PUISI

5.3K 159 0
                                    



Selesai shalat isya dan makan malam dengan ibu nya , ari pamit ke rumah reina.

"Tumben ke rumah Reina"

"Udah baikan??" tanya ibu ari

Ari tertawa.

"Mau ngajarin menantu ibu " kekeh ari di belakang pintu sebelum ia benar benar pergi.

Lalu ibu nya hanya geleng-geleng geli melihat anaknya itu yang terus menggoda reina.

"maafin ibu nak , dulu sempet misahin kalian . sekarang kamu harus berjuang lagi ngedapetin hati reina. " batin ibu nya mendengar suara pagar yang di geser ari.

Lalu masuklah ari kerumah reina.

Diruang tamu ada rian yang lagi duduk santai dengan tangannya yang asik ngescroll hp nya dan reina yang tiduran di paha kakaknya sambil nonton tv.

Rian liat ari masuk dan langsung bangun  menghampiri ari yang seperti sudah 10 tahun tidak ditemuinya. Padahal mereka setiap malam main.

"Dasar 2 cowok sinting " ucap reina

"Kalo main jangan berisik ibu udah tidur" reina melangkah ke arah kamarnya di lantai dua .

Ari menahannya lengan Reina

"sayang " panggilnya membuat rian yang mendengarnya tertawa geli dan malu melihat ari yang selalu terang -terangan.

"udah pacaran yah , ahahahaahah" goda rian.

"Tolol" reina menghempaskan tangan Ari kasar.

"kakak ipar ari mau ngajarin sayang nya ari buat puisi nih"

"biar puisi ari di bales juga bukan cuman ari aja " ucap ari geli jelas membuat rian tertawa tak tertahankan sampai membuat bi ami keluar dapur untuk menyuruhnya diam.

Reina mengajak ari masuk kedalam kamar. Tatapan ari penuh goda . reina mengangkat ujung bibirnya

"jijik tau nggak " ucap reina membuat tawa ari lepas.

"keluar dulu gue mau ngeprint puisinya " suruh reina dengan tangan menuju ke balkon kamarnya .

Satu menit kemudian reina keluar membawa kertas yang berisi puisi buatannya.

Ari langsung merampasnya dan membacanya tanpa ada izin dari reina

"Malam kadang selalu mengingatkan.

Membuka kembali kenangan yang telah lama tersimpan.

Malam juga selalu menggoyahkan hati.

Membuatmu membuka kenangan itu dan mengingatnya satu persatu.

Mengajakmu menelusurinya bersama ingatanmu.

Kadang tersenyum karena manisnya kenangan itu.

Sampai akhirnya kamu coba untuk tak melanjutkannya karena alasan mengapa kau menyimpannya.

Dan pada akhirnya kau hanya masih belum sungguh sungguh menyimpannya.

Kau masih goyah karenanya.

Dan nyatanya kau masih disini walau tak lagi untuknya [KATAMU]

Ari membacanya sambil tersenyum, namun di akhir-akhirnya dia terdiam dan membacanya dalam hati.

Reina mengamati wajah ari yang masih membaca puisinya sampai mata ari beralih dari kertas tadi ke mata Reina.

"Apa lo ??" tanya reina galak.

AREINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang