rosie riang setelah berhasil mengingat nama lelaki itu.

Berbeda dengan Eve yang seketika menegang mendengar nama itu. Nama yang selama lima tahun ini ia hindari. Nama yang mampu memporak-porandakan kehidupannya. Nama yang sangat ia benci. Teramat benci.

"Mom? Heyy!" Rosie melambaikan tangannya di depan mata Eve. Dengan cepat Eve mengerjapkan matanya.

"Hindari orang itu Rosie" ucap Eve datar seraya menarik pelan tangan kanan Rosie agar berjalan mengikuti langkah Eve.

"Kenapa?" Tanya Rosie polos.

"Jika Mom bilang kau harus menghindari orang itu, maka tugasmu itu menuruti apa yang Mom bilang Rose. Tidak ada bantahan," Eve menegaskan pada kalimat terakhirnya.

Rosie hanya menganggukkan kepala dan mengikuti langkah lebar Evelyn yang terkesan terburu-buru.

Evelyn tidak langsung membawa Rosie ke rumah, melainkan ke cafe karena hari ini ia harus menyiapkan segala keperluan untuk acara yang akan di langsungkan di cafenya.

Entah acara apa, yang pasti customer hanya menginginkan dekorasi yang sederhana tapi terkesan elegant. Dan juga Eve tahu, orang yang memesan tempat kali ini adalah orang yang cukup penting di Brooklyn.

"Rosie, suruh Uncle Joe untuk menata Eclair dan kue-kue di meja sebelah barat." Ucap Eve kepada Rosie yang sudah siap dengan apron hitamnya. Rosie menganggukkan kepala, dengan berlari kecil Rosie melangkah ke arah cold kitchen.

Hari ini Cafe tidak beroperasional seperti biasanya. Eve dan karyawan lainnya hanya terfokus untuk menyiapkan acara untuk nanti malam.

Bahkan Eve harus bekerja sama dengan Party Planner dan juga toko bunga untuk menunjang penampilan cafe.

Mereka bekerja sesuai dengan arahan dan tugas masing-masing. Kurang dari dua jam, penataan ruang sudah selesai. Maka dengan senyum yang tersungging di wajahnya, Eve kembali melangkah ke belakang meja kasir.

Ia membuka ponselnya dan mendapati pesan dari Travis. Pesan manis yang di sisipkan foto Travis dengan latar Tokyo Tower. Sudah seminggu ini Travis mengadakan Tour Asia. Tetapi lelaki itu selalu saja menyempatkan waktunya untuk menghubungi Eve terlebih lagi Rosie.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BECAUSE AN ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang