3

47.3K 1.7K 24
                                    

Sejak tadi Aksa menuruti semua kemauan Fey yang ingin malam mingguan dengannya keliling Jogja.

Setelah pergi ke Alun Alun,kemudian dilanjutkan jalan jalan di Malioboro.Akhirnya Aksa memutuskan untuk makan malam,mengingat Fey yang sejak pagi belum makan nasi,jadilah disini mereka menyusuri  Malioboro dengan berjalan kaki karena mobilnya yang tidak boleh parkir disembarang tempat.Fey sendiri tidak banyak protes karena berjalan kaki,ia justru senang bisa menikmati waktunya berdua dengan Aksa.

Malioboro ini memang sudah terkenal dengan barang barang yang dijajakannya,selain murah juga banyak varian yang ditawarkan selain batik juga ada banyak pernak pernik yang dijual.Bedanya Malioboro sekarang ini sudah dimodifikasi menjadi lebih Modern,banyak bangunan baru yang sengaja dibuat tapi tidak meninggalkan unsur khas dari Jogja itu sendiri.

"Sayang,kamu mau cari apa sih,makan dulu ya dari pagi kamu nggak makan nasi loh" kata Aksa untuk kesekian kalinya yang tidak dihiraukan oleh Fey.

"Aku masih mau liat itu" kata Fey tanpa mengalihkan pandangannya ke segerombolan pengamen yang sedang perform itu.walaupun dengan peralatan seadanya tapi suara yang dihasilkan cukup menarik minat pendengarnya.

Lilakno aku ikhlasno aku,
yen pancen iki wes ora perlu,
menjadikanku orang kedua,
Hatiku sungguh tak rela,
Atiku wes nelangsa sliramu karo wong lio,
Tak pendem tak tutupi larane ati iki,
Tak tunggu tak eneteni sliramu tanpo ngerti seng tak rasakke kangene ati jebule mung janji janji...(Ndx Aka_Lilakno aku)

Fey terus saja menatap segerombolan orang yang tampak asik dengan menikmati musik,tanpa menghiraukan Aksa yang sudah cemberut disampingnya.walaupun ia tidak paham dengan arti dan liriknya tapi ia menikmati alunan lagu itu.

Dengan kekesalan yang memuncak karena Fey cuek padanya,Aksa menarik tangan itu menuju salah satu kedai yang cukup ramai di Malioboro.setelah duduk Fey tampak melihat sekelilingnya,dahi nya berkerut menatap Aksa yang tampak santai juga memesan makanan.

"Tumben mau makan di tempat kayak gini,biasanya juga ini lah itulah ribet" ucap Fey polos membuat Aksa yang sudah selesai memesan menoleh ke arahnya.

"Biar kamu mau makan sayang,aku udah paham sama kamu,makanya aku sengaja ajakin makan disini,lain kali aku nggak bakal bawa kamu makan ke tempat yang lebih bersih"

Fey memutar bola matanya malas "ini itu bersih Bapak Aksara Nugraha,plis deh kamu boleh jaga kebersihan tapi jangan gitu juga dong" Aksa hanya diam mendengarkan setiap ucapan Fey yang hampir dari tadi hanya mengeluarkan gerutuan tentangnya,sedangkan Fey masih tampak antusias menatap pengamen itu.

"Nggak ada yang lebih menarik ketimbang pacar sendiri didepan kamu?"

"Aku kagum sama mereka,mereka itu kreatif banget tau nggak,walaupun aku nggak paham apa yang mereka nyanyiin tapi bagus menurut aku" kata Fey membuat Aksa semakin kesal karena memuji pria lain.apalagi sepanjang menunggu menu makanan pun Fey sama sekali tidak mengalihkan pandangannya.

"Makan dulu,nanti liat lagi" kata Aksa setelah makanan mereka sampai di meja mereka.Pecel Lele dan Gudeg yang menjadi menu malam ini pun tampaknya tidak membuat Fey berpaling.

"Feydeira Rose Sadega" dengan malas Fey menoleh pada Aksa yang tampak sudah siap menyuap makanan ke mulutnya.memang jika Aksa sudah memanggil gadis itu dengan nama lengkap pasti sudah membuat Fey bergidik ngeri.

"Aku udah kenyang sayang" ucap Fey tampak ogah ogahan menatap nasi didepannya,sedangkan Aksa jangan ditanya pria itu tampak kelaparan karena sedari dikantor memang belum sempat makan.

"Mau disuapin?"

Fey menggeleng.

Aksa menghentikan makannya,ia menghela nafas pelan,ia bangun dan duduk disamping Fey,ia genggam tangan mungil itu.
"Makan ya,dari pagi kamu belum kemasukan nasi,nanti kamu lemes"

AKSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang