Clumsy Lady [HAI SnackStory/End]

Clumsy Lady - Part 3

Saat memasuki ruangan, langkah Teanna kembali terhenti, langsung terpaku pada bumi yang dipijaknya. Ruangan itu sangat ramai. Terlalu ramai untuknya. Ia dapat melihat ruangan itu dipenuhi oleh kerumunan manusia yang nyata maupun tak nyata. Dirinya dapat melihat orang-orang hidup dan orang-orang mati berdiri berdampingan di dalam pesta seakan mereka semua sedang berpesta bersama malam ini.

Jumlah Para Jiwa Kehidupan dan jumlah Para Jiwa Yang Hilang seakan berimbang di depan matanya. Begitu ramai dan penuh di dalam ruangan. Semuanya berasa tercampur menjadi satu-kesatuan. Teanna menyadari aura semangat dan kesuraman berpadu, alunan musik indah diiringi suara keheningan sang tiada menjadi suatu harmoni yang aneh ditelinganya. Penampilan-penampilan indah para bangsawan bernyawa dan penampilan-penampilan menyeramkan para jiwa yang masih belum bisa bebas di tempat itu, membuatnya kembali mengepal erat tangannya.

Sebenarnya, ia sudah memprediksi hal tersebut. Teanna merasa dirinya memang akan melihat beberapa hantu di pesta itu, tetapi ia tidak menyangka akan melihat sebanyak ini. Sejujurnya untuk saat ini, yang ingin ia lakukan adalah benar-benar lari dari sana.

"Ty, apa kau tak apa-apa?" tanya Randal di samping, yang merasa langkah adiknya berhenti begitu saja di depan pintu masuk sehingga membuatnya ikut berhenti melangkah. "Kita akan menghalangi jalan masuk tamu lain bila terus berdiri di tempat ini."

"A-aku tidak apa-apa," ujar gadis itu yang satu tangannya masih menggenggam lengan kakaknya, tetapi kali ini lebih erat.

Tentu saja hal tersebut membuat Randal menyadarinya, ia menepuk-nepuk ringan jemari atas adik perempuannya untuk memberikan rasa tenang sekilas. "Semua akan baik-baik saja, Ty."

Teanna mengangguk pelan lalu menurunkan pandangan ke bawah lantai karena tak ingin melihat ke depan, tak ingin memandang ke kanan-kiri, tidak ingin memperhatikan sekelilingnya. Ia tidak ingin melihat makhluk-makhluk mengerikan itu. Karena menurutnya, melihat satu hantu saja setiap hari sudah membuatnya hampir kehilangan akal sehat.

***