FOUR [Meet]

127 16 1
                                    


"Kau bukankah...?" Lami sangat terkejut bahwa benar dia mengenalnya.

***

Lami terkejut bahwa wajah yang ada dihadapannya ini adalah... Haechan?

Laki-laki tadi menangkap pinggang mungil Lami agar tidak terjatuh. Lami sontak langsung berbicara.

"Haechan-sshi?"

"Ne? Kau tidak apa-apa? Tapi maaf aku bukan Haechan. Namaku Jo Haknyeon."

Lami bingung.

Jelas yang ada dihadapannya ini mirip sekali dengan Haechan, anak dari bibi Yuri yang tadi pagi mengunjungi rumahnya.

Haknyeon langsung membawa Lami ke tempat duduk. Lalu dia meninggalkan Lami sementara.

"Maafkan aku, tapi tidak seharusnya kau hampir terluka seperti ini. Lebih baik kau disini saja." dia berkata sambil tersenyum manis dan pergi kembali ke kerumunan.

Lami hanya diam. Dia tidak tahu saat ini apa benar yang dihadapannya orang lain.

Saat itu juga senior yang mencoba berkelahi dengan Haknyeon menarik kerah seragam Haknyeon tanpa ampun. Dan hampir memukulnya. Namun sekejap ada seseorang yang memegang tangan senior itu, yang tak lain adalah Prof. Kangin.

"Kalian ini apa-apaan! Sekarang kalian pergi ke ruang konseling! Jangan buat kekacauan disini!" Teriak tegas Prof. Kangin sebagai guru olahraga di sekolah ini.

Semua anak yang melihat perkelahian itu langsung bubar begitu saja. Sementara Lami masih diam dan tetap duduk di tempatnya.

Tidak lama Mark melihatku yang terdiam. Dia bertanya apa yang terjadi karena sebelumnya ia ada di ruang guru karena harus mengurus berkas lain tentang kepindahan sekolahnya jadi wajar jika ia tidak tahu apapun soal pertengkaran di kantin barusan.

"Lami.. kau tidak apa-apa? Kudengar kau sempat terdorong tadi. Apa ada yang terluka?" tanya Mark khawatir.

"Aniyo, aku hanya terdorong sedikit tapi untungnya anak itu menolongku."

"Anak itu? Siapa maksudmu?"

"Itu tadi yang satu angkatan dengan kita. Badannya lebih pendek dari senior."

"Aku tidak melihatnya Lami"

"Ah sudahlah, sekarang kita ke kelas saja."

"Tapi..." Mark sepertinya penasaran.

"Nanti saja aku ceritakan Mark. Kajja masuk kelas!", Lami langsung bangkit dari kursi dan menarik tangan Mark.

"Kau tidak jadi makan?" tanya Yeri.

"Aku jadi tidak nafsu makan karena tadi."

Mark yang bingung dengan Lami hanya bisa mengikutinya kembali ke kelas. Yeri mengekor dibelakangnya.

Sesampainya di kelas, kekacauan terjadi lagi tapi tidak seburuk di kantin. Ada seseorang yang sekarang sedang adu mulut. Bukan siswa laki-laki tapi perempuan.

"Kau ini apa-apaan hah!"

"Aku tidak melakukannya!"

"Lalu siapa yang berbuat kalau bukan dirimu, dasar sampah!"

"Jaga mulutmu, jalang!"

Lami yang baru mau menenangkan diri, kembali melihat adegan pertengkaran lagi. Mark dan Yeri yang ada di belakangnya pun ikut menyaksikan tontonan gratis itu.

"Siapa lagi sih yang ribut-ribut?" ucap Lami jengah.

"Itu.. alumni sekolah ini." jawab Yeri samar.

Black Shine [Sequel of A Black Heart]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang