ini ke31

932 57 4
                                    

Drap drap drap

Gua berlari dari gerbang sekolah menuju tempat fingering.

Tap

'Terima kasih.'

Suara mesin fingering setelah gua menge-Tap salah satu jari gua.

"3 menit lagi gua telat! Untung aja sempat."

Gua langsung berjalan ke tempat kegiatan pagi sekolah gua dimulai. Sekitar 1-2 jam kegiatan itu berlangsung dan seluruh siswa baru diperbolehkan masuk ke dalam kelas mereka masing-masing.

"[y/n], lu udah ngerjain MTK?" Tanya salah satu teman gua, panggil saja Nin.

"MTK? Emangnya ada tugas ya?" Gua bingung, dan ingat-ingat tugas yang mana.

"Lah Si Bambang. Itu lho yang ditulis di papan tulis kemarin! Yang 5 nomer tapi susah banget." Ucap seorang yang ada di sebelah Nin, panggil saja Rim.

Gua menepuk dahi gua.

'Udah bego, pikun pula!'

"Gua belum guys! Gimana dong? Semalam gua ketiduran lagi ngerjain tugasnya Pak Udin!" Panik gua, heboh.

Banyak tugas, pasti. Karena sekarang gua bersekolah disalah satu sekolah model di daerah Jakarta. Kegiatan penuh, tugas selalu menumpuk setiap harinya. Pasti membuat anak baru -kelas 10- yang baru beradaptasi di sini mudah stress dan sakit.

"Yaudah ayo gece ke kelas, kita tanya Al aja, mungkin dia udah ngerjain." Ucap gua dan disusul anggukan dari kedua teman gua itu.

Drap drap drap

Kami berlari sampai lantai tiga dan juga berlari di koridor menuju kelas gua, Nin, dan Rim.

"Al! Lu udah ngerjain MTK?!" Tanya gua langsung setelah membuka pintu kelas, tanpa mengucapkan salam.

"Gua baru 2 nomer nih, nanti kita bilang aja ke Bu Er, kalau kita masih belum paham." Jawab Al sambil memperlihatkan tugasnya yang baru ia selesaikan 2 nomer.

"Ah, yaudah deh. Gua pusing banget kalau ngerjainnya sekarang." Gua langsung meletakkan tas gua lalu duduk di sebelah Al.

Drrt drrtt

Hp gua bergetar karena gua silent, takut mengganggu kegiatan pagi tadi.

'Kak Sehun? Kenapa nge-chat pagi-pagi?'

Kak Sehun: Aku kangen sama kamu. Aku ke rumah kamu boleh?

What the. Boleh, terserah aja. :Gua

Kak Sehun: Aku mau kasih kamu berita baik dari Papa.

'Waduh, apaan nih. Gua jadi gugup begini karena ini berita dari papanya Kak Sehun.'

Rim dan Nin, kepo. Mereka ngintip-ngintip isi Hp gua, mau tahu isi chat-an antara gua dan Kak Sehun.

Malahan awalnya mereka yang mau balas pesan dari Kak Sehun barusan, tapi gua tahu, kalau itu terjadi, akan ada hal buruk yang menimpa gua. Gua akan dihukum, entah kenapa, alasannya cuma ada di otak Kak Sehun aja. Sedih? Iya, banget.

🐾🐾🐾

Sampainya gua di rumah, gua belum lihat sosok Kak Sehun, dia belum datang.

Gua langsung mandi dan merapikan keperluan untuk sekolah besok.

Selang beberapa menit, Kak Sehun sampai.
Seperti biasa, diantar Pak Deni.

Daddy(?) ✖OSH [END] [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang