Anything you want I'll give it up
Bite me while I taste your fingertips
Day drunk into the night, wanna keep you here ㅡTalking Body by SoMo.
.
.
Blue Eyes Stripper
.
.
.Baekhyun dengan cepat mengikuti langkah kaki Junmyeon agar ia tidak tertinggal.
"Tidak bisakah kau berjalan lebih pelan?!"
Junmyeon membalikkan tubuhnya, berhenti tiba-tiba.
Baekhyun tahu ekspresi itu.
Shit, dia dalam masalah besar, bukan?
"Byun. Fucking. Baekhyun"
Baekhyun menelan ludahnya. "Apaㅡ"
"Apa kau sebodoh itu?! Atau kau memang mempunyai rencana lain? Seperti membuat isi otak kita berceceran di lantai misalnya?", Junmyeon terdengar seperti orang sinting.
Dahi Baekhyun mengerinyit ngeri membayangkan ucapan sahabatnya, "The heck, Junmyeon, kau membuatku mual"
"Kau sadar akan kesalahanmu barusan bukan?"
"Memang apa yang aku perbuat?" Baekhyun menyilangkan tangannya di dada, merasa tersinggung akan tingkah Junmyeon yang menurutnya tidak masuk akal. Bukankah sudah hal wajar ia menggoda dan melakukan, ehem, hal panas seperti tadi di atas panggung?
Atau mungkin ia sudah kelewatan? Entahlah Byun Baekhyun tidak tau letak kesalahannya.
Junmyeon berdecak kesal. "Kau benar-benar sudah lupa dengan apa yang kuperingatkan sebelum naik ke atas panggung"
Baekhyun terdiam.
"Tidak mungkin diaㅡ"
"Park Chanyeol"
Baekhyun terlihat tidak percaya, kedua mata sayunya terbelalak kaget. Junmyeon menepuk jidatnya melihat kebodohan Baekhyun.
"Untuk apa aku berbohong!"
"Lalu kenapa kau tidak menghentikanku?" Baekhyun menatap Junmyeon kesal.
"Seriusan, baek? Seharusnya aku yang bertanya, dari sekian banyak tamu yang datang, kenapa kau memilihnya untuk naik ke atas panggung?"
Tenggorokan Baekhyun tercekat, ia tidak tahu harus menjawab apa.
"The hell? Apa kau mendadak tuli?"
"Kupikirdiatampan" jawab Baekhyun cepat, pipinya memerah.
"Apa?" Junmyeon menaikkan alisnya, tidak terlalu mengerti apa yang baru saja baekhyun ucapkan, telalu cepat.
"Tidak ada pengulangan" ucap Baekhyun dipenuhi sarkastik.
"Tunggu.. kau tidak menyukainya, bukan?"
"Menyukainya, huh? Jika ia memintaku untuk membungkuk di meja kerjanya sembari penis nya yang besar menghujami bokongku berulang kali, maka jawabaku adalah iya, aku menyukainya"
"What the actual fuck" Junmyeon memasang raut wajah jijik.
"Baiklah aku belum pernah melihat miliknya, tapi aku yakin seorang Park Chanyeol memiliki penis seperti monster! Sayang sekali aku tidak tertarik"
"Kau benar-benar memiliki harapan kematian, Byun"
••••
Chanyeol membetulkan dasinya yang melonggar, rasa manis strawberry yang masih tertinggal di bibirnya, membuatnya tersenyum tanpa ia sendiri sadari.
"Mr. Park"
Senyuman Chanyeol pudar, tergantikan dengan raut wajah netral yang selalu terpasang di wajah tampan itu. "Aku ingin kau mengatur jadwal untuk bertemu dengan Mr. Kim Junmyeon, secepatnya"
Sekertarisnya menundukkan kepalanya, mengerti.
Chanyeol mengeluarkan Xphone X-nya, dengan jemari nya yang panjang, ia menekan beberapa angka sebelum meletakan gadgetnya tersebut ke dekat kupingnya.
