Dari : Prabhu Dasamhuka a.k.a Rahvana Sang Maharaja Alengka
Untuk : Pemuda jaman Now
Pesan :Jadi gini Le, Aku ini kan Raja Alengka yang sangat dicintai rakyat walaupun dalam Ramayana aku digambarkan sebagai tokoh jahat dan perusak..
Bahkan selain Rakyat yg mencintaiku, Aku ini juga dicintai oleh para Cerdik pandai, pandhita, Guru-guru, Rsi, Raja-raja, hingga para Dewa karena saking taatnya puja bhakti dan sesembahan yang aku berikan, Beliau-beliau berkenan menganugrahiku berbagai macam Ajian dan Ilmu seperti Rawarontek yg membuatku tidak bisa mati dan sanggup melawan gempuran para penjajah Nusantara dari benua sebrang.
Dan walaupun kepalaku ada 10, tapi hanya ada 1 wanita didalam pikiranku. Hanya ada Sita, yang bagiku dia itu titisannya Vidavati yang sejatinya mereka itu Satu dan sangat aku Cintai. Bahkan ketika Sita Aku tahan di Alengka, Aku tempatkan Dia di taman yang indah dengan pelayanan nomer satu se-Nusantara, Aku jamin kesucian diri dan auratnya, tak pernah sekalipun aku berlaku dan berkata kasar kepadanya, bahkan setiap hari aku merayunya dengan puisi dan syair romantis tiada tara yang tidak ada bandingannya dengan gombalan2 instagrammer jaman sekarang, tiada lain utk menyentuh Hatinya.
Lha kalian?
Raja bukan, Pangeran bukan, taat sembahyang enggak, internetan suka cari gratisan, makan masih ngebon di burjonan, kuliah gak karuan, skripsi berantakan, abis lulus galau cari kerjaan, romantis enggak, sok playboi iya, gombalan garing hasil copasan, Kepala cuma 1, Eh tapi dipikiran kalian ada banyak wanita. Apa gak malu sama Rakshasa buas berkepala 10 kayak aku yang hanya mencintai 1 wanita?
Mungkin cuma ada 1 kata untuk kalian:
Jancuk.
Heuheuheu..
(Repost kesekian kali karena ada yg report. Mbuh krn tersungging atau krn mainnya kurang jauh sehingga masih gelisah mendengar kata Jancuuukk)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aneh-aneh Nusantara Jaman Now
EspiritualBagi yang heran atau kebingungan akan judul serial ini, harap acungkan jari! Atau klik saja supaya kalian-kalian gak lagi penasaran. Khusus serial kali ini akan berisi tulisan-tulisan yang muncul dari jiwa-jiwa absurd. Kenapa absurd? Karena keabsurd...