"Saaaaaaiihhhhhhh" Teriak Thoriq dari editing room.
"Apaa sehh?" Jawab Saaih sambil berjalan ke arah Thoriq dari kamarnya.
"Sinii" Ucap Thoriq sambil bersandar di kursi kerjanya.
"Apaa?! Yang full gitu dong ngomongnya jangan setengah-setengah. Makan aja bang Thoriq full 2 piring Masa ngomongnya setengah-setengah" Jawab Saaih yang sedikit kesal.
Saaih akhirnya sampai ke daerah kursi kerjanya Thoriq dari perjalanan nya yang Udah kayak dari Bandung ke Yogyakarta.
"Apaa sih apa? Sampai gitu manggilnya" Ucap Saaih sambil menghadap ke arah komputer dengan posisi ruku' .
"Ini..ColdPlay mau bikin konser di Indonesia..." Ucap Thoriq.
"Elaaah,Kira aaih apaan. Bikin penasaran aja." Jawab Saaih dengan ekspresi datar.
"Harusnya kamu tuh kaget gitu.. bilang 'wah yang bener bang?' sambil kaget. Gitu donk ah,ga Seru nih Saaih" Ucap Thoriq dengan ekspresi kesal Karena ColdPlay nya tidak di respon.
"Oke-oke. Waaah yang bener bang? ColdPlay bakal ke Indonesia?!?!" Lanjut Saaih mewujudkan permintaan abangnya itu.
"TELAT! Udah ah ganti topik" Jawab Thoriq sambil mencari web Seru lainnya.
" -_- . Disini mah ga berlaku kata-kata 'Cewek Selalu Benar' tapi adanya 'THORIQ Selalu Benar' -_- " Lanjut Saaih yang Udah ga karuan ekspresi nya gimana.
* * *
Hari itu tepat pukul 01.25 a.m alias jam 1.25 Dini Hari.
Thoriq dan Saaih sedang melakukan Uji Nyali untuk membuktikan siapa yang keberaniannya lebih besar dengan cara menonton sebuah video paranormal Hollywood."Oke, sekarang suasana nya cocok nih buat bikin Uji Nyali antara Kita." Ucap Thoriq dengan suara berbisik.
"Bang,kamu ko Pinter banget sih pilih time nya. Aaih langsung merinding ni" lanjut Saaih sambil melihat bulu di tangan nya.
"Tuh tuh liat bang, bulu kuduk aaih Udah pada berdiri nih" lanjut Saaih.
"Alaah kamu penakut nihhhh" jawab Thoriq sambil mentertawakan Saaih yang fokus memperhatikan bulu kuduknya itu.
"Baang..." Suara tipis datang menghampiri mereka berdua dari belakang.
"Bannggg..Bang Thoriq...suara siapa itu????" Ucap Saaih takut gemeteran.
"Aaih,ga lucu ya. Matiin ringtone hp kamu!" Jawab Thoriq dengan suara sedikit lamtang Karena ketakutan.
"Apa sih, aaih ga punya ringtone kayak gituu" jawab Saaih
"Trus suara apa dong itu?" Tanya Thoriq semakin takut.
Tiba-Tiba.......
"Bang...Ateh kebelet nih mau ke kamar mandi... Temenin yuk." Ucap Fateh dari belakang mereka.
Ternyata suara tipis itu adalah suara Fateh yang sedang menahan keinginannya untuk pergi ke toilet.
"Fatehhhhhhhhh"Ucap Thoriq dan Saaih dengan nada yang sedikit lantang.
" Fateh,kamu bikin Kita takut aja!" Ucap Saaih dengan nada yang cukup kesal.
"Udah itu mah nanti aja permasalahin nya. Intinyaaa Ateh kebeleetttt pengen ke toilet tapi takut" jawab Fateh masih berusaha untuk bertahan.
"Yaudah iya Ayo bang Saaih temenin" Ucap Saaih sambil memegang tangan Fateh.
"Lah Lah kok kalian malah tinggalin bang Thoriq sendirian sih.. Ikut...." Ucap Thoriq sambil mengejar Saaih Dan Fateh dengan lari terbirit-birit Karena takut.

YOU ARE READING
I'm Sorry
FanfictionMuntaz. Terkadang ia sering disalahkan dengan abangnya (Fateh) Dan Karena hal itu,ia selalu menyalahkan dirinya sendiri. Bagaimana keadaan Muntaz selama ia disalahkan oleh abangnya tersebut? Cari tahu jawabannya di cerita ini oke.