"Tentang rasa yang hilang, ketika sang pemeran kedua datang"
Para murid di SMA Dartha mulai berdatangan, mereka sedang menyibukkan diri untuk persiapan menjelang dimulai nya kegiatan latihan dasar kepimpinan siswa atau yang biasa disebut ldks itu. Senja yang baru tiba langsung mencari teman teman nya. Tapi hanya dua saja yang baru datang, Dwina dan Arinda. Senja yang melihat teman sebis nya itu belum datang langsung memasangkan ekspresi cemberut.
Bagaimana tidak?
Seharusnya Wulan dan Rani sudah datang karena sebentar lagi sudah memasuki batas jam masuk sekolah, otomatis senja bakal berbaris sendirian. Ditambah sudah banyak siswa yang berbaris mulai dari kelompok bis 1 sampai bis 7.
ya, di sekolah ini menuju lokasi ldks nya pakai bis bukan tronton. Maklum sekolah mahal.
Dan akhirnya Dwina serta Arinda pun berpamitan untuk segera berbaris di kelompok bis mereka. Arinda dwina dan satu lagi adeya yang belum datang saat ini, mereka itu satu kelompok. Sedangkan senja satu kelompok dengan Wulan dan Rani. Ya karena kelompok nya dipisah sesuai absen.
Satu bis terdiri dari 20 siswa yang di ambil dari enam kelas. Kelas senja berisikan dirinya, wulan, rani, viona dan juga zakaila.
"Senja! Liat dwina sama arinda enggak?"
Ucapan yang tiba tiba terdengar itu membuat senja menoleh ke samping. Ia menemukan teman nya, Adeya.
"Udah berbaris mereka. Lihat wulan sama rani enggak?" Tanya senja yang sedikit khawatir karena dirinya itu sangat susah untuk bergabung dengan orang lain apalagi nantinya bakal beradaptasi selama dua hari.
"Tadi lihat. Baru sampai di gerbang, kayaknya menuju kesini. Sayang banget kita enggak se bis" balas adeya
"iya padahal seru banget kalau kita berenam satu bis"
"yaudah ya, gue duluan baris ya" ucap adeya lalu pergi meninggalkan senja yang masih setia menunggu kedua teman yang selalu super telat ini.
Untungnya masih ada siswa yang belum berbaris dan menunggu teman nya. Jadi senja sedikit lega melihat pemandangan itu.
"Senjaaaaaaaaa"
Teriak salah seorang dari arah gerbang, berlari sekencang mungkin dengan membawa ransel dan juga kantong plastik yang berisikan snack..
ya, siapa kalau bukan Wulane Agattha Yasmin.
Diikuti rani yang berada di belakang wulan, namun dirinya berjalan santai tidak seperti wulan.
"Kok lama banget sih? Itu udah pada baris tau" kesal senja melihat dua teman satu bis nya ini yang masih tidak merasa bersalah.
"hehehe sori, wulan bangun nya kesiangan" balas wulan dengan cengengesan.
"capek parah nunggu wulan! Lo tahu enggak senja? Gue datang dia masih tidur! Kebo banget" Ucap Rani sembari melihat dengan sinis ke arah wulan yang masih betah tersenyum.
"yasudah nanti aja marahin wulan nya, kita baris dulu" balas senja. Dan mereka bertiga menuju ke tempat barisan kelompok bis mereka yaitu kelompok tujuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALJABAR
FanfictionIni bukan kisah antara pandai matematika dan pembuat onar. Ini juga bukan kisah pertemuan yang langsung saling jatuh Cinta. Tapi ini kisah Alaska, Senja, Bayu dan sebuah Rasa. Ketika sosok pemeran utama adalah segalanya, maka senja akan menyukai...