"Kris, kau ada dimana?"
"Tidak bisakah kau lebih sopan lagi? Panggil aku hyung, Asshole"
Chanyeol terlihat acuh. "Tidak akan pernah, meski di neraka sekalipun"
"Anak kurang ajar" kutuk pria bersuara sama bass-nya dengan Chanyeol di ujung telfon.
"Belikan aku iced americano, aku akan menunggu di kantor"
Chanyeol memutuskan sambungan telfonnya sebelum orang yang di hubunginya sempat untuk protes ataupun menolak.
Tubuh tinggi-nya bak model serta wajah tampannya yang di atas rata-rata membuat dirinya terlihat mencolok dari pria manapun di Korea Selatan. Sayang dirinya sama sekali tidak berniat untuk bergelut di dunia permodelan. menurutnya bisnis dan organisasi yang di urusnya jauh lebih penting.
Tiba-tiba wajah cantik Baekhyun terlintas di pikirannya. Ia menggigit bibir bawahnya berusaha menahan senyum, ia tidak habis pikir, manusia mana yang berani-beraninya tanpa berfikir panjang menarik lengannya, membawanya ke atas panggung.
Biasanya ia akan membuat bolong kepala siapapun yang berani berbuat macam-macam dengan dirinya.
Tapi kali ini berbeda.
Ia juga tidak mengerti.
Tubuh mungil itu, mata birunya yang sayu, bibir pink'nya yang seperti mengundang dirinya untuk mencicipi, serta bokong yang sintal itu. Fuck, tidak biasanya ia merasa kehilangan kendali.
Membayangkan Baekhyun duduk dipangkuannya saja sudah membuat diri-nya tegang.
Ia ingin membuat bibir sexy itu mengerang frustasi, berteriak memanggil namanya. Tubuhnya yang berkeringat ketika Chanyeol terus menghujami nya dengan sejuta kenikmatan duniawi.
Ia mengepalkan tangannya. Berusaha menahan gairah seksualnya.
Hingga imajinasinya buyar ketika smartphone nya berbunyi, dengan nama Mr. Kim tertera disana.
Chanyeol berdehem sebelum menggeser layarnya, "Ada apa Mr. Kim? baru saja aku menyuruh sekertarisku untuk membuat appointment"
Junmyeon terdengar menghela nafasnya. "Maaf mr. Park, sepertinya aku tahu apa yang kau ingin biacarakan, atau.. lebih tepatnya apa yang kau inginkan. Dan dengan sangat menyesal tidak bisa mengabulkannya"
Rahang chanyeol mengeras.
"Aku pikir kau tidak mengerti."
"Ini tentang Byun Baekhyun, bukan?" Suara Junmyeon terdengar serius di ujung sana.
"Ini hal yang mudah, kau menyerahkan surat kontraknya atau aku akan menghancurkan exordium club dengan tanganku sendiri"
"Fuck yourself Park Chanyeol", Baekhyun menggeram di ujung telfon.
Smirk terlukis di bibir kissable Chanyeol, suara marah Baekhyun terdengar imut di telinganya. Ia juga mendengar Junmyeon yang kaget dengan ucapan berani Baekhyun, sepertinya Baekhyun mencuri dengar lalu merebut smartphone Junmyeon.
"I'd rather fuck you Byun Baekhyun"
.
.
.
.an:
[찬•백] ihh seneng deh sama respon kalian, maaciw semangatnya~ Stay healty guys jangan sampe kena flu di musim ujan. xx
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Eyes Stripper
FanfictionByun Baekhyun adalah seorang penari stripper terkenal di Club Exordium, hiburan bagi para kalangan mafia berbahaya, seperti sang Phoenix Park Chanyeol. ㅡ ㅅ ㅡ [찬•백 fanfic] exo!au stripper!baek mafia!yeol warning: mature content, blood-scene, M-Preg