Sukseong pov
Dua minggu telah berlalu tapi jimin masih tetap mengabaikanku. Aku sudah tidak kuat dengan sikapnya itu. Aku akan datang kerumahnya dan memintanya untuk tidak seperti ini padaku
Aku segera mengambil coatku dan keluar dari rumah. Kurasa aku akan naik bus saja daripada diantar oleh sopir pribadi keluargaku
Sore ini terasa dingin karena sekarang adalah penghujung musim gugur yang artinya sebentar lagi musim dingin
Seperti mengetahui isi hatiku awan tanpa malu berubah menjadi hitam, Kurasa akan turun hujan
Saat aku tiba di halte sudah ada bus yang menunggu, langsung saja aku menaikinya
Aku ingat saat aku belum berpacaran dengan jimin dia pernah mengantarku pulang dengan bus karena mobilnya sedang dalam bengkel dan satunya dipinjam oleh yoongi yang katanya mobilnya juga dibengkel
Aku terkikik geli mengingat waktu itu
Flashback
"Sukseong ah pulang bersamaku ne?" ajak jimin padaku
"Ani jimin ah, kau pulanglah bersama haejin dengan supirmu. Kata haejin mobilmu di bengkel kan?" jawabku menolaknya
"Kita bisa naik bus, ayolah" rengeknya
Aku tidak habis pikir bagaimana bisa jimin si manusia es jadi anak kecil seperti ini?
Aku hanya tersenyum menanggapinya. Ia bersorak kegirangan lalu menggenggam tanganku menuju halte
Tidak lama bus pun datang, kami langsung menaikinya. Saat aku melihat jalan dari jendela tiba-tiba pundakku terasa berat
Lalu aku menoleh dan ternyata itu ulah jimin. Ia tertidur di pundakku, aku membiarkannya walau pundakku terasa kesemutan
Sampai bus berhenti di halte dekat rumahku aku langsung membangunkannya
"Ya! Ireona jimin!" panggilku sambil menepuk-nepuk pipi tembamnya
Ia mengerjap beberapa kali lalu berdiri dan terbentuk pegangan tangan untuk orang-orang yang berdiri
"Appo.." ucapnya sembari mengelus kepalanya
Aku terkikik melihatnya lalu segera berdiri dan turun dari bus itu. Jimin mengikutiku dari belakang
"Kenapa kau mengagetiku eoh?" tanya jimin sambil mempoutkan bibir tebalnya
Aku kembali tertawa dibuatnya sungguh aku sangat bahagia memiliki jimin kala itu
"Ya! Aku hanya membangunkanmu, kau saja yang kaget" balasku sambil mencubit lengannya kecil
Dia tersenyum lalu menggandeng tanganku lagi, "kau mau membawaku kemana?" tanyaku yang berjalan dibelakangnya
"Tentu saja rumahmu pabo!" jawabnya sambil tersenyum menunjukkan eyes smilenya
'Oh tuhan tolong jangan pernah hilangkan senyum itu kumohon' batinku
Aku sangat menyukai senyumnya sungguh, "aku bisa pulang sendiri jimin" jawabku masih berjalan di belakangnya
"Kau yakin?" tanyanya menaikkan satu alisnya dan berhenti lalu menatapku
"Eum" jawabku mantap lantas mengangguk
"Baiklah. Tapi jika ada penguntit atau hantu di gang kecil jangan memanggilku oke?" lalu jimin berjalan menjauh dengan senyum yang masih terpasang disana
"Ya! Jiminie pabo! Jangan menakut-nakuti ku!" teriakku sambil menghentak-hentakkan kakiku dengan tangan terkepal disamping badan
Dia berbalik dan memandangku jangan lupakan senyuman itu. Itu tidak pernah pudar saat ia mengerjaiku
KAMU SEDANG MEMBACA
HEART ATTACK (park jimin)✔
FanfictionJimin si manusia es kutub bertemu dengan gadis polos yang lugu, meluluhkan hati bekunya dengan sikap manisnya. Namun masalah orangtua mereka menjadi momok hubungannya. "Kita harus patuh pada takdir tuhan, jimin" -sukseong Aku minta tolong ya, walau...