vad

1.2K 205 64
                                    

-vad;

"Aku benar benar tidak percaya kau suka berada disini."

Seharusnya hiruk pikuk pusat permainan akan menganggu telinga seorang Min Yoongi, seharusnya. Jika saja Hoseok tidak tiba tiba meminta padanya untuk bermain melawan pria yang menawarinya hal aneh - aneh, ia tidak akan sudi mendekam diatas meja, ditonton puluhan orang. Ia benci diperhatikan, katakan saja seperti itu.

"Demi tuhan, Yoongi. Tidak." Hoseok menghela napas penuh frustasi. Masih bisa Yoongi nyeletuk kasar tanpa saring, disaat situasi seperti ini. "Aku bukan orang yang seperti kau pikirkan. Apa kau masih percaya manusia yang lebih sering ke kuil sepertiku daripada dirimu yang setiap malam mendekam di bar ini menjual dirinya? Aku bahkan tak sanggup menghabiskan segelas wine ini." Ucapnya, mengangkat gelas kecil berbentuk kotak yang masih terisi seperempat. "Jadi dengarkan penjelasanku-"

"Kau sudah lebih dari lima kali berkata bahwa 'dia orang besar dan menawarkanku uang, aku menolak pun, ia akan melakukan segala cara untuk membuatku tunduk, sudah kubilang bla bla bla' aku muak mendengarnya, Hoseok." Yoongi menghela napas. "lalu, jika aku menang, apa yang akan kudapatkan?"

Satu - satunya pertanyaan yang sangat Hoseok hindari, bukan sebab karena ia tidak punya jawaban, tapi ia tidak tahu apa yang harus ia berikan ke Yoongi jika saja Taehyung bisa dikalahkan. "Ah.." kuku jempol digigitnya, Hoseok melirik kesegala arah yang tentu tidak akan memberinya ide apapun. "Karena kau atasanku, oke, kau boleh menyuruhku untuk membuat dan melakukan apa saja. Mengerjakan proyek mu? Atau menyusun sepuluh proposal? Apa saja. Anggap saja balas budi." Dan tentu aku akan dapat bonus gaji dari direktur utama.

Kedua alis Yoongi terangkat, "Apa saja?"

Hoseok mengangguk, "Apa saja."

Tidak ada yang tahu bahwa detik yang lalu Hoseok telah menjatuhkan dirinya kedalam perangkap kuda. Samar tertumpuk jerami, aroma besinya tersamarkan. Namun bisa menyakiti dan mengurung sekaligus.

Hanya kekehan kecil yang Yoongi bisa keluarkan. Ia tidak jahat, sebenarnya. Buku - buku jarinya ia regangkan, formalitas. "Aku tak yakin kau akan sanggup memenuhi permintaanku nanti." Yoongi meyakinkan, "Kau yakin dengan pilihanmu?"

(Kau harus sadar Hoseok, aku bukan orang baik.)

Jika saja kedua mata Yoongi adalah substansi alkohol tajam yang bisa membuat Hoseok terbungkam, maka saat itu Hoseok akan terdiam dengan ribuan kosa kata yang tak bisa dikeluarkan. Ia berakhir dengan beradu tatap, Yoongi sama sulitnya dengan Taehyung, begitu banyak kemungkinan. Jika dibilang seketika Hoseok menyesal, ya itu benar. Ada sesuatu dibaliknya, Yoongi itu licik, sepak terjang gelapnya, siapa yang tidak tahu?

"Aku tanya sekali lagi, kau yakin?"

Helaan napas itu menandakan kebingungan dan gemuruh badai didalam kepala Hoseok. "Kau takkan minta yang aneh - aneh, 'kan?"

Yoongi mengedikkan bahu, "Menurutmu?"

Jika konteks 'aneh' bagi Yoongi mungkin mengirim Hoseok ke Korea Utara untuk meneliti kehidupan sehari - hari presidennya, Hoseok mungkin bisa sedikit terima. Tapi, Min Yoongi bukan Kim Seokjin yang punya ide-ide aneh. Pria ini gila, bukan sakit jiwa. (ya katakan saja, Kim Seokjin itu sakit jiwa.)

Lagi, Hoseok menghela napas. "Ini menghabiskan waktu. Aku terima, apapun itu. Asal jangan sampai menguras dompetku." Ia menepuk pahanya, dimana ia menyimpan dompet tipis itu. "Aku sudah miskin, jangan kau kuras sampai aku tak bisa makan lagi."

Gelakan Yoongi memancing Hoseok untuk mengangkat alis. "Aku sudah kaya, tidak perlu duitmu." Tajam, Hoseok tersinggung. "Lagipula bukannya kau yang butuh uang?"

Memang menyedihkan, tapi itu fakta. "Ya... begitulah." Ucapnya lemah. Disinggung soal uang, ia jadi lapar. Lapar gaji.

"Kalau begitu, permintaanku bisa menambah uangmu."

Kedua mata itu terbuka lebar, "Apa?"

"Mau uang, tidak?"

"Tentu saja, astaga. Masih kau tanya lagi?"

"Permintaanku sangat mudah, lebih mudah dari Taehyung." Yoongi menarik ujung bibirnya, sangat disayangkan, Hoseok terlalu buta atau terlalu polos? Seperti anak kecil yang mau dibawa hanya dengan sebatang permen. Menyedihkan.

Ia menarik pergelangan pria itu, "Jadilah milikku."

.

.

Hah?

-tbc-

Hello, sorry for the late update. this is kinda short, isn't it? haha i tried my best.

before that, i'm sorry i didn't answer your comments, idk how to answer it. thank you, i'm very happy to see that you guys like this story. I hope you like this one.

btw, there's two pairs in this story, lets see. i dont know who will win, sope or vhope? i like them both, its hard for me too, haha.

so, want to help me choose between them?

chipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang