~Kata Baper~

4.1K 91 1
                                    

Ketika ditanya oleh mereka, mengapa pergi? Mengapa berhenti? Padahal sudah terlampau jauh kau mengejarnya yang terus saja berlari, apakah hanya sampai disini perjuanganmu?

Jawabku kala itu, karena ada beberapa hal yang tak bisa kita paksakan seberapapun kerasnya kita mencoba. Mengapa karena nyatanya kita memang tak bisa memaksa.

Contohnya dalam hal cinta, kita tak bisa memilih, menentukan, dan memaksakan dengan siapa kita harus jatuh cinta, kita pun tak bisa memaksakan yang kita cintai harus mencintai kita juga.
Tidak bisa, kita tidak bisa.

Mengapa? Sebab cinta adalah perkara hati, hati itu suci dan murni begitu pula dengab cinta itu sendiri. Dia pemberian sang khalik, yang maha segalanya.

Perkara hati itu tak bisa diubah, ditentukan, pun dipaksakan. Yang kita lakukan hanya mengikuti alurnya saja, kemana hati itu membawamu. Sampai ketujuankah atau tidak? Kita tak pernah tau.

Begitu pula dengan cinta, kita tak bisa menentukannya apalagi memaksakannya yang kita bisa hanya merasakannya, pahit manisnya rasa itu yang kita lakukan hanya bisa merasakan.

Kamupun takkan pernah tau dengan siapa kau jatuh cinta, atau kamu pun takkan pernah tau cintamu berbalaskah? Atau tidak. Dirimu takkan pernah tau, yang jelas berbalas tak berbalas dirimu tak bisa memaksakan.

Biarlah cinta yang menentukan dia harus terbalas atau tidak, karena ingatlah yang punya hati disini bukan hanya dirimu. Diapun punya hati, bisa saja ketika kau mencintainya dirinyapun sedang mencintai orang lain.

Kalau kau tak mampu berjuang sendirian, lepaskan jangan sekali-kali paksakan.

Jangan pula melupakan, lupa akan membuatmu semakin ingat. Lupa akan menyiksamu, ketika kau lupa yang akan timbul setelahnya adalah ketakutan. Ketakukan untuk mencintai lagi, padahal cinta itu bukan untuk di takuti melainkan diresapi dan ditemani

Teman dalam cinta bukan semata-mata dengan harus berbalas, tapi dengan ikhlas.

Jika tak berbalas maka lepaskan, ikhlaskan. bukan berarti kau kalah dan perjuanganmu selesai, tidak! Perjuanganmu justru baru dimulai.

Mengapa? Karena melepaskan serta mengikhlaskan hari ini adalah jalan untuk kembali suatu hari nanti.

Artinya, apa yang kau ikhlaskam dan relakan hari ini akan ada ganti yang lebih baik suatu hari nanti. Percaya saja, tinggal Allah yang menentukkan apakah yang kembali itu orang yang sama atau justru orang yang lebih baik darinya?

Nyatanya orang yang samapun suatu saat nanti akan lebih baik, tapi jika yang datang bukan orang yang sama maka bersabarlah dan yakin takdir Allah tak pernah salah.

Di datangkan yang kau butuhkan bukan yang kau inginkan karena dia lebih tau, siapa yang baik untukmu sedang kamu tidak.

Dalam hal ini, menunggulah.
Tak apa-apa menunggu meski kata orang membosankan. Justru menunggu adalah ajang yang sangat dinanti, karena bisa saja alasan dia yang kau cintai tak bersamamu hari ini adalah karena dirimu belum cukup pantas untuk dirinya maka dengan menunggu pantaskanlah dirimu. Bukan untuk fisik, karena Allah telah ciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Tetapi pantaskanlah dirimu dan sempurnakanlah sholatmu, iman, dan islammu. Itulah yang harus kau pantaskan, sekali lagi kau bukan tak pantas dari fisikmu melainkan karena Agamu.

Salah satu faktor wanita/pria dinikahi adalah karena agamanya bukan? Maka sempurnakanlah agamamu selagi kau menunggu, dan percayalah inshaa Allah ketika kau siap. Dia yang kau tunggu akan kembali padamu suatu hari nanti :)

-cut

Kata Baper「Quotes」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang