10 | Missing You

11.3K 1.1K 52
                                    

I will sing to you every day
If it will take away the pain
Oh and I've heard you got it, got it so bad
'Cause I am the best you'll never have ㅡMiss Missing You by FoB

.
.
.
Blue Eyes Stripper
.
.
.

Luhan berjalan menggendap, berusaha sepelan mungkin agar tidak mengeluarkan suara yang bisa saja dapat membuat pria berkulit sepucat vampire itu mengetahui dirinya sedang menguntit kemana arah pria itu pergi.

Langkah ringan pria tampan itu terhenti, ia memasukkan gadget yang di pegangnya ke dalam saku celana. "Luhan-ssi, berhenti mengikutiku"

Luhan menatap punggung pria di depannya yang dengan lancangnya memanggil dirinya tanpa embel-embel hyung. "Aku tidak mengikutimu, aku memang ingin pergi ke arah sana, oh sehun"

Sehun membalikkan tubuh jangkungnya, menatap mata rusa itu dengan raut wajah bingung, namun sedetik kemudian kekehan kecil terdengar dari bibir tipisnya, kini Luhan yang memandangnya dengan raut wajah tidak mengerti.

"Apa ada yang lucu?"

Sehun berdehem. "Kau mau ke arah sana? Ketempat eksekusi kekasih Lee Gunhwa?"

Luhan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, sial, dia lupa bahwa siapapun tidak di izinkan masuk kesana tanpa perintah atasannya Park Chanyeol. "Lalu dirimu sendiri? Apa yang ingin kau lakukan disana?" Luhan membalikkan pertanyaannya, terlanjur malu.

"Park Chanyeol sendiri yang memintaku untuk mengawasi kekasih Gunhwa dieksekusi, memastikan kematian benar-benar menjemputnya"

Luhan menelan ludah, ia sungguh bergidik ngeri bagaimana sehun bahkan tidak menunjukan ekspresi apapun, seakan ucapannya barusan adalah hal yang wajar dilakukan oleh seseorang. Ya, Luhan memang tahu resiko jika bergabung dalam organisasi besar mafia seperti ini, bahkan nyawamu bisa jadi taruhannya jikakalau hal salah terjadi.

Bertahun-tahun berkerja sama dengan seorang Park Chanyeol masih tetap saja rasa takut ada disana.

"Oㅡokay then"

Luhan hendak beranjak dari tempatnya berdiri, tetapi suara sehun membuat jantung nya berdetak dengan kencang.

"Apa malam ini kau sibuk? Bisakah kau menemaniku makan malam?"

Luhan membalik tubuhnya, menatap wajah tampan itu, "tentu" jawabnya dengan sedatar mungkin, menyembunyikan kesenangan yang membuncah di hatinya.

•••

"Berhenti melamun"

Pria cantik berambut silver itu menatap Jongdae tidak percaya, sejak kapan dia duduk di mejanya?

"Sudah dari tadi bodoh, aku baru saja menceritakan film yang aku tonton, kau tidak mendengarnya, baek? Ish" jongdae memukul pelan pucuk kepala Baekhyun, sedangkan sang empunya hanya nyengir memperlihatkan gigi-gigi putihnya.

"Lain kali kau memukul kepalaku, aku akan menggigit tanganmu sampai putus" ancam baekhyun sembari tersenyum manis, hanya membuat seorang Kim Jongdae, sahabat dekatnya berdecak malas.

"Kau gigit saja milik pria-mu itu, siapa namanya um.. Park Chanyul?"

Puppy eyes itu terbelalak kaget, sontak kepalanya mendelik ke kanan dan kiri, berharap tidak menemukan sosok Chanyeol atau yang mungkin dicurigainya sebagai pengawal milik pria tinggi itu dimanapun. Ia mendesah lega saat tidak menemukan siapapun yang dicarinya.

"Yak, darimana kau tahu tentang Park Chanyeol?" Baekhyun mencubit keras lengan Jongdae, hingga sahabatnya itu menjerit sakit, suara melengkingnya membuat beberapa orang ditempat tersebut sontak mengalihkan perhatiannya menuju mereka berdua.

Blue Eyes StripperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang