HOME WORK

8.5K 274 3
                                    

Sekarang Ari berada di rumah Reina.

Reina tadi sudah nyuruh Ari buat pulang kerumahnya. Tapi Ari nggak mau, katanya masih rindu ke Reina.

Karena nggak mau adu mulut lagi sama Ari, jadi Reina pasrah dan mengizinkan Ari ikut kerumahnya.

Reina membuka pintu kamarnya.

"Kenapa sih ??" Tanya Reina ke Mark yang diam mematung .

"Kamu mau ngajak saya kedalam??" tanya ari

"Ya terus??" tanya reina lagi dengan muka lelahnya.

"Tadi katanya saya orang baru. Boleh nih masuk?" jawab ari dengan wajah serius

" Oh kalo gitu Lo bisa pulang sekarang " kata Reina yang kemudian di susul dengan masuk nya Mark kedalam kamar Reina.

"Ckk dasar " Reina.

Ari mengelilingi kamar Reina, melihat setiap sudut nya dan berhenti disalah satu meja yang cukup berantakan.

Lalu perhatiannya teralihkan oleh sebuah foto yang ada di sudut meja belajar reina.

Senyumnya mengembang, tapi tidak bertahan lama senyumnya kembali hilang karena mendapati sesuatu.

"Ngapain lo??? Liatin apa?? " tanya Reina yang baru kembali dari dapur.

"Nggak sih, cuman tadi liat daleman putih pita pita ngegantung disana" ucap ari polos sambil menunjuk ke balkon reina.

Sontak mata reina membesar dan dia langsung berlari ke balkon nya itu untuk menarik dalamannya.

"Percuma , saya sudah liat dari tadi. " Kata Ari

"Dan sekarang saya udah bayangin gimana kalo kamu make itu" sambung Ari mencipitkan matanya menatap reina.

"Ahahahha. Nggak na, becanda " tawa Ari setelah melihat ekspresi Reina.

Muka Reina memerah , entah karena malu atau menahan marahnya ke Ari.

" Tai ya Lo " ucap reina kesal.

Setelah mengganti seragamnya dengan Hoodie dan celana pendek, reina menghampiri Ari yang tengah duduk bersandar di kaki kasurnya.

Reina memberikan buku tugasnya ke ari karena tadi Ari menawarkan diri untuk mengerjakan tugasnya itu.

Daripada Ari nganggur dan malah hanya akan menganggu dirinya lebih baik Yuna memberinya tugas kan?

Setelah 20 menit akhirnya Ari selesai mengerjakan soal FISIKA kelas 11 milik reina.

Sekarang Ari tengah melihat reina yang sedang tertidur dengan kepala menunduk , tangannya memeluk sebuah komik yang tadi dia baca sebelum akhirnya tertidur.

Reina sangat damai dalam tidurnya, ari hanya bisa melihat itu dengan senyuman.

Cara tidur Reina itu hanya akan membuat lehernya sakit besok pagi, jadi Ari membenarkan tidurnya dengan membaringkan Yuna dengan benar.

Ari menutup badan Reina sampai dagu dengan selimut berwarna Warm white.

Ari juga menyimpan kembali komik Yuna di rak.

"Good Night, Na. kamu pasti mimpiin saya"

begitu tulis ari di post it yang ia tempelkan di jidat reina.

Reina membacanya saat bangun tidur , ujung bibir atas nya terangkat sesaat setelah membacanya.

Dia ke meja belajarnya dan melihat tugas nya sudah terisi. Namun wajahnya tidak yakin dengan jawaban itu. segera dia masukan buku itu dan buku mata pelajaran lain kedalam tas nya.

Pukul 6 lewat 15 dia sudah selesai sarapan dan langsung pamitan ke ibu dan ayah nya.

"eh rein" panggil Rian

"emmm" sahut reina

"semalam lo tau nggak???" tanya rian

"mana gue tau kalo lo nggak kasih tau gue " ucap reina mengambil jeketnya di atas meja

"tidur jelek lo semalam di liatin sama ari" ucap rian puas

"what??" kaget reina, matanya membesar

"hahhahaahhahaha, dia yang ngebenerin tidur lo, gue liat dia ngebaringin lo sama nutupin lo make selimut" ucap rian masih asik dengan roti nya

"apa??? Kenapa lo nggak marah , kalo dia apa apain gue gimna??" marah reina

"apasih reina , kamu itu kebanyakan baca komik. Buru sana kesekolah telat lagi" ucap ibu nya

"biarin aja kalo di apa apain kan ini Ari, nggk apa apa dong ya " ucap rian

"dasar kakak bego" ucap reina kesal dan langsung pergi

"reina berangkat bu" ucap reina

Baru saja dia keluar dari rumah , bi ami sudah menghadangnya

" ya ampun bi ngagetin reina" ucap reina kaget beneran

"maaf mbak reina , bibi disuruh sama mas ari " ucap bi ami

"di suruh ngagetin saya???" tanya reina

"iya mbak reina. Maafin bibi ya. Soalnya mas ari udah ngasih bibi oleh oleh dari bandung sih" sesal bi ami

"heeh bibi. Yaudah saya berangkat dulu. Saya pamit bi" pamit reina mengambil tangan orang yang jauh lebih tua dari orang tuanya itu dan langsung mengayuh sepedanya.

Sepanjang jalan dia terus berdoa kepada Allah semoga bukan sekolahnya yang jadi pilihannya Ari.

"hema liatin tugas gue di tas terus gantiin jawabannya ya , salah itu mah" ucap reina sambil memegang gagang sapu. Hari ini hari piket nya.

Hema mengambil buku tugas nya dan memeriksanya

"ini udah bener tumben lo ngerjain semuanya ." hema kaget

" 20 nomor lo kerjain semuanya??? Lo ???" ucap hema tak percaya

Lalu reina menghentikan aktifitas menyapunya dan menghampiri hema temannya itu yang sejak tadi takjub melihat buku tugasnya.

"mana?? Tapi penyelesainnya beda ma" ucap reina membedakannya dengan punya hema

"ini punya lo pake cara pendeknya, keren banget. Lo kapan mau sih belajar kek gini?? Tanya hema mengguncang heboh bahu reina

"ehh hee" ucap reina

"gue mau nyalin , gue nomer 6, 9, sama 17 belum" ucap hema langsung mengambil posisi duduk .

AREINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang