Tiga

211 9 0
                                    

Di sekitar koridor, Tari tertawa tak henti saat berhasil membuat Raja kesal karenanya pagi ini.

"WOY"

"Eh, Gajah terbang kakinya empat" latah Tari, lalu mendelik kesal kearah kedua sahabatnya yang mengagetkannya.

"Eh sempaknya selena gomez, cari mati lo pada" ucap Tari memukul tengkuk Dara dan Vini

"Habisnya lo sih, masih pagi juga udah kumat tu gila" elak Vini mengelus tengkuknya

"Kenapa ni lo? Berhasil ngerjain siapa lagi nih, bang Fahri, Bang Raja, atau Om wirawan?" tanya Dara menebak kelakuan Tari.

Tari menyengir lalu merangkul pundak kedua sahabatnya itu, dan menceritakan kelakuannya pagi ini.
"Ya allah,  my squishi lagi main manis banget si" teriak Tari tiba-tiba saat melihat Fajar yang bermain basket.

Dara dan Vini mendelik saat mendengar teriaka melengking Tari, lalu mengikuti arah pandang Tari

"Fajar" ucap Dara dan Vini bersamaan

"Lo kenal dia?" tanya Tari bingung

"Dan lo gak kenal dia" tanya Dara balik

"Kenal lah, kemarin kan yang ngobatin kaki gue dia" ucap Tari tersenyum sendiri

"What!!" pekik mereka bersamaan lagi

"Kenapa?" tanya Tari lagi, bingung.

"Waktu di SMP, dia tu terkenal dingin dan cuek banget. Gak perduli sama sekitarnya, dan jarang banget ngomong. OMG, gue baru tau kalau si pangeran bakalan masuk Nusa bangsa" ucap Vini mengeluarkan jurus andalannya, berbicara cepat.

Tari meringis, mengabaikan celoteh Vini lalu menatap kearah Fajar yang sedang mengipaskan wajahnya dengan tangannya

"Lo pada kalau mau ke kelas duluan aja ya" ucap Tari berlari meniggalkan Dara dan Vini.

Dara dan Vini menggeleng lalu masuk kedalam kelasnya XI Ipa 1, berbeda dengan Tari XI Ipa 2.

***

"Nih" Fajar yang sedang bercengkerama dengan temannya mendongakkan kepalanya saat melihat air mineral di atasnya.

"Ini, buat lo" ucap Tari lagi, saat melihat fajar menaikkan alisnya bingung.

"Fajar nya gak mau kak, buat gue aja sini" celetuk seseorang yang berada di sebelah kiri Fajar

Tari tersenyum kearah ketiga teman Fajar, lalu menatap kearah Fajar "lo beneran gak mau?" tanya Tari memastikan.

Fajar mendecih, menandakan bahwa ia menolak air dari Tari.

Tari mengangkat kedua bahunya acuh lalu berjalan kearah ketiga teman Fajar dan duduk diantaranya dan berbicara dengan akrab.

Bel masuk telah berbunyi, Tari tersenyum kearah teman-teman Fajar yang mau mendengar celotehnya yang panjang lebar.

"Rasta, Indra, Rizki.. Oke, nama lo pada insyaallah bakalan gue ingat" ucap Tari menghafal satu-satu teman Fajar

"Gue ke kelas dulu ya... Dada" pamit Tari berlari kearah kelasnya yang sudah masuk.

"Idaman banget si" gumam mereka bertiga menatap kepergian Tari

***

"Velyna Tarisa Putri Wirawan, bisa tolong kerjakan soal nomor tiga ke papan" panggil Ibu Putri, guru Fisika.

Perfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang