CHAPTER 15

476 61 0
                                    


Ff ini merupakan remake dari ff VKOOK yang berjudul Unpredictable wheel di FFn yang di tulis oleh sugantea atau @sugacoffee

( Makasih ya udah di ijinin ngeremake ff nya ini ^_^ )

Karena ini remake, hanya akan ada pergantian tokoh dan beberapa perubahan untuk menyesuaikan ceritanya.

Oh iya disini Guanlin, Woojin dan Hyungseob lebih tua dari Jihoon

WARNING !!! THIS IS PANWINK, YAOI

Backsound : Butterfly_BTS, Always_Wanna One, So far away_Suga, ft Jungkook & Jin

Chapter 15

~~ Unpredictable Wheel ~~

"kenapa? Tumben kau suka rambutku."

Woojin meraih dua mangkuk bingsoo yang sudah dibeli dan menggiring Jihoon duduk disuatu tempat, masih dalam area festival. Ia menyodorkan bingsoo milik Jihoon yang banyak buahnya. Porsinya cukup besar sampai Woojin agak keberatan saat membawanya tadi.

"Guanlin hyung memiliki rambut berwarna hitam legam. Sama sepertimu."
Lalu Woojin mengangguk paham dan menyuap bingsoonya,

"apa aku juga seksi? Kau selalu bilang Guanlin itu seksi. Dengan rambut kami yang sama – aw!"

Dengan senang hati Jihoon mengetuk dahi Woojin dengan sendok di tangannya. Wajahnya menekuk sebal dan matanya menyalang marah. Seksi darimana? Jika dibandingkan dengan Guanlin,Woojin bukan apa-apa –dimata Jihoon – dan lagi rambut Jimin dan badannya itu mengingatkannya dengan roti yang kebanyakan bahan pengembang alias bantet dan pendek, kalau Guanlin dengan rambut hitam itu presentasi dari mahakarya agung yang seksi dan karismatik. Jadi jangan sekali-kali menyamakan Guanlin dengan Park pabo Woojin.

"bercanda. Memang cuma Guanlin yang seksi –bagimu."

Woojin menyuap lagi,
"Aku bahkan bertaruh dia tidak punya abs –perut yang kotak-kotak itu." Mendengarnya, Jihoon jadi gerah. Sombong sekali bocah pendek dihadapannya ini, ia tahu kalau Woojin masih suka work out ke gym saat minggu dan beberapa kali berlatih menari dengan teman gengnya. Hingga ia melihat Woojin yang topless; badannya kekar, berotot, dan sixpack. Jihoon saja menganga begitu Woojin buka kaos karena kegerahan saat mengerjakan laporan praktikum bersama di flat Woojin minggu lalu.

"aduh panasnya –eh, boleh aku duduk disini?"

Sebuah suara yang lembut dan manis menginterupsi, hingga Woojin dan Jihoon mendongak ke sumber suara. Seorang pria tinggi dan pakaian kasual dan serba hitam tengah memegang mangkuk bingsoo besar dengan tatapan memohon yang manis, hampir saja mereka bengong kalau si pria tidak langsung duduk saking pegalnya. "aku mengganggu?"

Mereka berdua menggeleng pelan,
"tidak kok. Kebetulan memang masih ada bangku kosong disini. Duduk saja tidak apa," Woojin tersenyum di akhir kalimatnya dan kembali melahap bingsoo miliknya. Begitupun Jihoon yang langsung diam asyik makan. Tanpa mengetahui kalau sosok yang baru duduk disana memandangnya dengan penuh selidik, mengamati Jihoon dengan ingatannya yang lumayan payah.

"kau – Jihoon, kan?"

Pertanyaan yang barusan terlontar membuat Jihoon mendongak dengan mata mengerjap cepat sedangkan Woojin sudah tersedak disana. Jihoon memandang pria itu lekat, berusaha mengenali pria itu tapi nihil. Ia tidak tahu punya teman atau kenalan dengan wajah seperti itu, kalau teman kampus jelas tidak mungkin. Woojin saja tidak menyapa, berarti tidak kenal. Jadi ia patut bingung dengan orang asing dihadapannya yang begitu berbinar menatapnya dan bertepuk tangan riang.

"benar! Kau Park Jihoon. Tidak salah lagi!"

Jihoon memiringkan kepalanya heran. Kenapa pria itu nampak senang sekali? Apa mereka teman lama yang berpisah jauh? Tapi Jihoon benar-benar tidak ingat wajahnya, suaranya juga tidak familiar untuk didengar –meski ia akui suara pria itu terdengar begitu menyenangkan. Tapi kemudian pria itu merengut sejenak, mungkin kecewa karena Jihoon melupakannya. "kau tidak ingat?"

UNPREDICTABLE WHEEL PANWINK VER | REMAKE (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang