04 || ujian

290 4 0
                                        

Jangan pergi, karena aku tau jika kamu pergi maka aku akan sendiri lagi
-chyntia 2016

Tepat tanggal 4 april, anak kelas XII tengah sibuk menyiapkan diri untuk mengikuti UN, ada yang sibuk berdo'a ada yang sibuk belajar dan ada pula yang terlihat santai saja.

Sudah seminggu dari hari jalan-jalannya dengan chyntia, rian mulai jarang memberikan kabar, karena ia sibuk belajar, mereka hanya saling memberi sapaan, dan menyemengati tapi itu cukup bagi rian karena ia tak mau di anggap pemberi harapan palsu, ia tak berniat untuk mengabaikan chyntia hanya saja ia sibuk dengan masa depannya.

Pagi ini juga merupakan hari tes bagi chyntia dan 19 anak paskibra lainnya serta 584 siswa lain dari sekolah menengah atas sederajat lainnya, chyntia sibuk berdoa dan menyiapkan diri, hari ini adalah tes fisik dan chyntia yakin bahwa dirinya memenuhi syarat karena dari sekolahnya dirinyalah yang fisik nya paling kuat.

'harapan, mengapa kau menyakitiku apa kurang nya aku, mengapa begini? Di saat aku benar-benar menaruh harap ku mengapa kau melenyapkannya, kata orang usaha tak akan mengkhianati hasil, apakah usaha ku masih belum ada apa-apanya? Seumur hidup ku belum pernah aku mendapatkan apa yang aku inginkan, mungkin aku harus bisa menerima, seharusnya aku tahu bahwa tuhan hanya akan memberikan apa yang kau butuhkan bukan apa yang kau inginkan.

Tak ada sesuatu hal yang sia-sia, semua nya pasti ada hikmahnya, mungkin memang belum ada kesempatan untukku tapi nanti akan kubuktikan usahaku akan ada harganya'

Air mata mengalir di pipi chyntia, ia tak tau harus bagaimana, karena sungguh menyakitkan di saat sahabat mu mendapatkan apa yang kau inginkan, tapi tak mengapa mungkin ini yang terbaik bagi chyntia "ochynnn, kuat kan dek?" pertanyaan kakak seniornya itu memecah lamunan chyntia "iya kak gapapa haha mungkin belum rejeki" hanya itulah jawaban yang keluar dari mulut chyntia "padahal chyntia udah jadi yang paling kuat, kakak aja kaget waktu pengumuman nama kamu ga di sebut" ucap kak tio senior chyntia "hmm iya kak" chyntia tak sanggup lagi dan ia langsung di peluk oleh senior nya itu, chyntia benar-benar kecewa akan hasil tes, tapi ia tak bisa berbuat apa-apa lagi semuanya sudah berakhir.

Di lain tempat ada seorang pria yang menunggu kabar gembira dari wanita kecilnya, rian sudah berusaha menghubungi chyntia tapi tetap saja belum ada balasan dari chyntia "ian, gimana ujiannya tadi?" tanya agung kepada adiknya sekaligus satu-satunya anggota keluarganga yang tersisa "alhamdulillah bang, semoga aja hasilnya bagus" ucap rian kepada abang nya itu, yap. Rian hanya berdua dengan abang nya, orang tua mereka telah tiada, beruntungnya rian memiliki oma yang baik kepadanya sehingga masih ada yang mengurusi mereka "yaudah lanjut belajarnya, semangat ya" ucap agung.

Sudah pukul 10 malam chyntia belum mau keluar kamarnya ia masih menangis, terus saja menangis, ia belum makan, bahkan ia malu untuk keluar kamar, ia malu bertemu orang tua nya karena ia tak bisa jadi seperti kakak nya yang menjadi paskibraka provinsi, tetapi karena lelah menangis akhirnya chyntia pergi untuk membasuh wajahnya dan setelah itu ia membuka handphone nya, ada banyak sekali notifikasi dari rian, di bukanya dan di bacanya satu-satu, chyntia kembali sedih karena isi pesan rian, ia kesal, karena ia tak bisa lulus, padahal rian sangat percaya padanya bahwa ia akan lulus, tanpa membalas pesan rian chyntia langsung saja tidur, ia malas untuk menjelaskan apa yang terjadi, biar besok saja ia menjelaskannya, ia tidak mau meluapkan emosi nya kepada rian karena ia tau itu akan berakibat buruk.

