10• Gak Mungkin Baper

119 44 36
                                    

-Yakin lo gak baper?-

Desiana menengok kanan kiri untuk memastikan bahwa tidak ada yang melihat nya saat ini. Kantin kini sangat sepi. Iya,lah sepi. Sekarang adalah jam pelajaran. Tapi Desiana harus melaksanakan Dare dari permainan ToD yang di mainkan nya bersama Rafidah di kelas saat jam pelajaran Pak Fendi yang kosong.

Rafidah memberikan Dare bahwa Desiana harus ke kantin membeli 4 porsi siomay, 1 untuk Rafidah dan 3 untuk dimakan Desiana dalam waktu 15 menit. Tamatlah riwayat korban ToD itu, dia harus menghabiskan uang 40.000 nya untuk hal yang sangat sia-sia. 3 porsi bagaimana gak kenyang? ditambah Rafidah makan 1 porsi gratis,serta dia harus menggunakan nyali yang tinggi untuk pergi ke kantin saat jam pelajaran berlangsung. Jika ketauan,bisa abis. Apalagi sama Pak Bernad. (guru bp bernama Pak San yang sering disebut Pak Bernad,karena kata anak-anak itu mirip Bernad yang dikartun.)

Pak Bernad itu lucu sih, badan nya tinggi besar, kumis nya sangat menawan, hidung nya mancung, kulit nya putih, bahkan rambut nya juga putih. Enggak lupa disebutkan bahwa perutnya sangat buncit dan setiap jalan selalu naikin celana nya sampe pusar.

"Ngapain lo ke kantin saat jam pelajaran?" Tanya seseorang yang mengagetkan Desiana saat dia memesan siomay.

"Nih neng siomay nya,ribet gak neng bawa nya?" Ujar abang siomay sambil memberi piring siomay kepada Desiana.

"Ngapain beli siomay banyak-banyak? mau gendutin badan? Udah gendut juga." Tanya nya lagi.

"Apaan sih, manusia sokap."

"Canda. Lo gak gendut. Malah kekurusan, cacingan ya?"

"Gak jelas lu sial."

"Udah sini, 2 piring nya gue yang bawa aja."

"Gitu dong, saling membantu. Jangan nyolot."

Mereka jalan berdua menuju kelas Desiana sambil membawa piring siomay.

"Lo Desiana kan?" Tanya nya mencari topik. Mungkin biar jalan berdua nya gak garing.

"Iya."

"Gue Gozza."

"Udah tau,"

"Oh lo suka kepoin gue ya?"

"PD banget lo,najis."

"Udah sih,Des. Ngaku aja emang gitu kan? secara gue ganteng."

"Emang ya, mayoritas orang ganteng PD banget sama kegantengan nya, kadang malah jadi sok kegantengan."

"Secara gak langsung, lo ngakuin kalo gue ganteng."

"Sial," umpat Desiana

"Iya emang gue ganteng, terus lo cantik,"

Mendengar itu sontak Desiana kaget. Secara spontan mereka berdua menghentikan langkah nya. Desiana hanya diam menatap Gozza. 3 detik kemudian, Desiana mengangkat satu alisnya untuk menjadi kode menanyakan apa maksud perkataan Gozza barusan.

Melihat itu, Gozza menjawab "Berarti kita cocok,"

"Apaan sih lu," ujar Desiana malu-malu. Dulu, Desiana sempat menaruh hati pada Gozza, namun saat itu Gozza enggak respect sedikitpun dan akhirnya Desiana pacaran dengan Rivaldo,walau akhirnya diselingkuhin.

"Udah ayo,ah jalan buruan ke kelas lu. Kalo ada guru liat bahaya nih."

Mereka melanjutkan langkah nya. Sesampai nya didepan kelas,Desiana langsung masuk kelas dan Gozza langsung ke kelas nya sendiri.

"Ekhem, ngapain lo senyum-senyum gitu?" Tanya Rafidah melihat Desiana yang melamun.

"Da, ini tuh nama nya pucuk di cinta,ulang pun tiba. Baru putus dari Rivaldo, dateng Gozza." Jawab Desiana

"Eh lo, PD banget sih,Des. Belum tentu dia itu suka sama lo!"

"Eh gue juga enggak suka kok."

"Yakin?"

Desiana menganggukan kepala.

"Yakin lo gak baper?" Tanya nya lagi.

"Gak tau deh,hahaha!"

•••

Seperti biasa, saat istirahat, Ellyna dan teman-teman mengobrol di kantin.
Kali ini tanpa Rafidah, karena dia makan berdua bersama Reza.

Saat membeli nasi uduk, Ellyna berpapasan dengan Riko. Namun, Riko diam tidak menyapa satu kata pun.

Ellyna sangat bingung kenapa Riko sangat jutek pada nya secara tiba-tiba.

Beberapa hari terakhir ini, Riko tidak bicara sama Ellyna sedikitpun.

"Tsan,Kak Riko kok kaya marah gitu ya sama gue?" tanya Ellyna.

"Emang dia kan gitu tampang nya,"

"Gue kok kaya gak enak gitu ya,Kak Riko kayak kesel banget gitu, gak kaya biasa nya,"

"Lah terus kenapa? Lo sedih karena dia gak perhatian sama lo kaya biasa nya? jadi pengen diperhatiin gitu ya?"

Skak mat.

Ellyna bingung kenapa juga dia harus merasa gak enak saat Riko tidak bertegur sapa dengan nya, harus nya dia biasa saja. Layak nya kakak kelas dan adik kelas biasa. Tidak usah berlebihan

"Lo ada rasa ya sama Kak Riko?" tanya Tsania

"Hah? enggak kok. Cuma gak enak aja gimana gitu, gak kaya biasa nya,"

"Apaan sih lo, alibi tau gak! Biasa aja kali, emang biasa nya juga lo sama dia biasa aja kan? kenapa jadi aneh gini sih lo?"

"Enggak, gak pa-pa."

Tsania paham, sahabat nya yang satu ini mungkin suka dengan Riko, sepupu nya.

Tidak banyak yang mengetauhi bahwa Tsania adalah sepupu Riko. Karena menurut mereka, tidak terlalu penting juga satu sekolah mengetahui mereka sepupuan, jadi biasa saja.
Kecuali ada yang bertanya,pasti mereka jawab.
Kalo enggak, ya masa di umbar-umbar? Gak jelas juga.

•••

~Baper itu gak selama nya karena cinta,bisa saja hanya ungkapan rasa karena hadir nya yang membuat senang. Bisa juga karena nyaman yang belum tentu cinta. Tapi cinta, ya sudah pasti nyaman~

___________________________
Segini dulu ya part 11 nyaa
Thx for reading:))
Jgn lupa vote!
Vote kalian adalah semangat saya:)
maaf kalo suka telat update
#TBC

Δ WHEN IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang