Chapter 6 : Flashback

2.8K 189 1
                                    

Sekarang mereka berada di Cina. Mereka datang ke acara yang mengharuskan mereka bermain permainan yang menarik.

"Baiklah tim Luhan, Jongdae, Baekhyun dan Yixing kalah. Sebagai hukumannya. Kalian berempat harus melakukan push up sebanyak 20 kali" ucap MC acara itu.

"Maaf, tapi Luhan sedang tidak enak badan. Boleh aku menggantikannya ?" Minseok mengangkat tangannya.

"Luhan ? Baiklah kalau begitu"

'Cih, manja sekali!' batin Sehun yang melirik Luhan yang sedang tertawa di depan.

"Aku juga ingin menggantikan Baekhyun hyung. Dia bilang pergelangan tangan kirinya sedikit terkilir tadi pagi" Sehun melangkah maju sambil memegang pundak Baekhyun. Luhan menoleh.

"Tidak. Aku hanya bercanda tadi pagi" Baekhyun mengibas-ngibaskan tangannya.

"Baiklah kalau begitu Sehun tidak perlu menggantikan Baekhyun"

"Tidak bisa! Luhan hyung yang segar bugar dan sehat bisa digantikan. Kenapa Baekhyun hyung tidak haha ?" protes Sehun sambil tertawa.

"Luhan memang tidak enak badan Sehun-ah" ucap Minseok.

"Haha benarkah hyung ?" Sehun menoleh dan menatap Luhan.

"Baiklah ini akan menjadi tidak adil bila aku digantikan Minseok. Aku akan melakukannya" Luhan tersenyum dan menepuk pundak Sehun. Minseok menatapnya.

"Baiklah. Mari kita mulai hukumannya"

Luhan, Jongdae, Baekhyun dan juga Yixing pun melakukan hukuman mereka dan setelah itu berdiri. Minseok segera menghampiri Luhan sambil membawakan air minum.

-

Di mobil dalam perjalan kembali ke hotel.

"Baekhyun hyung. Bagaimana tanganmu ?" Sehun memegang pergelangan tangan Baekhyun.

"Tidak apa apa Sehun. Sudah tidak sakit lagi. Jangan khawatir"

Sehun mengangguk.

"Tadi Luhan hyung bermain sangat bagus. Tapi kenapa kelompoknya malah kalah" Jongin menghembuskan napas seolah-oleh kecewa.

"Mereka kurang dalam kecepatan Jongin-ah" Tao menjawab sambil memainkan ponselnya.

"Luhan sudah tidur" Minseok menunjuk Luhan yang sudah tertidur dan bersandar dibahu nya.

"Benarkah ? pasti dia lelah. Aku salut, dia sedang tidak enak badan hari ini" Kyungsoo berbalik untuk melihat Luhan.

"Dia benar benar tidak enak badan ?" Sehun menatap Kyungsoo yang ada disebelahnya.

"Ya. Tadi pagi dia bilang sakit perut" Kyungsoo kembali berbalik.

"Ah mungkin dia belum makan atau masuk angin" Sehun memainkan gelang hitam ditangannya.

-

Tok Tok Tok

Sehun menggeliat. Suara ketukan di kamar hotelnya sangat mengganggu.

Tok Tok Tok

Sehun dengan kesal bangun dari tempat tidur. Lalu melihat tempat tidur disebelahnya. Jongin masih tidur.

"Siapa yang berkeliaran malam malam begini ?" Sehun menggosok matanya. Lalu membuka pintu.

Saat membuka pintu terlihat seorang namja yang lebih pendek darinya berdiri sambil membawa bantal.

"Luhan hyung ?"

Luhan mengangguk.

"Untuk apa datang kesini ?"

"Aku tidak bisa tidur lagi Sehun-ah"

"Tadi kamu sudah tidur kan ?"

"Iya, tapi sampai di hotel aku tidak bisa tidur lagi"

"Lalu ?"

"Boleh aku masuk ? diluar dingin sekali"

"Aish baiklah. Masuk"

Luhan tersenyum dan berjalan masuk ke dalam kamar Sehun dan Jongin.

"Kamu mau tidur disini ?" Sehun menatap Luhan yang duduk di tempat tidur Sehun.

"Ya, apa boleh ?" Luhan mendongak dan menatap Sehun.

"Disini sempit hyung" Sehun menghela napas. "Tidak ada tempat lagi"

"Hem baiklah aku bisa tidur di sofa"

"Kamu ini kenapa hyung ? kamu bisa tidur nyaman di tempat tidurmu. Kenapa mesti di sofa ?!"

"Aku tidak bisa tidur"

"Lalu apa bedanya kalau kamu tidur disini dengan tidur disana ?"

Luhan diam. Sehun menghela napas.

"Kembalilah ke kamarmu. Yixing hyung akan heboh mengira kamu hilang besok pagi"

"Tidak bisakah aku disini saja ?"

"Keras kepala!" umpat Sehun pelan. Namun sepertinya Luhan tetap dapat mendengarnya.

"Baiklah. Aku akan kembali ke kamarku. Maaf mengganggumu Sehun" Sehun berdiri dan berjalan keluar.

~

-Flashback~

Malam sudah larut, namun Luhan masih terjaga. Dia tidak bisa tidur. Akhirnya Luhan bangun dan berjalan menghampiri tempat tidur Sehun.

"Sehun~" Luhan mengguncang lengan Sehun. Perlahan Sehun membuka matanya.

"Luhan hyung ? kenapa ?"

"Aku tidak bisa tidur"

"Lalu ?"

"Boleh aku tidur di tempat tidurmu ?"

"Eh ? Boleh saja hyung, tapi kenapa ?" Sehun menggeser sedikit tubuhnya dan memberikan ruang untuk Luhan. Luhan pun berbaring di sebelah Sehun.

"Aku selalu tidak bisa tidur bila sedang sedih karena memikirkan sesuatu Sehun-ah"

"Sedih ? apa yang tadi kamu pikirkan hyung ?"

"Tadi sore eomma ku menelepon. Suaranya sedikit serak. Aku rasa dia sedang sakit"

"Benarkah ? sudahlah hyung, sebaiknya kamu doakan eomma mu agar cepat sembuh. Dan besok pagi kamu telepon lah eomma mu hyung"

"Tapi aku khawatir Sehun"

"Aku tahu perasaanmu hyung. Sekarang tidurlah. Aku yakin semua akan baik-baik saja"

"Baiklah. Terima kasih Sehun-ah. Kamu bisa menghiburku saat aku sedih. Lain kali kalau aku tidak bisa tidur lagi, apa aku boleh menghampirimu dan tidur bersamamu lagi ?"

"Tentu saja. Kapanpun hyung. Karena setiap kamu tidak bisa tidur itu karena kamu sedih. Aku akan selalu ada untuk menghiburmu"

-Flashback end-

I'm Sorry Luhan HyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang