11 | Fate [M]

16.3K 1.2K 90
                                    

You always gave me something I was needing
Boy, you had me hypnotized under your spell ㅡRemember by Katie

.
.
.
Blue Eyes Stripper
.
.
.

"Park Chanyeol, berhenti disana"
pria bertubuh tinggi dan berlengan kekar mengarahkan pistolnya tepat ke arah Chanyeol, namun sepertinya ketua mafia itu terlihat tidak takut, raut muka pembunuhnya masih setia bertengger di wajah tampan itu.

Alih-alih menuruti perkataan pria itu, Chanyeol ikut mengangkat pistol yang di pegangnya, jemarinya sudah siap untuk menarik pelatuk, mengirimkan timah panas di kepala pelontosnya. "Turunkan atau kau yang akan mati" ancam Chanyeol.

Pria itu mendengus tertawa, "kau membunuhku maka teman-teman dan orang yang kau sayangi akan mati, oh, kau tidak percaya? Kau bisa mencobanya"

Pada saat itu juga ponsel milik Chanyeol bergetar di dalam saku celananya, dengan berhati-hati tanpa menurunkan rasa sigapnya ia mengangkat panggilan tersebut. Sedangkan pria berkepala pelontos yang tidak jauh darinya tidak berhenti menyeringai.

"Kㅡketua" suara di ujung panggilan tersebut terdengar terputus-putus, namun Chanyeol dapat langsung mengetahui siapa sumber di balik penelfon tersebut. Sahabatnyaㅡ

"Minho? Ini bukan saat yang tepat untuk menghubungiku, damn it!"

Terdengar suara jeritan kesakitan di ujung telfon, Chanyeol mengeratkan pegangan ponselnya, rahangnya mengatup murka. "Apa yang kau lakukan pada Minho, brengsek!"

Pria di hadapannya mengangkat bahunya seperti mengisyaratkan bahwa ia tidak tahu. "Yang aku tahu bahwa temanmu tidak berada di gedung ini, komplotanku membawanya tentu saja"

"AKU AKAN MEMBUNUHMU"

Pria tersebut mengangkat lengan kirinya menujukkan alat pendeteksi detak jantung yang terpasang disana, "Ini mudah, aku mati, Song Minho juga ikut mati, alat ini akan memberikan sinyal pada anak buahku"

"Minho tenang aku akan membebaskanmu, okay?" Ucap Chanyeol berusaha tenang.

"Ketuaㅡ Chanyeol hyung, kau tahu? Meskipun kita tidak memiliki hubungan sedarah tapi aku sudah menganggapmu seperti hyung-ku sendiri. Kumohon, buat semua penderitaan ini berakhir, bunuh dia, selesaikan dendamku"

Chanyeol tersenyum miris, ia juga sudah menganggap Minho sebagai adiknya sendiri.

Chanyeol memfokuskan pistolnya tepat di kepala plontos itu, tangannya bahkan tidak gemetar meskipun hatinya meragu, membunuh musuhnya akan membuat salah satu orang terpenting di hidupnya meninggal.

"Please"

"Maafkan aku, Minho-ya"

"Terimakasih, hyung"

DORR

.
.
.
Blue Eyes Stripper
.
.
.

"Kau mau mati bocah bodoh?!"

Baekhyun hampir membuat dirinya sendiri tertabrak oleh sebuah mobil karena mencoba untuk menyebrang jalan ketika dengan jelas lampu penyebrangan masih berwarna merah.

"Pria tua brengsek itu, akan aku ledakkan mobil rongsokannya"

Suara bass yang tiba-tiba terdengar di sampingnya lebih membuatnya terkejut bukan main, Park Chanyeol kini dengan raut wajah menyeramkan di tambah pakaiannya yang serba hitam, sungguh terlihat tidak wajar karena hari ini sangat terik di Korea.

Blue Eyes StripperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang