PART 1

24.9K 1.1K 13
                                    

Evelyn berlari menuju depan rumahnya. Hari ini dia telat bangun karena semalaman mengerjakan laporan pekerjaannya hingga lewat tengah malam. Taksi yang dipesannya sudah menunggu di depan rumahnya. Biasanya Evelyn lebih suka bersepeda ke kantor tetapi karena hari ini dia sudah telat maka ia tinggalkan kebiasaannya itu.

Sesampainya di kantor ia sedikit berlari menuju lift yang hari ini terlihat lebih senggang. Pantas saja lift sudah sepi karena saat ini dia sudah telat selama lima belas menit dan sudah dipastikan ia akan mendapat teguran dari atasannya. Tetapi saat ia sudah akan memencet tombol lift ada tangan kekar yang juga akan memencet tombol itu. Tangan mereka bergesekan dan Eve sempat memandangi tangannya cukup lama lalu mengurungkan niatnya itu. Biarlah tangan kekar itu yang memencet tombol.

"Jam kerja sudah dimulai sejak lima belas menit yang lalu dan Anda baru datang Miss?" tegur suara bariton yang berada disebelahnya itu. Eve mendongak dan mendapati mata biru terang yang sedang menatapnya. Sam Trainor, CEO dari perusahaan ini. Bosnya. Matilah aku terlambat dan ditegur bos besar.

"Eh, selamat pagi Mr. Trainor. Maafkan keterlambatan saya, saya berjanji ini akan menjadi yang pertama dan terakhir saya," kata Eve seraya menundukkan kepalanya. Hari ini benar-benar sial untuknya. Ia tidak menyangka bahwa ia akan bertemu bos besarnya di situasi yang seperti ini.

Ting!

Sam segera masuk kedalam lift, dan dipandanginya karyawannya itu yang masih menundukkan kepala.

"Apa Anda akan memanjangkan waktu terlambat Anda Miss? Dengan terus berdiri disitu?"

"Eh, saya akan menggunakan tangga kalau begitu," ujar Eve, karena Eve tahu Sam tidak suka satu lift dengan bawahannya. Arogan memang. Biasanya Sam akan menggunakan lift pribadi yang langsung terhubung ke ruangannya tetapi berhubung liftnya sedang dalam masa perbaikan jadilah ia harus menggunakan lift untuk karyawannya.

"Masuk saja kalau begitu. Saya tidak masalah jika harus berbagi dengan Anda," kata Sam dengan nada yang datar. Sam benar-benar tidak masalah jika harus berbagi lift dengan satu orang lainnya, asalkan tidak dengan banyak orang yang membuat lift terasa sesak.

Eve mengangguk dan memilih pojok belakang yang jauh dari bosnya. Sam hanya melirik sekilas dan tidak mempermasalahkan itu.

"Di lantai berapa kantormu?" tanya Sam yang sedang berada di depan papan tombol.

"Emm lantai sepuluh Sir." Eve selalu gugup jika berhadapan dengan atasannya. Bukan hanya dengan Mr. Trainor saja tetapi kepada semua atasannya.

Divisi editor rupanya, batin Sam. Hanya ada keheningan di dalam lift tersebut karena memang Sam tipikal bos yang tidak suka banyak bertanya ataupun banyak bicara. Dan Eve saat ini tetap pada kebiasaannnya, menundukkan kepala dan menautkan kedua tangannya dengan gugup. As always Eve terkenal dengan sebutan gadis introvert yang mudah sekali gugup jika didekati orang asing.

Tak terasa lift saat ini sudah berada di lantai sepuluh dan sebelum Eve melangkah keluar ia sedikit membungkukkan badannya serta mengucapkan salam kepada bosnya yang hanya di jawab anggukan pelan saja.

Saat dia baru saja duduk di kubikelnya terdengar suara menggelegar dari Mrs. Watson. Kepala divisinya yang bertubuh agak gempal dan wajah galaknya itu. Usianya hampir menginjak 40 tahun. Dan dia terkenal tegas serta suaranya yang keras itu selalu berhasil memancing rasa penasaran orang yang mendengarnya.

"MISS RUPPERT! KE RUANGAN SAYA SEKARANG JUGA!" perintah Mrs. Watson. Eve menghela napas kasar dan berjalan dengan lesu keruangan Mr. Watson.

Super sial pagi ini bagi Eve.

***

Malam ini akan diadakan pesta anniversary untuk perusahaan Trainor Enterprise yang diadakan di Mansion utama keluarga Trainor. Hampir setiap pesta yang diadakan perusahaannya diadakan di Mansion utama keluarga Trainor. Semua karyawan mendapatkan undangan yang berwarna putih elegan tak terkecuali Evelyn yang saat ini kebingungan memilih gaun yang akan di gunakannya. Eve bukan orang yang menyukai pesta. Maka dari itu dia kebingungan memilih baju di lemarinya. Bahkan dia tidak mempunyai satupun gaun yang bagus. Hanya ada dress usang yang Eve yakin sudah agak tidak muat di badannya. Maka dengan sedikit uang tabungannya Eve berencana akan belanja gaun pagi ini berhubung sekarang ini weekend.

BECAUSE AN ACCIDENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang