"Sok jagoan ya lo?"
"Allahuakbar ya allah, ada gajah terbang kakinya empat" Latah Tari saat mendengar suara Fajar yang mengejut kannya
"Eh, ngapain lo?" tanya Tari dan menutup rapat pintu UKS.
Fajar memasukkan tangannya kedalam saku celananya lalu menegakkan punggungnya
"Lo nyadar gak sih sama apa yang lo lakuin di toilet tadi?" ucap Fajar sedikit judes
Tari mengerutkan keningnya, lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling koridor
"Sorry, gue gak connect! Maksud lo?"Fajar mendengus, menatap geram kearah Tari "gue ada di toilet tadi. Dan gue ngeliat semua aksi lo yang so heroic itu"
"Trus masalahnya apa?"
"Tck, lo tu gak ada masalah nyari masalah ya"
Tari tersenyum "lo...lo khawatir ya sama gue" ucap Tari mendadak gugup.
Fajar mendelik
"Ogah, gue khawatir sam--""Udah, lo tenang aja kak Ade sama geng nya gak bakalan berani kok sama gue. Percaya deh" potong Tari memasang cengirannya
"Eh sem--"
"TARI"
Tari membalikkan badan saat mendengar suara cempreng kedua sahabatnya
"Eh, Kebo bilang ke kita-kita kalau gosip yang baru nyebar itu hoax""Dan bilang ke kita-kita juga kalau bukan lo yang aduin kak Ade d.k.k ke Kepsek?"
Tari mendengus, berita nya sangat cepat menyebar dan Tari benci itu.
"Ho-oh, gue. semuanya benar" ucapnya mengangguk.
"Faj-- eh, ni anak kemana?" tanya Tari pada dirinya sendiri.
"Udah, sekarang coba deh lo liat ke lapangan" ucap Dara menarik tangan Tari ke balkon depan UKS.
Disana, Tari melihat kearah keenam pemuda yang sedang hormat bendera tersebut, Ade dan teman-temannya.
Tari tertawa, lalu melihat kearah temannya "biarin sih, itu hukuman yang pas buat mereka" ucapnya lalu berjalan kearah kantin
***
"Ini, buat kakak-kakak yang ganteng" ucap Tari tersenyum kearah Ade.
Ade menatap kantong hitam yang berada di tangan Tari
"Kenapa? Lo merasa bersalah?" tanya Ade dengan alis terangkat"Ya nggaklah, gue cuma lagi berbaik aja. Ini ambil" jawab Tari menyodorkan kantongan tersebut.
Ade menepisnya "kami gak perlu belas kasih dari lo"
"Ya udah, minumannya gue taro disini ya" ucap Tari meletakkan minuman tersebut di bawah tiang bendera.
Tari berbalik, dan berjalan menuju kedua sahabatnya yang di kantin dengan senyum yang terus mengambang di wajahnya.
"Wah..wah...wah.. Kesambet setan mana lagi ni anak?"
"Udah kumat jadi gila kuadrat ni anak"
"Bukan gila kuadrat, tapi gila pangkat tiga dah ni"
Tari mengabaikan celotehan teman-temannya yang menghinanya, lalu duduk di tempatnya semula, di depan Dara dan Vini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect
Teen FictionFollow akun dulu sebelum baca ✌? *** "Lo cantik, gue suka" *** Suka banget sama cerita ini, nggak tau kenapa deh! Selamat membaca 😊 Jangan lupa Vote+comment+follow akun 😁