Dua anak kecil saling berbalas surat di halaman rumah mereka. Mereka bertetangga, sehingga mereka sudah sangat dekat.
Tawa dan senyum manis setia menghiasi wajah manis mereka. Terlihat sekali keduanya sangat senang berada bersama.
Setelah berbalas surat, mereka bermain kejar-kejaran. Berlarian di sekitar halaman rumah keluarga Kim yang memang besar.
Sedangkan orang tua mereka semua, sedang duduk sambil bercengkrama di teras rumah keluarga Kim. Sesekali mereka ikut tertawa melihat bagaimana keduanya bermain.
Kim Yerim dan Jeon Jungkook. Keduanya sudah bersahabat sejak mereka lahir(?). Mereka selalu bermain bersama.
Yeri pun terjatuh saat ia sedang berlari. Tuan dan nyonya Kim pun sempat terkejut, namun keterkejutan itu hilang setelah melihat bagaimana Jungkook langsung menolong sahabatnya itu.
"Ya, Yeri-ah! Kau tak apa?" Lelaki kecil itu langsung menghampiri Yeri, lalu bergerak membantu gadis kecil itu.
Jungkook membantu Yeri kecil duduk. Namun, gadis kecil itu mulai mengeluarkan air mata dan meringis kesakitan karena lututnya yang berdarah.
Dengan sigap, Jungkook masuk ke dalam rumahnya dan keluar dengan kotak P3K di tangan kanannya. Lelaki kecil itu nampak sedikit kesulitan membawa kotak itu, namun ia tetap berusaha membantu sahabatnya yang terluka itu.
Jungkook berlari ke arah Yeri yang masih terduduk sambil menangis kesakitan. Lantas, tangan kecil Jungkook segera bergerak mengobati luka di lutut Yeri.
Keluarga Jeon dan keluarga Kim memiliki rumah yang bertetangga. Sama seperti anak-anak mereka, nyonya dan tuan Jeon juga bersahabat baik dengan nyonya dan tuan Kim.
Maka dari semua hubungan pertemanan inilah, keduanya, Jeon Jungkook dan Kim Yerim terpilih oleh kedua orang tua mereka masing-masing untuk dijodohkan.
Dan konfliknya bukan dimulai dari hal ini. Tapi karena janji. Janji palsu seorang Jeon Jungkook kepada seorang Kim Yerim.
Jungkook dan Yerim bermain berbalas surat di halaman depan rumah mereka. Mereka baru saja pulang dengan senyum dari sekolah. Sekolah yang sama, namun kelas berbeda. Yang kalau dilihat dari umur, Jungkook jelas lebih tua daripada Yeri.
Tawa, senyum, selalu berhasil menampilkan deretan gigi putih keduanya. Manis sekali. Bahkan walaupun mereka masih kecil, mereka berdua sudah bisa tersebut dengan "couple goals".
"Yeri-ah..."
Yeri menolehkan kepalanya kepada sumber suara tersebut. "Ne? Ada apa Jungkookie oppa?" Yeri sedikit memiringkan kepalanya, membuat ekspresinya menjadi imut.
Jungkook menjulurkan jeri kelingkingnya ke arah Yeri. "Berjanjilah."
"Janji apa dulu?"
Jungkook mengembangkan kembali senyum manisnya. "Berjanjilah kau dan aku akan terus berbalas surat!"
"Setiap hari?" Gadis kecil itu mengerinyitkan dahinya.
Jungkook membalas dengan anggukkan. "Setiap harinya!" Senyum masih setia ia kembangkan di bibirnya.
"Baiklah!" Yeri mengangguk lalu mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Jungkook. "Aku berjanji."
•••
Annyeong yorobun~
Pakabar sehh...
Buat kalyan, baca deh cerita random gue. Tentang group chat gituh. Random Fandom. Buat para ARMY, EXO-L, Redveluv, dan Blink.
Pis dah.Ini cerita jungri pertama gua:)
Gue ngeship mereka, tapi lebih suka ngeship seulmin sih gue :)Vomment mana nih?? Tq buat yg udah vomment.
Okesip, babay.
Aya-
KAMU SEDANG MEMBACA
Letter House - jungri
Fanfiction[Complete] [Bahasa baku] Kau bilang, Kita akan terus bersama selamanya. Tak akan terpisahkan. Namun, kau hilang. Kau bilang, Kita akan terus berhubungan lewat surat, dan kau akan selalu setia membalasnya. Namun aku pun tak tahu keberadaanmu sekaran...