Pagi ini chyntia bangun kesiangan, karena ia masih libur karena kakak kelasnya UN jadi ia boleh kesiangan, ketika ia keluar kamar ternyata sudah tidak ada orang di rumahnya, orang-orang telah berangkat semua. Orang tuanya telah pergi bekerja dan kakak nya telah berangkat kuliah "ya allahh, kenapa mata gue kaya ginii!!???" teriak chyntia saat ia berkaca, matanya bengkak dan rada gelap ini pasti akibat menangis semalaman.

"duh laperrr, mana ga ada makanan" chyntia terduduk di dekat kulkas dan mencari telur tapi tidak ada juga, akhirnya ia memutuskan untuk mengecek handphone nya siapa tau ibunya meninggalkan sesuatu untuk di makan, tapi bukannya pesan dari ibunya yang ada malah pesan dari pria yang sudah seminggu ini memenuhi pikiran chyntia "haii sayang, kok chat kakak di baca aja? Abis kakak ujian nanti kakak kerumah kamu ya" itulah isi pesan yang rian kirimkan satu jam yang lalu kepada chyntia "satu jam berarti bentar lagi dia dateng? Mati gue!! Gue belum mandi! Aelah woi jan datang duluu" belum sempat chyntia mengetik pesan larangan rian datang kerumahnya sudah ada bunyi klakson di halaman rumahnya "i-iyaa bentar!!" chyntia bergegas berlari kedepan, ia ingin memastikan siapa yang datang dan benar saja ternyata itu rian!

"ha-hai kak hehe" chyntia keluar rumah dengan baju tidur dan rambut yang di ikat sembarangan serta mata bengka "hahahahahaha belum mandi yaa??" tanya rian kepada chyntia, rian tertawa melihat penampilan chyntia "i-iya makanyaa chyntia kan jadi malu" ucap chyntia kepada rian yang sudah turun dari motornya "kakak ga di bolehin masuk nih?" tanya rian "tapii ga ada orang di rumah, apa gapapa kalau kakak masuk?" bukannya mempersilahkan malah bertanya balik "yaa gatau deh hahah" rian berjalan masuk kerumah tanpa chyntia suruh "dihh langsung masuk loh" ucap chyntia, rian dan chyntia duduk di ruang tamu "ambil piring dua sama sendok sama minum" perintah rian kepasa chyntia dan langsung saja chyntia turuti tanpa bertanya, mungkin rian ingin main alat musik pake piring itu pikiran chyntia "nih piringnya, mau nyanyi lagu apa?" tanya chyntia ke rian yang membuat rian tertawa "hahaha siapa yang mau nyanyi sih sayang?" tanya rian membuat chyntia kebingungan "terus piring sama minum nya buat apa?" tanya chyntia dengan polosnya "buat makan lah sayang, sama buat minum" ucap rian sambil mengeluarkan makanan yang ia bawa "wahhh kok tau kalau adek belum makan, ih baik" ucap chyntia sambil nyengir ala sok imut "iyalah tau, kakak kan peramal haha" rian membukakan bungkus makanannya dan langsung saja mulai menyuapkan makanannya "ga ada yang mau diceritain kek kakak nih?" tanya rian ke chyntia yang sedang makan "hmm jadi adek tu ga lulus" ucap chyntia sambil menunduk "teruss?? Kenapa ga ngabarin kakak hm?" tanya rian lagi "adek belum siap buat cerita, adek takut adek marah-marah ke kakak" ucap chyntia dan tanpa sadar chyntia mengeluarkan air mata lagi dan rian cepat menyadari perubahan suara chyntia, rian langsung memeluk chyntia dari samping, chyntia menumpahkan semua kekesalannya di pelukan rian, ia benar-benar sedih, kecewa, marah, tapi ia merasa nyaman jika ada rian, tidak ada rasa tidak bersyukur hanya ada rasa lega sekarang "ngga semua hal yang kita mau harus terwujud, mungkin ini bukan rejeki adek, sabar ya" ucap rian dan di balas anggukan oleh chyntia.

"jangan menangis, aku tak mau kamu menangis lagi, cukup sudah kamu mebuang air matamu, akan ku ganti dengan senyuman, dan akan ku buat kau lupa dengan kesedihan"
-rian 2016




#tbc

my Lebanon BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang