.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Pasien tiba!" Adalah yang pertama kali Irene dengar setelah tiba di rumah sakit. Ia berlari ke dalam rumah sakit, dan diikuti oleh Baekhyun dan Jisoo.
Irene menuju ruangannya dan mengambil jas dokter miliknya. Ia bersiap melayani pasien pasien hari ini, terutama para anak kecil yang tertabrak bus tadi.
Ternyata benar, anak anak itu dibawa kerumah sakit tempat Irene bekerja.
"Dr. Irene! Kenapa bekerja hari ini?, kau sudah dapat shift malam kemarin, seharusnya kau libur istirahat dirumah" ucap sahabatnya yang sedang menangani pasien anak kecil
"Tak apa, aku akan membantu menangani anak-anak ini"
"Ya sudahlah"
Irene berkeliling di sekitar ruangan yang berisi pasien anak-anak tadi. Ia mencari seseorang yang telah lama ia kenal. Sebenarnya ia berharap bahwa anak yang di carinya itu tak ada disini. Namun setelah melihat seorang anak kecil terbaring lemah di atas ranjang paling ujung itu mematahkan harapannya. Anak itu sedang berjuang untuk tetap hidup. Seorang dokter sedang berusaha mengembalikan detak jantungnya, berkali-kali namun tak ada hasil. Hingga bunyi nyaring terdengar dari alat di samping anak yang dicarinya itu, tangisnya pecah melihat itu semua secara langsung.
Bagaimana bisa anak yang selama ini ia kenal ceria itu kini sudah pergi?
Bagaimana bisa? Usianya masih sangat muda, masih panjang kehidupan yang harus ia jalani lagi, namun ia sudah pergi.
Anak itulah yang membuat Irene menangis sepanjang perjalanan ke rumah sakit tadi. Anak itulah tujuan utama irene ke rumah sakit. Jika waktu diulang, ia akan mengorbankan dirinya untuk ditabrak oleh bus itu.Irene menghampiri anak yang tak bernyawa itu. Berlutut disampingnya.
"Kenapa secepat ini? Kamu bahkan belum mengucapkan apapun. Oh ya bagaimana keadaan ibu mu? Ayahmu? Mereka baik kepadamu kan? Mereka mengantarmu sekolah kan? Memberi mu permen dan es krim kan?"
"Jika tidak, maka kakak yang akan membelinya." Irene menangis kembali
"Aku sudah berusaha agar kau bahagia, sekarang kau pergi dengan bahagia kan" gumamnya disela tangisnya
Baekhyun dan Jisoo melihat itu dari luar ruangan. Jisoo ikut menangis, sedangkan Baekhyun berusaha menahan tangisnya.
"Siapa anak itu? Hingga Irene seperti itu" tanya Jisoo
"Tanyakan padanya nanti"
Irene berjalan keluar ruangan dengan menundukkan kepalanya, lalu duduk di salah satu bangku panjang. Jisoo dan Baekhyun menghampiri Irene.
"Siapa anak yang kau tangisi?" Tanya Baekhyun
"Haruskah ku jelaskan?" Ucap Irene pelan
"Tak apa, kau pasti masih sedih, tenangkan dirimu dulu"
Irene menghela napas panjang, dan berusaha menenangkan diri.
"Pertama kali aku bertemu dengan anak itu di rumah sakit ini. Ia pingsan saat itu, dan kedua orang tuanya hanya mengantarnya ke rumah sakit, lalu pergi. Aku berusaha membujuk orang tuanya untuk menunggu anaknya, karna anaknya pasti membutuhkan mereka. Orang tuanya tak peduli, ia bahkan tak merasa sedih sekalipun. Anak itu....dia.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionChanyeol dan Irene sendiri tak tahu sebenarnya apa hubungan antara mereka berdua. Hubungan yang tak pasti. Hingga akhir dari keputusan mereka adalah titik utama takdir mereka. Akankah mereka kembali bersama dan menjalani kehidupan, ataukah mereka t...