Six

628 68 3
                                    

Sebelumnya..

Saat hendak berbelok ke kanan, datang sebuah mobil dari arah berlawanan melaju kencang.
Chanyeol tak sempat mengerem dan...
"Chanyeol awas!"
Brukk...

Only You
Chapter six
Nawang_wu present

Chanyeol sarapan dengan tak tenang. Mimpi tadi malam membuatnya gelisah.

"Bagaimana bisa aku memimpikan itu?" Gumam Chanyeol

Hari ini adalah hari dimana ia akan pergi bersama Irene, dan pukul 9 nanti ia akan menjemput Irene.

Chanyeol takut akan mimpi nya tadi itu.

"Bagaimana jika nanti...." Chanyeol bergidik ketakutan

"Ah sudahlah, aku mandi saja, hanya mimpi" Chanyeol menenangkan dirinya sendiri

Chanyeol mandi dan bersiap-siap.

Saat sudah selesai, ia langsung berangkat untuk menjemput Irene.

Ia melajukan mobilnya dengan cepat, tak ingin terlambat.

Sesampai di rumah Irene, ia turun dari mobilnya dan menunggu sambil menyandar di mobil.

Beberapa saat kemudian Irene keluar dari rumahnya bersama ibunya.

"Chanyeol" panggil ibu Irene

Chanyeol pun membungkukan badannya.

"Jaga dia baik-baik, dimanapun, kapanpun" ucap ibu Irene

Chanyeol agak janggal dengan ucapan ibu Irene, tapi ia hanya mengangguk saja.

Setelah itu, ia dan Irene pamit dan pergi.

"Irene"

"Ya?"

"Kau sangat cantik"

"Haha, benarkah?, terimakasih"

Di dalam perjalanan, tak banyak yang mereka bicarakan, mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Chanyeol yang menyetir mobil, dan Irene menikmati pemandangan.

Chanyeol sangat deg-degan sekarang ini. Ia ingin menjadikan hari ini, hari kencannya dengan Irene.

Ia terus meraba-raba sebuah kotak di dalam saku nya.

Chanyeol tak ingin terlalu lama, ia ingin secepatnya dengan Irene.
Tapi, ia tak tau Irene akan menerima atau menolaknya.

Chanyeol pun memberhentikan mobilnya didepan sebuah Restoran kencan.

"Restoran kencan?"tanya Irene

"Iya,"

"Tapi...yasudahlah"

Chanyeol dan Irene masuk kedalam restoran itu, dan duduk di lantai paling atas, agar bisa melihat pemandangan kota

Irene terus melihat pemandangan kota dari atas, tanpa memperdulikan Chanyeol.

"Apa kau sendiri sekarang?" Tanya Chanyeol

"Hm?" Irene balik bertanya

"Daritadi kau terus melihat pemandangan diluar, tanpa memperdulikanku"

"Ahaha, maaf"

Chanyeol memainkan handphonenya sambil menunggu pesanan.
Irene pun begitu, ia juga memainkan handphonenya.

Chanyeol sebenarnya tak tenang daritadi, ia gugup. Tak pernah ia segugup ini biasanya.

Chanyeol memilih saat yang tepat menyatakan perasaannya kepada Irene.

"Irene,,,"

"Permisi, pesanan datang"

Pelayan datang dan karena itu ucapan Chanyeol terpotong.

"Terimakasih" ucap Irene

Pelayan pun pergi setelah mengantarkan pesanannya.

"Ayo makan" Irene pun memakan makanannya

Chanyeol pun memutuskan untuk melakukan setelah makan saja, dan ia pun memakan makanannya.

Mereka makan dengan tenang. Tidak ada pembicaraan.

Setelah selesai makan, Chanyeol mengumpulkan keberanian untuk mengutarakan perasaannya.

"Irene"

"Iya?"

"Aku tak terlalu pandai dalam hal ini, jadi akan langsung saja tanpa basa basi"

"Hm?"

Chanyeol mengeluarkan sebuah kotak berbentuk hati dan memberikannya kepada Irene

"Aku menyukaimu, maukah...." Chanyeol tak melanjutkan ucapannya

"Kau tahu kan"lanjut Chanyeol

Irene tersenyum, ia mungkin memiliki perasaan yang sama, tapi seketika ia mengingat permintaan ibunya bahwa ia akan dijodohkan. Irene telah berjanji pada ibunya, dan ia tak ingin mengingkari janjinya

Senyun Irene pudar, tergantikan dengan rasa bersalah dan sedih

Ia tak ingin membuat Chanyeol menunggu lama, karena jika akhirnya ia mengatakan tidak, maka akan menyakitkan hati Chanyeol.

Ia akan menjelaskan pada Chanyeol, dan menjawab permintaan Chanyeol

"Aku....."

●●●

Pendek dulu ya
Chapter selanjutnya aku janji panjang.


Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang