MAKASIH

4.1K 139 0
                                    


Sore tadi ibunya Reina membuat Cupcake, jadi dia meminta Reina mengantarkan sebagian Cupcake yang dia buat untuk Ari.

"nggak ah bu , suruh rian aja " tolak reina

"loh kamu gitu sih , si ari kan lagi sakit . siapa tau kalau lihat kamu, dia langsung sembuh" goda ibunya

"ahahahahhaha kena lo ren" ucap rian

tak bisa menolak permintaan ibunya, selesai isya Reina pamit ke rumah ari. 

Kata ibunya, ayah dan ibu Ari lagu ke Bandung ngejenguk neneknya disana. Jadi, dirumah hanya ada ari.

"ri gua masuk" ucap reina.

Di carinya ari di kamar namun tidak ada. Di susulnya ke dapur dan benar ada ari disana.

"lo ngapain??" tanya reina kaget melihat dapur yang acak-acakan.

"eh reina " ucap ari sama kagetnya dengan reina

"lo mau ngapain??" tanya reina lagi. Ari melihat sekelilingnya lalu tersenyum lebar

"mau makan ren " jawab ari malu melihat dapurnya yang berantakan.

Reina mendecih.

"makan ini dulu buat ganjelan. Ntar gua buatin bubur ayam" ucap reina menaruh piring berisi cup cake ke atas meja.

Ari tersenyum, kemudian pergi keruang tengah. Ia meninggalkan reina sendiri di dapurnya karena takut mengganggu konsen Reina. Tapi jauh di lubuk hatinya yang paling dalam, ari ingin sekali menemani Reina nya disana.

Reina sudah selesai membuat bubur untuk Ari. Reina membawa nampan berisi mangkok bubur dan juga air minum. Dia mendapati Ari yang tengah tertidur dengan tangan memegang cupcake yang tinggal setengah, dan juga Tv yang masih menyala.

"ini anak nonton tv atau tv yang nonton dia" gumam reina

Reina memunguti kertas cupcake yang berserakan dimana-mana. 

Reina cukup lama menunggu ari sampai terbangun, tapi yang di tunggunya tak kunjung bangun. Makanya Reina memilih untuk pergi dari sana, biarkan saja nanti ari bangun dan memakan buburnya sendiri.

Reina berjalan melewati ari.

"temenin saya" ucap ari parau

Reina kaget bukan main. Ari yang dikiranya tidur pulas ternyata sadar.

"yaudah bangun makan" ucap reina

Ari mencoba bangun, menahan berat tubuhnya sendiri. Dia masih merasa pusing akibat perjalanan dari jogja kemarin.

"suapin " ucap ari manja

Reina memicingkan matanya

"jangan manja deh bangkeee" ucap reina

"bukannya manja reina , tangan saya ini ngilu, takutnya ntar malah belepotan, terus kamu mau apa? ngelapin bubur di muka saya. Ehhhh, nggak apa-apa deh, tapi kamu lapin beneran ya" ucap ari mencoba mengambil sendok bubur, namun reina berhasil mengambilnya terlebih dulu.

"buka mulut lo " ucap reina . ari tersenyum rekah.

"mmmmm enak juga , udah bisa nih jadi istri saya" ucap ari berhasil membuat wajah reina memanas.

Reina selesai menyuapi Ari. Dan entah kenapa suasana menjadi sangat canggung. Tak ada yang mau memulai pembicaraan. Sampai Ari melihat Pop up Chat dari Adnan.

"kamu masih deket sama adnan???" tanya ari

"masih " jawab reina mengambil hp nya

"saya nggak suka" ucap ari

"biarin , emang gue perduli" ucap reina.

Reina hendak mengambil hp nya dari atas meja namun Ari menahan lengannya.

Keduanya saling tatap.

"saya cemburu liat kamu sama adnan" bisik ari sukses membuat reina merinding dan wajahnya memanas.

"gu.. gue balik. Lo tidur aja " ucap reina gagap dan berjalan keluar rumah.

"ren" panggil ari lagi. Reina berhenti tanpa menoleh.

"makasih buburnya" ucap ari tulus.

Reina kembali melanjutkan jalannya yang terhenti tadi.

Rian mendapati adiknya keluar dari rumah Ari dengan kepala menunduk. Rian memanggilnya namun hanya Reina hiraukan.

Rian masuk kedalam rumah ari yang masih terbuka kecil.

"si reina ketularan demam lo kali ya?, mukanya merah banget" ucap rian menaruh snack di meja

"iya kali , soalnya dia jadi perawat gue barusan" ucap ari

"wiiih sampe di buatin bubur segala" ucap rian kaget melihat mangkok bubur yang tinggal tersisa sedikit sekali.

"iya, kayaknya dia udah capek deh ngenyangkalin perasa'annya sendiri" ucap ari tersenyum bangga

"ya semoga aja ya" ucap rian kemudian terdiam

"ah gue curiga , lo apain reina sampe dia merona kayak tadi??"

"kayaknya bukan sakit lo yang nular tapi.. " ucap rian terpotong, melihat lekat-lekat wajah ari yang dari tadi senyum-senyum, membuat dirinya semakin curiga.

"ahahhah nggak ada , gue cuman bilang makasih aja gitu, tapi suasananya gue jadiin romantis gitu , yaaaaaa tahulah gue " ucap ari membela diri.

Walaupun masih curiga, tapi rian memilih percaya kepada Ari.

Rian nginap malam ini dirumah ari , suruhan ibu nya juga sih.

Sekitar jam 2 malam telfon rumah ari bunyi, membangunkan Rian yang tertidur pulas.

"maaf banget ganggu" ucap ari tulus.

Lalu rian mengangkat gagang telfon itu dan bersuara sedikit parau.

"halo"

Orang di sebrang sana belum mengucapkan sepatah kata pun, membuat rian curiga itu telfon iseng tengah malam. Sedangkan ari menakuti rian dengan mengatakan itu teror setan telfon. Rian sempat ngeri dan berhasil di kejutkan dengan suara perempuan.

" Haloo " ucap orang yang menelefon

"halo " rian membalasnya lagi

"Mas Rudi nya ada??" tanya perempuan itu

Ari mengerutkan dahinya, mendengar perempuan itu bicara.

"bilangin, ayah ke bandung sama ibu" ucap ari ke rian pelan. Rian mengangguk

"ayah ke bandung sama ibu" ucap rian seakan dirinya ari . ari tersenyum

"oh iya makasih , maaf ganggu" ucap perempuan itu.

"iya nggk apa-apa" balas rian di barengi dengan suara tuut tuut tut

Rian melanjutkan tidurnya. Sedangkan ari mencari-cari alasan kenapa perempuan tadi mencari ayahnya tengah malam begini


AREINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang