ini ke7

4.3K 317 10
                                    

'kkaego buditcheoaya hae~
uril bol su ittorok~
keuge soricheoya hae~
meolli beonjeo gadorok~'

Bunyi nada dering ponsel gua.

'Ada yang nelpon?'

Gua langsung mengambil ponsel gua yang terletak di atas meja, tapi ternyata itu bukan telpon, tapi video call.

'Kak Sehun? Ngapain nih vidcall-vidcall segala? '

Di vidcall

Kak Sehun: Chagiya, Kamu lagi ngapain?

Lagi santuy santuy aja kak,:Gua
Kenapa?

Kak Sehun: ehm, chagi, nonton 'Dilan' yuk!

Yah, Aku udah nonton kak. :Gua

Kak Sehun: Sama siapa?!

sama temen kak, Mawar, :Gua
Melati, Kenanga -nama yg disamarkan-. Kak Sehun gak marah kan? Mukanya jangan kayak gitu dong.

Kak Sehun: Aku gak marah kok, Marah itu cuma buat orang yang tak percaya diri, dan sekarang aku sedang tak percaya diri.

Lah, Kok udah tau isi :Gua
filemnya?

Kak Sehun: Kan aku udah check filemnya duluan sebelum nonton sama kamu.

Sendiri? :Gua

Kak Sehun: iya, Kesian ya. Yang lain pada berdua atau barengan nontonnya, tapi aku aja yang sendiri.

Hahaha, Yaudah, nanti :Gua
n

onton filem lain deh. Tapi jangan nonton filemnya duluan buat ngech-eck, gak seru nanti jadinya. Tapi setelah aku ujian ya dad.



Kak Sehun: Iya chagii, dad tunggu ya.

Vidcall end.

"Gak biasanya Kak Sehun vidcall, biasanya juga langsung datang aja. Lagi sibuk kali ya. Tapi, perasaan tadi cuma pakai kaos aja." Ucap gua sendiri sambil letakin ponsel gua dimeja lagi.

Dan akhirnya gua ngejalanin hari-hari gua seperti biasa, ngebosenin. Gua gak suruh Kak Sehun untuk datang ke rumah gua karena gua sebentar lagi akan ujian. Huhuhu~ puyeng kepala kepala gua.

Flashback On.

"[y/n], nanti kalau kamu sudah punya pacar, beri tau daddy ya, kenalin sama daddy," Ucap Kak Sehun sambil menatap gua.

"Ha? Dad gak ngelarang aku pacaran kayak Kak Ceye?" Tanya gua heran.

"Gak dong sayang, kan aku dukung apa kamu, siapa pun dia kalau bikin [y/n] senang pasti aku dukung kok," Kak Sehun usap-usap kepala gua.

"Makasih dad," Gua meluk Kak Sehun.

"Kalau [y/n] di apa-apain sama temen [y/n] di sekolah, kasih tau ke aku ya," Ucap Kak Sehun sambil pegang pundak gua dengan maksud untuk meyakinin gua.

"Iya kak, lagian aku lebih kuat dari pada yang kakak bayangin kok. Tenang aja," Ucap gua, santai.

"Wah, Masa sih? [y/n] kecil aku memangnya sekuat apa sih?" Ledeknya.

"Ih, kakak kepo." Jawab gua yang diakhiri dengan suara tawa kita berdua.

Flashback 4 tahun lalu off

Beberapa hari kemudian setelah Kak Sehun vidcall gua, dia telpon gua lagi.

Di telpon.

Kak Sehun: Chagiya.

Iya kak? :Gua

Kak Sehun: Kapan kita nonton?

Kan aku bilang setelah aku UN :Gua
k

ak, Kak Sehun kenapa sih mau buru-buru banget?



Kak Sehun: Anu, aku mau, nembak kamu.

(Hening) :Gua

Kak Sehun: Chagi, Kok diam aja?

Kak, mama aku manggil, :Gua
u

dah dulu ya ngobrolnya, nanti lagi, bye.



Kak Sehun: Tap-

Telpon end.

Ya, gua mutusin telpon sebelah pihak, gua kaget guys. Selama ini gua sudah anggap dia kayak daddy gua sendiri. Gua mau nolak gak enak, tapi kalau gua terima pasti gua agak canggung.

Heol

Akhirnya gua mutusin untuk nge-chat Kak Sehun. Tujuannya apa? Untuk kasih gua waktu mikir dan bakal gua jawab saat nonton nanti.

Gua bingung sumpah mau bilang gimana?

Gua selama ini gak pacaran, sengaja. Selama ini ada yang nembak tapi rata-rata gak gua terima dan ya begitulah.

Kenapa selama gua pacaran gua gak kasih tau Kak Sehun sesuai janji gua? Karena gua takut dia marah atau lainnya, bahkan, temen sekolah gua gak banyak yang tau atau malah gak tau sama sekali kalau gua sudah pernah pacaran.

Gua memang gak bisa tepati janji gua. Maaf dad. Maaf banget kalau [y/n] salah.

Kalau Kak Sehun baca cerita ini, mungkin kakak akan marah sama [y/n], gak apa-apa Kak Sehun boleh marah sepuasnya sama [y/n]. Kalau setelah baca ini Kak Sehun Benci sama [y/n], gak apa-apa emang [y/n] pantes kok buat dibenci Kak Sehun.

Mianhe, Jinjja. Mianheyo.

Next..? Soon..!

Please more vote and comment for the next part.. >_<^o^(~_^)^ω^ ≧∇≦..!!

No vote No update..

Daddy(?) ✖OSH [END] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang