THREE [New Problem]

186 27 6
                                    

Kyuhyun memperlihatkanku batu tersebut dan membuka lapisan kertas. Disana tertulis...

"Cho Kyuhyun! Bersiaplah untuk memulai game denganku sekarang."

- Black

***

Aku terkejut mendapati nama Black disana. Siapa Black? Kenapa dia meneror keluarga kami.

Aku langsung menatap Kyuhyun penuh tanya. Dia sepertinya juga tidak tahu siapa orang yang melemparkan ini.

"Sebenarnya ada apa ini?" tanya Yuri bingung dengan keadaan ruang tamu yang berserakan pecahan kaca.

Aku langsung cepat-cepat menyembunyikan kertas yang tadi tertulis nama Black.

"Ada yang iseng dengan keluarga kami sepertinya. Tidak perlu khawatir" ujarku mencoba tenang.

"Benarkah? Aku takut terjadi sesuatu pada kalian."

"Kami tidak apa-apa Yuri. Ah begini saja sekarang kita lanjutkan sarapan. Biar semua ini dibereskan asisten rumah tangga." Aku mengisaratkan agar para asisten rumah tangga membenahi pecahan kaca tersebut.

Kami semua kembali ke meja makan. Disana Haechan telah selesai sarapan dengan tenang. Seperti nya anak itu tidak penasaran dengan yang terjadi barusan.

"Haechan-ah kau sudah selesai sarapan rupanya? Wah sepertinya kau tidak punya rasa penasaran." ucap Lami tak percaya.

"Aku merasa lapar jadi aku minta maaf karena tidak ikut melihat ada apa di depan tadi. Memangnya siapa yang membuat kekacauan tadi?"

"Kami juga tidak tahu, kemungkinan hanya orang iseng saja."

Haechan hanya mengangguk seperti menerima alasanku. Kami melanjutkan sarapan dengan diam.

"Yuri-ah aku minta maaf ya jika rumahku tidak sesuai ekspektasi."

"Tidak masalah Seohyun. Aku justru yang sangat khawatir akan kejadian tadi. Kalian benar tidak apa-apa?"

"Ne, kau tak perlu khawatir."

"Baiklah jika ada sesuatu langsung hubungi aku. Kalau begitu aku permisi pergi. Terima kasih sudah boleh menginap Seohyun.."

"Sering-seringlah kemari kalau begitu."

Yuri mengangguk dan melambai terakhir kali sebelum masuk ke dalam taksi.

Lami yang masih duduk di meja makan masih terdiam.

"Lami, cepatlah berangkat sekolah! Nanti kau telat masuk untuk pertama kalinya."

"Eomma... Apa keluarga kita sedang terancam?"

Aku terdiam.

Bagaimana jika Lami tahu masa lalu aku dan Kyuhyun nanti. Dia pasti merasa khawatir.

"Sudahlah jangan bertanya sekarang, lebih baik kamu berangkat ke sekolah sekarang"

Lami dengan wajah kecewa mengangguk.

Aku mengantar Lami dan Kyuhyun sampai depan pintu. Mereka berpamitan dan tak lupa Kyuhyun mengecup kepalaku.

Black Shine [Sequel of A Black Heart]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang