akustik

21 0 0
                                    


Kota baru, orang orang baru suasana baru cerita baru. Di sini cuacanya masih sama dengan dikotaku dingin dan mungkin ini lebih dingin karena di daerah pegunungan. Bis sekolah kita sudah sampai di area parkir gedung utama. Delegasi dari sekolah lainpun sudah mulai berdatangan, aku dan keempat rekanku memakai almamater sekolah sekaligus ID card osis. Terlihat tali sepatuku mulai berantakan lalu ku ikat kembali agar terlihat makin cantik. Maksudku makin rapih.

"El, pak aung mana ?" tanya gerald

" tadisih bilangnya mau beli kopi di caffe depan" jawabku yang masih mengikat tali sepatu. Duh ribet ya

"yaudah yuk masuk" ujarku

Semua terlah datang dan berkumpul di auditorium gedung. Semuanya tampak begitu antusias mengikuti acara, banyak pertunjukan yang di tampilkan diacara pembukaan semua menikmati acaranya. Dan mataku tercuri pada lelaki yang membawa gitar akustik dengan denim dan ripped jeans yang membalut tubuhnya. Ia kenakan topi hitam polos dan ada kalung berbentuk taring menggantung dilehernya. Dia mulai menegakan kepalanya dan semua temanku berteriak "RICHARD ?" akupun begitu. 

"tuh orang ngapain coba disitu, aduh semoga aja gua gak ketemu tuh si upil kuda" gumamku dalam hati.

"el, itu Ricahrd kan ?" Vina menepuk pundaku

"iya itu si Richard " aku hanya menajawabnya datar. Oh iya wajah tampan Richard memang terlihat jelas karen akmi berada dibarisan paling depan. Tampan ?. iya aku mulai menyadari tampannya Ricard saat ini. Ketahuilah ketika seorang leaki memainkan alat msik atau bahkan hanya bernyanyi ketampananya melebihi kadar yang sewajarnya. Aku mengakui itu. Richard kamu tampan.

Billionare dari Bruno mars Ia nyanyikan bersama Bandnya yang terdiri dari 5 personil. Band Ricard menampilkan untuk menutup acara pembukaan event ini. Aku ga tau kenapa Richard bisa tampil dikota ini. Aku ga tau kenapa tubuhku mematung dan hanya terdiam melihat Richard memainkan senar gitar sambil bernyayi. Padahal aku sangat hafal dengan lirikya. Ricard menghipnotis aku saat ini.

Lagu ketiga telah selesai dibawakan oleh bandnya, Ricard dan yang lainnyapun menuruni stage dan kembali keruangannya.

"woi Richard" teriakan Vina membuat orang disekelilingku kaget. Dan Richard hanya berjalanlurus tanpa menggubrisnya. Aku tau dan aku yakin dia mendengarnya haya sajamungkin agar terlihat keren saja dia mengabaikan sapaan dari kami. Mungkin.

---

"ih amit amit dah tu orang sombong amat ya" gumam Vina sambil mengaduk pop mie

"siapa ?" tanya gerald

"itu si Richard" jawabnya

"lha emang udah biasa kali dia mah gitu, ya udahlah ya biar aja. " sambung adnan

"nan loe tau ga ?"

" paan ?" jawab adnan yang sedari tadi sedang memainkan ponselnya

"tadi ada cicak ekornya putus"

"terus udah lapor polisi ?"

"belom sih, gua telfon pak aung"

"lha kok bisa?" seketika Adnan mengalihkan pedangannya ke Aldi

"iya gua telfon pak Aung mau minta lem, ma u gua sambungin lagi tu buntut sapa tau bisa nyatu"

" woi Nael,,,, loe punya catokan ga ?" teriak Adnan padaku. Sontak aku kaget karen aku sedari tadi sedang menatap jendela sambill mengaduk kopi

" buat jitak pala si Aldi kali aja waras"

"dih Adnan jahat" gumam Aldi

Biar kuceritakan sedikit tentang Aldi dan Adnan, mereka berdua adalah saudara kembar dan anehnya mereka masuk osis dan bidang yang sama, terbilang kompak ia tapi ga juga di setiap saat cekcok antara mereka adalah obat bagi lelah dan letih bagi kami para osis. Adnan yang sebgai kaka mmemang terlihat lebih dewasa dibanding Aldi.

---

Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam acara malam peetama di isi dengan perkumpulan para Guru yang ikut hadir diacara ini. Semua siswa dianjurkan untuk beristirahat dan memebereskan perlengkapan.

KRING bunyi notofokasi line di ponselku terdengar saat aku sedang menyisir rambut. Gerald yang sedang memebaca bukupun melihat layar ponselku nyala dan gerlad memebritahuku karen ponselku sedang di cahrger di dekat Gerald. Kamar kami di bagi 3 . 1 amar berisis aku dan Vina, 1 kamiar berisi si kembar dan gerald dan satu kamar lagi berisi pak aung sama pak johan, tapi pak johan datangnya besok pagi soalnya dia ada keperluan mendadak katanya. Kebetulan Gerald dan Aldi lagi ada di kamar aku dan Vina.

"hih ni anak malah masih aja nyisir " tegur Aldi yang sedang berebah di kasur sambil bermain Games diponselnya

"iya iya hehe "

" temui gua ditaman dekat gedung audit sekarang"

Pesan itu datang dari Richard.

kira kira richard kenapa ya nyuruh Nael buat nemuin dia?

hmm tunggu di chapter berikutnya ya.

oh iya, jangan lupa buat vote ceritanya thanks :) terimakasih sudah memebaca

JA(T)UHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang