Flashback Off.
___________________Ditelpon.
Gua: "Kaaakkk!!"
Kak Sehun: "Wae chagi-ya? Kok suaranya gitu?"
Gua: "Aku gak lolos tes ke sekolah yang aku mau, banyak yang keterimanya dari sekolah lain, dari sekolah aku cuma beberapa orang. Dan itu yang dari kelas khusus semua."
Kak Sehun: "Aih, jangan nangis sayang. Itu baru yang satu 'kan? Sekolah yang satu lagi 'kan belum."
Gua: "Iya kak, yang satunya lagi belum. Semoga aja masuk, tapi aku deg-degan banget. Sekolah yang satunya lebih prioritas ke nilai dari pada sekolah yang aku gak lulus, gimana dong."
Kak Sehun: "Udah, positive thinking aja. Jangan terlalu dipikirin, tapi, aku agak risih kalo kamu manggilnya kak. Kan kita udah jadian, kamu jangan panggil kak lagi dong."
Gua: "Huh? Terus panggil apa?? Aku, malu tau! aku bingung."
'ah elah kambing, gua kan malu sat.'
Kak Sehun: "Apa ya? Ah, aku juga gak tau hehe."
Gua: "Yeuh, gimanaan. Apa aku panggil nama aja?"
Kak Sehun: "Hmm.. coba deh, coba."
Gua: "Uh.. Oke, umm.. Sehun!"
Kak Sehun: "Iihh! lucu bangeett, lagi-lagi!"
Gua: "Iih, apa sih kak. Udah ah, aku malu."
Kak Sehun: "Yah, masa baru sebentar udahan sih. baru sebentar aku denger kamu manggil aku tanpa pake kak."
Gua: "Yaudah, nanti aja manggil kayak gitunya, pas ketemu langsung aja."
Kak Sehun: "Oke, yaudah deh."
Gua: "Yaudah, udah dulu ya. bye.."
Kak Sehun:"Iyaa, bye chagi-ya."
Telpon end
'Semoga aja gua keterima di sejolah yang satunya.'
Gua hampir frustasi gara-gara gak keterima, tapi, bodo amat lah. Sekolah banyak, gak cuma itu doang. Sama kayak cowok. *uhuk
🐾🐾🐾
Hari ini gua libur, gua bosen guys. gua gak tau mau ngapain akhirnya gua bikin es susu. (͡° ͜ʖ ͡°)Beh! enak parah!! Pas banget, hari lagi panas, saking enaknya.. gua buat sampai tiga kali lho!
Dan akhirnya, gua bengek.
Gua yang lagi minum es susu ke tiga kalinya tiba-tiba denger bunyi klakson mobil dari depan gerbang.
Gua langsung lari ke jendela buat lihat siapa yang datang, ternyata itu, om-om. Eh, maksud gua Kak Sehun. Maap typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy(?) ✖OSH [END] [REVISI]
Short Story[Selesai] {Sedang Revisi, Maaf kalau Spam.} Hanya jarak yang memisahkan, tapi semua bisa ditepis dengan kalimat, "Pergilah, tak apa. Biarkan aku yang menunggu," Kenangan gua ketika masih bersama dengannya, yang awalnya gua anggap dia sebagai 'Daddy'...