hoodie dimalam hari

25 0 0
                                    


Hari itumenjadi hari paling membinugngkan sedunia, bagiku. Malam itu kukenakan hoodie hitam yang diberikan entah oleh siapa di lokerku saat itudan legging hitam yang lumayan tebal dengan rambut yang masih ku ikat. Setelah menerima pesan dari Richard, aku bergegas tanpa berpamitan dengan yang lainnya kerena takut mengkhawatirkan, aku keluar dari hotel yang memang satu petak dengan gedung auditorium dan berjalan menelusurinya. Angin malam yang begitu dingin membuat tubuhku sedikit menggigil. Terlihat sesosok laki laki dengan tegapnya berdiri memakai hoodie berwaran abu abu dengan jeans hitam yang membalut tubuhnya, iya kenkan earphone dan kalung taring menggangtung dilehernya. Iya dia Richard. Sedang menungguku menuju kearahnya.

"kenapa ?" tanyaku langsung saat aku tiba ditempat

"eh loe, jangan sok kenal ya sama gue disini, apa lagi yang temen temen loe lakuin tadi, norak tau gak ?" dengan sedikit nada penkanan aku mulai merasa bersalah karena membuat Richard malu namun disisi lain aku merasa mara terhadapnya.

"udah gitu doang ?" ketusku sambil melipat kedua tanganku

"dan loe jangan pernah manggil gua dan anggap aja kita ga kenal"

"deal"

"kok secepat itu ?"

"maksudnya ?" tanyaku

"ya udahlah ribet ngomong sama lu, dan sono lu pergi. Kita masih ada 5 hari lagi di sini jadi inget apa yang tadi gua peringatin ke loe ya "

Tak langsung menggubrisnya, aku langusng meninggalkan Richard dan langsung pergi bersama bayanganku.

Richard.

Malam ini, aku sengaja mengajak Nael untuk bertemu karena aku ingin memberi pelajaran padanya, apalagi teman temannya yang sudah berteriak teriak menyebut namaku, sontak saja aku malu dan merasa terganggu. Aku memang perah tinggal di kota ini sebelum aku pindah ke kota yang sekarang satu kota bersama Nael.

Terlhat dari arah hotel Nael berjalan menunduk, aku rasa dia kedinginan. Tapi tunggu. Dia memakai hoodie hitamnya, hoodie hitam yang aku berkan saat nael disiram oleh Aldo. Iya aku yang menaruh di lokernya. Saat itu aku memang memakai hoodie tapi tak seoarangpun tahu bawa itu adalah hoodie miliku. Nael cantik memakai hoodie itu. Paras Nael memang paling cantik diantara teman teman perempuan disekolah disinipun paras cantik Nael masih terasa. Aku telah kalah dengan mata Nael. Aku mulai tau dan menyadari cantiknya Nael mulai dari matanya saat kita bertatapan saat itu.

Nael datang menghampiriku dan langsung membuka percakapan. Aku terfokus dengan jarinya yang terlilit oleh hansaplas, jari yang terluka itu cukup membuat hatiku tergores dan entah kenapa. Akupun bingung.

Nael meninggakanku sendirian tanpa sapaan selamat tinggal atau bahkan selamat tidur. Bayangan Naelpun semakin memudar dihadapanku. Sunggu aku sangat sedih saat ini, malam yang dingin dengan Nael yang cantik.

"kenapa gua ngomong kaya gitu ya ? Nael sakit hati ga ya ?" akupun kesar pada diriku sendiri denganmengacak ngacak rambut.

"woii" Yosef mengagetkanku dari arah belakang

"woii kaget" sontaku "paansih ?"

"dih sewot, eh kita udah beli makanan ayo kekamar yang lain udah pada dikamar nunggu. Hp loe juga ga aktif aneh dah lu "

"iya maap"

Bersama malam itu perihak penyesalah terhadap Nael mulai tercipta, aku berjalan seakan tak berjalan hanya bisa menunduk dan menyesali, andai aku berani untuk mengucapkan kata maaf pada Nael. Nael gue minta maaf.

Malam ini seakan tak berselera bagiku. Tuhan tolong ajari aku untuk bisa menghargai orang lain, tuhan tolong sampaikan pada Nael aku meminta maaf padanya.aku tau aku salah, dengan ini aku menyadari kalau Nael tidak bersalah dan Nael begitu Cantik.

JA(T)UHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang