4 [ GIC ]

681 31 2
                                    

Sesampainya di tempat duduk. Alic melihat seorang lelaki sedang bermain hp. Alic memperhatikan dengan bingung.

"itu temen gue" ucap kakak kelas itu yg melihat raut wajah bingung alic sambil melihat sahabatnya.

"kita belum kenalan, nama lo siapa" tanya dia sembari menjulurkan tangan nya.

"nama gue alicia panggil aja alic" jawab alic dengan senyum.

"btw nama lo siapa" tanya alic kepada kakak kelas nya.

"nama gue axelio Johnson " jawab axelio.

" kak axelio" panggil alic.

Axel mengangguk "panggil gue axel aja" ucap axel.

"oke, yaudah gue pamit ke kelas dulu ya" pamit alic.

"lo gak mau kenalan sama sahabat gue gitu."tanya nya.

"lain kali aja deh, nanti kalo bisa gue ajak alexa juga" ucap alic sembari meninggalkan area kantin.

-------------

"Ricky lo liat alexa gak" tanya alic kepada Ricky.

"tadi gue liat sihh dia jalan ke arah belakang kampus." jawab ricky

"belakang kampus? Ngapain lagi sih alexa kesana" ucap alic dengan sangat pelan karna takut Ricky mendengarnya.

"yaudah makasih ya rick" ucap alic.

Alic menuju belakang kampus. Dan ia melihat alexa yg sedang berjalan dengan tatapan kosong. Dan alexa memegang pisau tajam Di tangannya.

"alexa!!!" teriak alic ketika pisau yg dipegang alexa di arah kan ke lehernya.

Dengan sigap alic menghampiri alexa dan membuang pisau yg dipegang alexa tadi.

"lo gila ya" ujar alic dan alic memukul kepala belakang alexa. Dan seketika alexa pingsan.

Akhirnya alic membawa alexa ke ruang UKS untuk memeriksa keadaan alexa.

------------

Sudah satu jam alexa belum siuman sejak kejadian tadi yg hampir membuat alexa kehilangan nyawanya.

"awwww" ucap alexa sembari memegangi kepalanya yg terasa nyeri.

"lo jangan banyak gerak dulu" ujar alic sambil memijat kepala alexa dengan pelan.

"gue kenapa lic" tanya alexa dengan bingung.

"lo tadi cuman pingsan kok" jawab alic berbohong.

"nanti lo jadi ikut jurit malam kan" tanya alic kepada alexa.

"ikut lah" ujar alexa.

"tapi gue khawatir sama keadaan lo" ucap alic dengan cemas.

"ciee yang khawatir sama gue" goda alexa kepada alic.

"gue kan sebagai sahabat yang baik selalu khawatir sama lo" ucap alic dengan lembut.

"pengen muntah gue" ujar alexa dengan memasang muka yg ingin muntah.

"bukannya bilang makasih sama gue malah ngeledek gue lagi" ucap alic dengan melihat tangannya diatas dada.

Alexa tertawa geli melihat sikap alic yg seperti anak kecil "duhhh sahabat gue ngambek" ujar alexa dengan tertawa pelan.

"siapa juga yg ngambek" ucap alic dengan muka yg ditekuk.

"tuh muka lo masih cemberut" ucap alexa.

"senyumnya mana" ucap alexa lagi.

"nih" ujar alic sambil fake smile. "nah gitu kan cantik" ucap alexa sambil mencubit cubit pipi alic yg sedikit tembam.

"sakit bego pipi gue" ujar alic sambil memukul tangan alexa yg berada di pipinya.

"oke oke gue minta maaf" ucap alexa. "hmmm iya gue maafin" ujar alic.

"yaudah yuk udh mau maghrib nih" ucap alexa sembari bangun dari ranjang UKS dan alic membantu alexa untuk bangun.

"jurit malam dimulai jam berapa sih" tnya alic.

"jam tujuh kek nya" jawab alexa.

"liat papan pemberitahuan yuk kita sekelompok sama siapa " ucap alexa.

Alic mengangguk dan berjalan kearah papan pemberitahuan.

Dan mereka satu kelompok dengan axel dan David.

" axel sama David siapa" tanya alexa.

"axel tuh yg tadi gak sengaja nabrak gue kalo David gue gak tau" jawab alic.

"oh gitu " jawab alexa dengan singkat.

" yaudah yuk kita ke lapangan" ajak alexa.

"lah kok ke lapangan, kan masih jam setengah tujuh" ucap alic bingung.

"gpp, yuk" ajak alexa lagi. Sembari menarik tangan alic menuju lapangan.

-----------------

Ghost In CampusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang