FIVE [MYSTERIOUS]

76 13 2
                                    

"Lami awas!!!"

Sraaatt

***

Seseorang menghalangi Lami terkena pedang. Dan itu adalah Haknyeon.

"Mwo? Kkau? Haknyeon kenapa kau seperti ini?" Lami sangat terkejut melihat Haknyeon yg berada tepat di depannya.

Haknyeon tersenyum dan berbisik kata minta maaf. Jujur saja Lami tidak mengerti apa yang sebenarnya Haknyeon ucapkan karena terdengar sangat lirih.

"Haknyeon, bangunlah"

Haknyeon tersungkur ke samping Lami. Betapa terkejutnya Lami saat melihat punggung Haknyeon terdapat luka sayatan yang menyebabkan pendarahan. Sehingga Lami berteriak meminta tolong pada semua orang yang masih di sekitar lapangan sekolahnya.

Prof. Boa langsung menghampiri mereka dan menyuruh tim medis sekolah membawa Haknyeon. Semua murid terlihat bingung sekaligus iba pada kejadian ini.

"Lami.. apa kau baik-baik saja?" tanya Yeri yang langsung mendekati Lami.

"Iya aku baik kok, tapi Yeri-ya aku merasa ada yang aneh tadi saat aku mendekati Haknyeon."

"Mwo? Apa maksudmu? Sudah kubilang jangan mendekat ke anak aneh itu."

"Haknyeon tidak menyakitiku, dia yg menolongku. Dia tidak gunakan baju zirah saat menolongku. Dan angin topan tadi... Sepertinya bukan karena Haknyeon."

"Siapa lagi yang bisa gunakan angin di angkatan kita selain dia. Ah sudahlah ayo kembali ke kelas."

Lami termenung.

"Ya! Kau ini kenapa bengong begitu. Kajja!" ujar Yeri sambil menarik lengan Kami yang masih terdiam bingung.

Saat di koridor sekolah, mereka bertemu dengan Mark dan Woojin yang sudah mencari mereka dari tadi.

"Lami, kau baik-baik saja? Apa ada yang terluka?" ucap Mark khawatir.

"Aku tidak apa-apa Mark. Tapi Haknyeon terluka." ujar Lami.

"Aku dengar dia ingin menyerangnya tapi ada seseorang yang menghalanginya. Apa itu benar Lami?" Selidik Woojin.

"Aku akan ceritakan yang sebenarnya. Sekarang kalian ikut aku ke ruang kreasi belajar di lantai 3."

Mark, Woojin dan Yeri langsung mengikuti Lami.

"Cepat ceritakan ada apa sebenarnya?" tanya Mark tidak sabar saat sudah masuk ke dalam ruang kreasi belajar sambil menutup pintu.

"Haknyeon tidak menyerangku. Dia... entah aku benar atau salah tapi dia dikendalikan seseorang."

"Bagaimana bisa? Apa ada kekuatan mengendalikan pikiran orang di sekolah ini kecuali kau Lami?" Tanya Yeri beruntun.

"Itu dia yang dimaksud. Aku siswa baru di sekolah ini terlebih semua orang tahu kalau aku saja yang punya kekuatan telekinesis. Tapi tadi aku melihat mata Haknyeon merah. Dan ada banyak debu serta kabut mengelilingi sekitarnya. Saat aku hendak menolongnya dari angin topan yang dia buat, tapi ada seseorang di belakangku. Haknyeon seperti tersadar dan langsung menghalangi orang itu." lami menjelaskan secara rinci.

"Jadi.. maksudmu ada yang mau mencelakaimu?" tanya Mark berbisik.

"Mungkin saja." jawab Lami sambil mengangkat bahunya.

"Apa kita harus lapor pada profersor lain? tanya Woojin.

"Untuk saat ini cukup rahasia kita saja. Aku tidak mau menambahkan masalah disaat aku masih baru disini."

Black Shine [Sequel of A Black Heart]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang