15

636 66 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Benarkah?!"
Ini sudah kesekian kalinya telinga Chanyeol mendengar suara yang begitu nyaring.

"Jadi, yang dijodohkan denganmu itu Irene?"

"Iya"

"Wow, kalian memang jodoh"

Chanyeol tersenyum. Entah kenapa setiap kata kata yang menyangkut dirinya dan Irene akan membuatnya merasa senang. Saking senangnya ia terus termenung.
Chanyeol lupa satu hal.

Drrtt drrtt...
Ponselnya mendapat telepon dari Irene.

"Halo"

"Yak! Chanyeol jadi tidak perginya?"

"Iya, aku segera menjemput mu"

Chanyeol keluar dari cafe dan menuju mobilnya, ia meninggalkan Jisoo. Jisoo sudah mengerti hanya tersenyum.

.
.

Irene masih terus menunggu di ruang tamunya. Ia dan Chanyeol akan pergi berkencan hari ini, lagi. Ia sudah bersiap daritadi, tapi yang ditunggu tak juga menampakkan eksistensinya.

Ia mendengar suara sebuah motor diluar sana. Ia berpikir itu Chanyeol, tapi tak mungkin Chanyeol memakai motor. Ia pun keluar.

"Hai kakak ipar, maksudku calon, namaku Kai, pacar Yeri"
Apa?! Oh, dia pacarnya Yeri yang kemarin juga menjemput adiknya itu. Jadi, namanya Kai.

"Yeri mana?"

"Didalam, kalian mau kemana?"

"Biasa, kegiatan anak muda"

"Hai, ayo kita pergi" itu Yeri.

"Kalian mau kemana?" Tanya Irene

"Sama seperti yang akan kakak lakukan dengan Chanyeol sekarang,"
Berkencan?

"Kami pergi dulu, aku sudah bilang ke ibu."

"Ya sudah pergi sana"

Mereka pun pergi. Irene masih setia menunggu Chanyeol yang akan menjemput nya. Lima menit kemudian ia pun melihat eksistensi Chanyeol di depan rumahnya.

"Kencan kali ini aku tak tau harus kemana" ucap Chanyeol

Mereka sudah pergi berkali kali dan mengelilinginya kota Seoul. Chanyeol sudah kehabisan tempat untuk ia datangi.

"Jalan-jalan saja dulu". Chanyeol mulai melajukan mobilnya perlahan.
Sunyi dalam mobil, Irene membuka suara.

"Tadi pacarnya Yeri menjemput nya kerumah, mereka pergi berkencan."

"Yeri sudah punya pacar?"

"Iya"

"Yahh, padahal akanku kenalkan dengan temanku"

"Siapa?"

"Sehun, lupakan, sudah terlambat"

Lagu didalam mobil seakan mengetahui bahwa suasana sangat hening. Lagu yang terputar sangat keras, tapi dua orang itu tetap pada mode diamnya.

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang