Chapter 8

41 4 5
                                    

My ig : @xxiygd_
.
.
.

Apa si yang bisa ngilangin galau? Ya cukup sederhana. Baca setianya TSFP.
Selamat Membaca. Jangan lupa vote ya kalo suka 😍. Terima kasih!

Hamparan pohon terlihat jelas. Tak segan angin pun ikut membisik. Xiao Yang bersandar diatas pohon. Tangannya sesekali mengamati busur yang selalu ia andalkan. Dilain sisi terlihat Shi Zu dengan pakaian yang sama mengumuti ranting rantaing kering yang berjatuhan.

Shi Zu mendengus kesal. Bahwasannya hari ini adalah hari kesialannya. Pertama ia harus bekerja. Hari dimana ia merelakan keringatnya atas perintah Xiao Yang.

"Lihat disana masih banyak. Kumpulkan !" Seru Xiao Yang sembari menunjuk. Ia tersenyum jail melihat Shi Zu dibawah dengan tangan mungilnya beradu kotor.

"Apakah bagus. Seorang wanita hanya duduk diam tinggal digubuk dan pergi jika makanan datang ?" Lagi lagi Xiao Yang meledek.

Shi Zu hanya menatapnya sekilas. Tak mungkin kah ia menjawab hal konyol pria ubur-ubur itu.

Jika dibandingkan tugasnya kali ini. Bukan seberapa bagi Xiao Yang.

Shi Zu dengan langkah tegas mengambil ranting kayu. Kemudian mengumpulkannya.

Selang beberapa waktu. Shi Zu berjalan kearah pohon Xiao Yang bersandar.

Ia mengedarkan pandangannya keatas. Terlihat Xiao Yang yang sedang tertidur pulas diantara lekukan ranting yang kokoh.

"Ubur-ubur!!!" Shi Zu berteriak.

Xiao Yang membelak matanya. Ia menatap kearah asal suara Shi Zu. Kemudian berlalu menatap arah ranting ranting yang sudah terkumpul.

Dengan gerakan cepat Xiao Yang melompatkan tubuhnya. Membiarkan rambutnya terkibas. Seperti cahaya yang tiba-tiba menyambar menyinari wajahnya.

Shi Zu menatapnya aneh. Ia merasakan angin bermain dengan wajah Xiao Yang yang tampak tak asing.

Deg.

Shi Zu merasakan jantungnya tiba-tiba sakit. Tangannya ia tempatkan diatas dada memastikan bahwa bukan rasa seorang jatuh cinta namun lain.

Ia berlalu menatap punggung Xiao Yang yang menjauh. Pergi ke tempat ranting itu berkumpul.

Apa yang aku rasa ?

Shi mendekat kearah Xiao Yang. Tangannya terus saja memegangi dadanya yang terasa sakit.

Shi Zu terus saja menatap tubuh Xiao Yang. Menjelaskan apa yang tengah ia rasa.

"Begini caranya...." Ucap Xiao Yang yang tengah mengikat ranting menjadi satu.

Shi Zu tak mendengar. Pikirannya, tatapannya hanya menuju tubuh Xiao Yang.

Shi Zu menatap punggung Xiao Yang. Matanya pun ikut membelak ketika, tiba- tiba ia melihat samar - samar bayangan yang berkedip lambat. Melihatkan pedang berdarah berada dipunggung Xiao Yang. Bukan menancap namun hanya bergelantung disitu.

Shi Zu menekankan halusinasinya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Namun bayangan itu tak kunjung hilang.

" Shi Zu?" Seru Xiao Yang tengah berdiri. Memperhatikan Shi Zu yang aneh.

Xiao Yang mendekat. Lagi - lagi ia melihat cahaya putih biru berkedip diantara dada Shi Zu. Dan yang anehnya lagi menurutnya. Shi Zu kali ini tengah seperti menyembunyikan cahaya itu.

"Apa yang kau lakukan!" Teriak Xiao Yang. Ia merasakan kekuatan dahsyat bersembunyi dibalik tubuh Shi Zu.

"Hah!" Shi Zu kaget. Ia segera saja berlalu menjauh dari Xiao Yang. Membalik tubuhnya dan membiarkan Xiao Yang mengekorinya.

RENEGADESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang