13 | Irony of Fate

8.4K 1K 72
                                    

Your lips are like honey, and your kisses are like wine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Your lips are like honey, and your kisses are like wine

.
.
.

Blue Eyes Stripper
.
.
.

Baekhyun dan Changmin tampak akrab meskipun beberapa waktu lalu baru berkenalan secara tidak sengaja. Dengan tubuh Changmin yang menjulang tinggi membuat Baekhyun merasa lelah harus mendongak ketika berbicara, jadi ia lebih memilih untuk mengobrol sambil melihat jalan didepannya.
Tanpa mengetahui tatapan Changmin yang sedaritadi menatapnya dengan intense.

"Well, jadi ayahmu orang Jepang dan Ibumu keturunan Korea?" Baekhyun menghentikan langkahnya, tubuhnya ia sandarkan di pohong maple rindang, tangannya ia lipat didada, berlagak sok keren.

"Benar, maka dari itu aku dapat berbicara bahasa Korea, aku mendapatkannya dari Ibuku" Changmin mendekatkan tubuhnya pada si mungil. Baekhyun mengangguk-angguk mengerti.

Menyadari jarak mereka yang terbilang terlalu dekat, ia perpura-pura berdehem kecil, mundur hingga tubuhnya benar-benar menempel pada pohon.

"Apa yang kau lakukan di Jepang, Baekhyun?"

Baekhyun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "eum, masalah pekerjaan hehe". Suasana mulai terasa canggung ketika mereka tidak lagi memiliki bahan untuk pembicaraan. Tak terasa hari sudah mulai gelap, sialnya Baekhyun melupakan smartphone nya di hotel, jadi ia tidak tahu pukul berapa sekarang.

"Baekhyun" Baekhyun menoleh ke yang lebih tinggi, menemukan pria blasteran itu menatapnya serius. "Apa kau sudah memiliki kekasih?"

Pertanyaan itu sontak membuat Baekhyun menjadi was-was. Ia menganggukkan kepalanya berbohong, orang setampan Chanmin tidak mungkin orang jahat, bukan? Bukankah biasanya di film-film orang jahat memiliki wajah yang seram?

Changmin mengusak pucuk kepala Baekhyun, "Dia adalah pria yang sangat beruntung"

Rona merah menghiasi pipi itu tanpa peringatan, Baekhyun merasa bodoh karena tersipu oleh sebuah pujian dari hasil perkataan bohongnya.

"Hari sudah mulai gelap, aku akan mengantarmu kembali ke hotel, okay?"

Baekhyun mengangguk antusias, sejujurnya ia sedaritadi berjalan tanpa tentu arah ke dalam hutan hingga tak tau jalan pulang.

"Aku harap kau bukanlah orang jahat yang akan membunuhku dan mengambil organ-organku setelahnya, Changmin-ssi" Canda Baekhyun sembari kaki-kaki pendeknya berusaha melompati bebatuan yang lumayan licin.

Ucapan baekhyun membuatnya tertawa terbahak, "Kalau kau merasa seperti itu kenapa baru sekarang? Tidak sewaktu aku mengajakmu berjalan menyusuri hutan?", hanya dibalas kekehan oleh yang lebih pendek.

Tiba-tiba saja dirinya teringat oleh pemilik mata hitam kelam, hatinya mencelos dengan bagaimana bodoh dan kekanakan dirinya meninggalkan pria itu tanpa mengatakan perpisahan, bagaimana ia membuang begitu saja harapan dan cinta untuknya seperti tidak bernilai apapun.

Blue Eyes StripperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang