Chapter 4

27 7 2
                                    

Shi Zu membuka matanya dengan kesal. Ini sudah larut dan dia sudah mencoba untuk tidur sejak tadi, tapi sampai sekarang ia masih terbangun.

Untuk kesekian kalinya ia duduk dan menarik nafas dalam. Sebisa mungkin untuk me-rileks kan tubuhnya. Masih sama ia juga gagal.

Kantuk sama sekali tak menghampirinya.
Dengan kesal Shi Zu berdiri dari kasurnya. Berjalan menuju kearah teras.

Pintu terbuka lebar. Dengan gerakan cepat ia sekarang berada di teras. Angin malam diluar dingin, namun tak menghiraukan Shi Zu untuk berlalu.

Shi Zu menatap asal pandangannya. Pohonan yang tak asing lagi baginya. Ia harap kali ini bisa tertidur dan bermimpi. Mungkin akan terjadi hal baru bila ia bermimpi kali ini.

"Tunggu jika..., lalu pria itu tidur dimana?"

Shi Zu mengingat bahwasannya. Ruang kamar hanya ada satu di dalam gubuk. Dimana pria itu tidur? apa dia merelakan kamarnya untuk Shi Zu.

"Gadis bodoh tak bisakah kau berfikir jernih?"

Tiba tiba seseorang jatuh dari pohon persik. Seorang pria dengan arogan berjalan menuju Shi Zu.

"Ubur - ubur?"

Pria itu berhenti. " Apa itu ?"

"Hahhahaha. Kau. Ubur ubur. Jika kau tak mengijinkanku mengenalmu maka.."

"Kau bandingkan aku..."

"Stttt. Kau bahkan lebih jelek dari seekor gurita!!" Campur Shi Zu.

"Bagaimanaa bisaaa pria setampan ini..?" Pria itu mengarah cepat. Bajunya yang kebesaran membuat ia sulit melangkah. Dan tiba-tiba...

Brukk!!

Pria itu terjatuh. Tersandung bajunya sendiri.

Shi Zu tertawa melihat pria itu sekarang berada di atas tanah.

Dengan cepat. Pria itu berdiri, namun kakinya oleng dan.. bruk!!

Bukan. Bukan tubuhnya terjatuh lagi di tanah. Namun tubunya terjatuh dilengan Shi Zu. Mengambang diudara. Shi Zu menahan lengannya agar tubuh pria itu tak terjatuh.

"Bukankan seharusnya itu posisiku.!!" Ucap pria itu menatap lama sepasang manik mata. Tubuhnya berada digengaman Shi Zu kali ini.

Brukk!!

Shi Zu menjatuhkan acuh pria itu. "Kau bahkan tak berterima kasih!!"

"Awww. Kau anggap aku lemah. Bersujud pada gadis bodoh yang merepotkan!!"

Pria itu berdiri. Mengusap bajunya yang kotor dengan tanah. Pria itu menatap. Tiba- tiba semuanya terlihat berputar, pandangannya kabur. Semua yang terlihat bahkan bisa menjadi bayang bayang yang terlihat menduplikat. Semuanyaaa membuat pria itu tersungkur. Pikirannya kosong ia tak merasakan tubuhnya lagi.

Shi Zu menatap kearah pria yang tergeletak ditanah. " kau anggap aku percaya? Pria lemah!!"

Tak ada tanda. Pria itu masih terlelap. Sunyi. Shi Zu masih meremehkan keadaan sebenarnya pria itu.

Kesekian kalinya Shi Zu menatap, berlalu. Lalu, ia memilih berjalan kearah pria itu.

"Kau!! Apa yang terjadi. Kau pingsan?"

***

Semua yang terjadi bahkan lebih  buruk dari yang terjadi. Bukan hanya mereka yang merasakannya namun ia juga bisa merasakan.

Didalam mimpi. Pria itu melihat.

Diatas batas kematian. Terlihat seorang pria seperti dirinya berdiri  kearah awan gelap yang menghitam. Petir petir melanda dengan gelegar yang dahsyat.

Seorang pria paruh baya. Dengan tongkatnya berjalan kearah tebing. Terlihat beberapa orang dengan baju zaman kuno berjejer rapi.

"Buat Xiao Yang, mengerti!" Ucap pria yang membawa tongkat.

Dengan cepat pria itu berjalan kearah para orang orang berdiri. Menatap dari arah jauh memang tidak baik. Menyaksikan pria yang mirip dengannya terlihat mengenaskan.

"Tidakkk!! Kau bodoh!!." Ucapnya ketika terlihat pria yang mirip dengannya mulai berjalan kehulu jurang.

"Xiao Yang!!! Kau bodoh." Teriak pria itu sekali lagi. Mencoba menghentikannya.

Pria itu berjalan kearah pria yang mencoba mengarahkannya kearah jurang. "Hey kau hentikan dia. Dia bisa mati!! Kau pria tua bangka. Kau bodoh!!"

Pria yang diajak bicaranya masih terdiam. Raut wajahnya tak menandakan gembira sedikitpun. Namun aneh, tatapannya... bahkan semua orang seperi tak melihat keberadaan dirinya.

"Kau tak melihatku!!" Tanyanya. Ia melambaikan tangannya di mata pria tua.

"Kau!!"

Pria itu berpaling menatap asal suara. Menangkap sosok pria yang mirip dengannya atau Xiao Yang itu berhenti melangkah kehulu jurang. Ia juga sedang menatapnya juga.

"Kau bahkan lebih bodoh. Xiao Yang!!" Teriak pria yang memanggilnya tadi.

Dan...

Lalu pria itu menerjukan tubuhnya sendiri kearah jurang.

"Tidakkk!!!"

***

Sepenggal mimpi yang aneh. Pria itu membuka matanya cepat. Pandangannya berganti menjadi perpohonan. Langit juga masih menggulung kehitaman.

"Tidakkk...!! Pria itu?"

"Kau sudah bangun ubur-ubur?" Tanya Shi Zu khawatir.

"Apa yang terjadi...?

"Kau pingsan." Jawab Shi Zu acuh.

"Kau bahkan tak membawaku kegubuk.!!"

"Kau gila!! Memangnya aku bisa mengangkat badanmu yang..."

" Tadi saja kau sempat menolong tubuhku ketika hampir terjatuh."

"Sudahlah. Cepat bangun!!"

Shi Zu berpaling berjalan kearah gubuk tua yang terlihat gelap hanya penerangan lilin dan bulan yang membawa cahaya diseluruhnya.

Xiao Yang? Apakah itu namaku. Jadi pria yang tadi terjun.. apa yang aku lakukan dimasa lalu.

"Arghhggg!!!" Pria itu atau Xiao Yang berteriak. Membuat kelelawar yang bersembunyi berterbangan kesegala arah menimbulkan keributan.

"Hey kau!! Bisakah tidak berteriak!!" Teriak Shi Zu disana.

Xiao Yang hanya menatapnya. Ia merasakan sendiri pikirannya. Setelah beberapa hari terbangun. Ia baru merasakan mimpi yang aneh. Mimpi yang tak pernah ia dapat. Namun kali ini..

Jadi ini bahagia yang dirasa, bila kau mendapat ingatan itu.


RENEGADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang