initiate

1.2K 182 16
                                    

—initiate;

"Baiklah.."

Helaan napas panjang dari Park Jimin adalah tanda bahwa ia akan segera menghadapi kejutan yang tidak kira – kira. Ia berdiri di depan meja, dengan dua orang yang kabarnya merebutkan satu manusia suci yang sedang merenung di dalam kamar mandi. Ia menatap keduanya, melihat apakah mereka siap untuk mulai—atau tidak.

Ruang pribadi Taehyung, digunakan untuk beradu kartu bersama Yoongi. Lebih nyaman disaat mereka bermain dengan suasana sunyi dibandingkan dengan riuh pikuk pusat permainan di lantai dasar. Manusia – manusia itu bertaruh dengan uang dan harta, Taehyung dan Yoongi bertaruh satu tubuh manusia. Terdengar seperti ingin membunuh walaupun sebenarnya tidak. Namun apapun itu, Hoseok merasa mati suri dengan siapapun yang akan menang nantinya.

"Bisa kita mulai?" bola matanya bergerak kesana kemari mencari jawaban dari keduanya. Hanya anggukan yang ia terima.

"Sebelum itu, kita buat kesepakatan." Jemari lentiknya mulai mengacak – acak kartu remi yang baru saja dikeluarkan dari tempatnya. "Aku dengar kalian mempertaruhkan Hoseok hyung.." Menyebutkan nama manusia, tapi terdengar seperti hanya barang taruhan semata. "Jadi disini, apakah nanti jika ada yang menang salah satu dari kalian—apakah uang yang ditaruhkan disini juga akan diambil?"

"Kita anggap chips sebagai formalitas." Taehyung menyahut cepat.

(Aku butuh Hoseok, bukan uang.)

"Suga?" Jimin beralih. Pria itu diam dengan kedua tangan yang mengetuk meja dengan melodi teratur. Wajahnya datar dan berkulit pucat. Jimin harus menunggu beberapa menit sampai kedua mata Suga bertemu dengannya. "..Baiklah." layaknya telepati, Jimin mengerti tanpa harus komunikasi.

"Kita gunakan Poker dasar dan sederhana disini. Karena ini bukan permainan yang sama seperti di lantai dasar. Aku tau kalian adalah raja chips—tapi kurasa jika ini selesai lebih cepat, akan lebih baik, bukan?" Jimin memberi peraturan lagi. "Lima kartu utama dengan taruhan yang kalian tentukan sendiri. Sama seperti apa yang Taehyung katakan, chips hanya formalitas, namun juga berpengaruh terhadap kemenangan. Jadi, anggap saja kalian bertaruh uang disini." Ia mengambil napas, "Aku akan membagikan lima kartu. Kita gunakan dua putaran pertama. Setelah itu buka kartu kalian."

Jimin melirik kearah pintu, Hoseok tak kunjung kembali. Ia mengaku pusing dan ingin pergi ke kamar mandi sejak hampir tiga puluh menit yang lalu. Sungguh tidak lucu jika ia memilih untuk kabur. "...Kita mulai saja." Lupakan Hoseok, permainan sudah akan berjalan.

Jimin mulai membagi kartu dari Taehyung ke Yoongi. Keduanya sama sama berada di tingkat tinggi. Sepak terjang Suga—yang sungguh sebenarnya lebih banyak menang daripada Taehyung—membuat Jimin berpikir bahwa Yoongi akan menang dengan mudah. Pria itu bersifat tenang dan tidak mudah panik. Ekspresi datar wajahnya sulit untuk dibaca. Strategi dan kartu kejutan Yoongi selalu menjadi plot twist paling besar di dunia kasino. Ia tidak pernah memasang taruhan yang tinggi, namun berakhir dengan membawa duit selangit.

Ia bertingkah seolah seperi karakter yang paling menderita, namun saat sampai di akhir cerita, alur akan diputar sedemikian rupa. Saat Yoongi membalik kartunya, menjadi suatu kejutan yang takkan dilupakan.

"Silahkan lihat kartu kalian."

Taehyung memang tidak se-pintar dan se-jenius Yoongi. Ia cenderung lebih suka mengeluarkan apa saja yang dia inginkan. Jimin sudah ratusan kali menjadi pemandu permainan Taehyung, bersama siapapun itu. Wajahnya lebih emosional, ia pandai ber-akting. Menjebak lawan dari ekspresi palsu. Namun ia tidak pernah ragu – ragu, atau bisa dibilang cenderung nekat. Namun dengan ajaib bisa menang dengan sangat mudah. Ia memilih mengambil pilihan yang beresiko, karena Taehyung selalu yakin, selama itu beresiko, selama itu juga sesuatu yang besar tersembunyi di dalamnya. Soal sepak terjang, Taehyung belum pernah menang jika ia bertemu dengan Yoongi. Suatu bukti kuat yang membuat Jimin merasa Yoongi akan menang telak kali ini.

Melawan Yoongi sama saja bunuh diri, contoh kecil bahwa Taehyung memang nekat dan tidak pernah main – main.

"Baiklah, kita mulai."

Permainan dimulai, Jimin menaruh sisa kartu di tengah meja dengan permukaan hijau. ia menoleh ke Taehyung;

"Taehyung-ssi, silahkan buka pot nya."

-tbc-

i don't know how to play poker, wtf.
Kinda short isn't it? Haha i did it with some purpose ;))))

by the way, if you like Taegi you can visit my another fic in my profile. the title is paroxysm hope you like it! thank you!

chipsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang