2

55.9K 2.3K 22
                                    

Aksa hanya menggelengkan kepalanya ketika melihat Fey,gadisnya yang tampak tertidur di sofa dengan TV menyala.ia berjalan mendekati gadis itu,perlahan ia mencium kening gadis yang sudah hampir setahun ini bersamanya.ada untuknya.

Siti berjalan dari arah dapur ketika mendengar suara pintu ditutup dan menemukan Aksa yang tampak anteng melihat Fey yang nyaman dengan tidurnya.

"Hari ini berapa sit?" tanya Aksa sebelum Siti sempat bertanya.Siti paham apa yang Aksa maksud adalah berapa banyak Fey mengkonsumsi Mie instan hari ini.pasalnya atas meja didekat sofa itu ada semangkuk Mie instan yang isinya sudah hampir habis,mungkin sebelum Fey menghabiskannya ia langsung tertidur.

"Sejak tadi pagi sudah 3x Tuan,Nona Fey terus merengek kalo saya nggak buatin Mie,apalagi dia nggak mau makan nasi" jawab Siti agak takut.Aksa tampak menghela nafas pelan.kenapa susah sekali biar nggak makan Mie sih,gerutunya.

"Lain kali jangan dikasih ya,kalo dia maksa kamu telfon saya,oh iya saya minta tolong Mie instan yang ditaruh dikulkas itu kamu umpetin aja biar Fey nggak liat" dengan patuh Siti mengangguk kemudian pergi dari ruang tv itu.

"Susah banget sih kasih tau kamu biar nggak makan yang begituan,kan nggak baik juga buat kamu" gumam Aksa kemudian menggendong tubuh mungil Fey untuk di bawa ke kamarnya.

Sudah 2 hari Fey tidur dirumah Aksa.rumah pribadi yang sengaja Aksa beli untuk dia belajar mandiri,tidak merepotkan Orang tua,mungkin tujuannya membeli rumah juga supaya kelak kalau sudah berumah tangga tidak usah repot mau tinggal dirumah Orang tua atau Mertuanya.

Sedangkan Fey,ia sengaja dititipkan pada Aksa karena Rose dan Dega kakaknya yang mendadak ada acara di Jerman,tepatnya pembukaan usaha Property yang baru saja Dega rintis.sengaja Fey tidak diajak mengingat jika ia harus banyak Les,belajar karena ujian sudah dekat.

Aksa yang saat itu kebetulan sedang di rumah Fey mengusulkan untuk Fey tinggal dirumahnya,awalnya Fey menolak karena ia merasa buat apa tinggal serumah kalau ada apa apa bagaimana tapi dasar pesona Aksa yang sudah memikat Rose akhirnya setelah perdebatan yang lumayan sengit itu Fey mau tinggal dirumah Aksa.sebenarnya Fey sedikit takut kalau harus tinggal serumah dengan Orang tua Aksa,mengingat Samita,Mamanya Aksa sedikit kurang suka dengan hubungan keduanya.Samita yang menginginkan Aksa segera menikah dan menimang cucu sedangkan Aksa yang bersikukuh mempertahankan Fey,gadis 19th yang baru akan lulus beberapa bulan lagi.hal itulah yang menyebabkan Samita kurang suka dengan Fey.maka dari itu Aksa dengan tegas membuat keputusan sepihak membuat Fey kalah telak.

"Pokoknya kamu tinggal sama aku selama Mama sama Dega pergi"

"Tapi aku takut kalo serumah sama Mama Samita,kamu tau kan Mama nggak suka sama aku" ucap Fey sedikit frustasi waktu itu karena Aksa yang tidak mengerti juga.

"Kamu tinggal dirumah aku,bukan rumah Mama so,nggak ada alasan kamu nolak" katanya tegas membuat Fey langsung bungkam.

"Eughhh...." lenguh Fey dalam gendongan Aksa menuju kamarnya.Aksa tampak berhenti agar Fey tidak terganggu setelah beberapa saat tidak ada pergerakan dari Fey,Aksa meneruskan langkahnya.

"Kamu udah pulang?" tanya Fey ketika ia sudah ditidurkan di ranjang milik Aksa.Aksa kira Fey tidur ternyata sudah bangun.

"Udah,aku mandi bentar" pamit Aksa.

Setelah beberapa menit Aksa keluar dengan rambut yang basah karena keramas.ia menggosok rambutnya dengan handuk di tangannya.Fey yang melihat pandangan itu hanya diam,sulit menelan salivanya sendiri.

"Udah belajar?" tanya Aksa kemudian duduk disamping Fey yang sudah bersandar di kepala ranjang.

"Udah tadi,kamu kan liat di meja tadi banyak buku" kata Fey.Aksa memgangguk lalu menarik tubuh Fey untuk bersandar di dadanya.dengan senanh hati Fey memeluk prianya yang tampak wangi karena habis mandi.

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang