Chapter 8 : Accident

3.4K 188 5
                                    

-Keesokan paginya~

"Luhan!"

Minseok berteriak histeris dari kamar mandi. Semua member yang mendengarnya langsung kaget dan berlari menuju kamar mandi. Termasuk Sehun.

"Ada apa ? astaga Luhan hyung!" Jongin histeris dan menghampiri Luhan dan Minseok.

Minseok memeluk Luhan yang sudah tidak sadarkan diri. Banyak darah keluar dari mulut Luhan. Minseok terus menangis dan membelai rambut Luhan.

"Apa yang terjadi ?" Wu Yifan masuk ke kamar mandi diikuti member yang lain.

Sehun yang baru masuk ke kamar mandi langsung membatu setelah melihat keadaan Luhan.

'Xiao Lu. Luhan hyung' batin Sehun.

Semuanya menangis.

"Luhan tadi bilang dia sakit perut dan pergi ke kamar mandi. Cuma dia tidak keluar lagi. Jadi aku memeriksanya di kamar mandi. Sepertinya dia muntah darah" jelas Minseok sambil terisak.

"Cepat panggil ambulans! Sehun, apa yang kamu lakukan ?! Cepatlah!" Suho membentak Sehun yang sedari tadi hanya diam dengan tatapan kosong melihat Luhan sambil menangis.

Sehun akhirnya berlari tergesa-gesa keluar dan menelepon ambulans.

-

Semua menangis dan terisak di depan ruang UGD. Terutama setelah Minseok menceritakan semuanya. Kenyataan bahwa sekitar 4 bulan ini Luhan didiagnosa mengidap kanker lambung stadium lanjut. Keadaannya memburuk dengan kesibukan dan aktivitas mereka yang padat. Bahkan Tao sempat pingsan setelah mendengar cerita dari Minseok.

Sekarang mereka mengerti tentang keganjalan-keganjalan yang terjadi pada Luhan. Alasan mengapa Luhan kehilangan berat badannya dengan sangat drastis, tubuh Luhan yang semakin kurus, nafsu makan Luhan yang berkurang, seringnya Luhan mengeluh sakit perut dan tidak enak badan, alasan kenapa Luhan sering merasa kelelahan yang berlebihan, dan alasan mengapa Minseok selalu menjaga Luhan.

Ini tidak adil. Hidup ini terkadang tidak adil.

Keadaan semakin buruk dengan pernyataan bahwa Luhan tidak bisa ditolong lagi. Luhan mereka, sudah tidak ada lagi di dunia ini. Dia sudah pergi selamanya.

-

Suasana duka meliputi seluruh keluarga besar SM Entertaiment dan EXO, para keluarga besar Luhan, dan juga para fans setia. Mereka telah kehilangan satu orang yang mereka sayangi.

Bahkan setelah 1 minggu setelah kepergian Luhan, suasana duka dan sedih itu tidak pernah samar. Perih itu masih terasa jelas.

'Luhan hyung' Sehun menyebut nama Luhan dalam hati. Ia duduk di kamarnya dan Luhan 'dulu'. Ia menggenggam bingkai foto Luhan di dadanya.

Inilah yang dilakukan Sehun setiap waktu sekarang. Mengurung diri di kamar sambil menangisi kepergian Luhan. Ia hanya keluar untuk makan dan ke kamar mandi.

"Hyung, XiaoLu kenapa kamu pergi ?"

"Kamu jahat hyung. Tapi sayangnya aku tetap saja menyayangimu hyung. Kamu harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi padaku sekarang!"

Tok Tok Tok

"Sehun-ah ?"

Terdengar suara Minseok dari arah pintu. Sehun tidak memperdulikannya.

"Apa hyung boleh masuk ?"

"Masuklah"

Minseok pun perlahan membuka knop pintu. Minseok diam sejenak setelah melihat Sehun yang masih menangis di atas tempat tidurnya. Mata Minseok mulai memerah.

Perlahan Minseok berjalan mendekati Sehun.

"Ini. Ambillah"

Minseok mengulurkan sebuah tape recorder, dan sebuah kotak kepada Sehun. Sehun mengambilnya.

"Apa ini hyung ?"

"Pertama tama, dengarkan dulu isi tape recorder itu. Aku harap kamu bisa mengerti dan tidak salah paham lagi Sehun-ah" Minseok menepuk pundak Sehun dan kemudian mengelus kepala Sehun.

"Luhan tidak melupakanmu"

Setelah itu Minseok bergegas berjalan keluar sambil menghapus paksa air matanya.

I'm Sorry Luhan HyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang