Now, I am Happy

47 7 0
                                    


Happy reading!



🍫











Baek Ho PoV

Sudah tak terasa ternyata sudah 5 tahun berlalu.

Kau selalu ada saat aku membuka mataku.


Asal kau tahu..

Matamu yang selalu ku lihat akhir-akhir ini.





Kau..











Selalu..









Ada saat aku membuka pintu, entah petang maupun pagi.

Sekuat apa dirimu?

Apa kau tidak bosan menungguku sampai sepagi ini?

Apa yang kau lakukan?

Apa yang kau lakukan saat menungguku?

Apa kau tidak kedinginan?

Dengan baju setipis itu,

Dengan celana sependek itu,

Apa kau tidak kedinginan?

Dan apa kau tidak memikirkanku?

Aku harus menggendongmu agar kau bisa berbaring dengan nyaman.

Haha.. itu lucu.

Kenangan yang takkan kulupakan.

Otakku tiba-tiba teringat kejadian 3 tahun lalu.



...

8 February 2018


Author PoV

"Baekho.. ingin minion satu lagi.."

"Sayang, minionmu sudah menumpuk di gudang. Dimana lagi kau akan menyimpan yang satu itu?"

Gadis bersurai kecoklatan itu memajukan bibirnya, seakan bibirnyalah yang terbagus di dunia.

Gemas melihat tingkahnya, tak ada lagi yang bisa Baekho lakukan selain mencubit bibir itu.

"Sakit!"

"Kau memberiku kesempatan untuk mencubit bibirmu. Ahahaha!"

"Mencubit? Apa maksudmu!"

Setelah tertawa, lelaki itu berlalu begitu saja.

Bosan di rumah hanya menonton TV dan melakukan hal-hal romantis lainnya, saat ini mereka sedang berada di sebuah pusat belanja terbesar di kotanya. Berbagai barang ada disana.

Termasuk makanan.

Wanita itu selalu ingin makan dimana pun kapan pun. Siang maupun malam.

Bahkan dini hari.

Selalu meminta sesuatu yang susah didapatkan. Yang biasanya ia meminta sayur lodeh bu Dewi disebelah, sekarang meminta mi ayamnya akang-akang kota sebrang.

Bisakah kau melakukan test pack? Agar semua orang tak curiga, termasuk suamimu.

Jung Ha PoV

Jebal.. aku sangat ingin boneka itu. Itu boneka yang limited edition. Dia membawa sebuah gitar di tangannya. (Kumohon)

Oh..

Sungguh..


Sangat lucu.
















Oh tidak!

"Baekho!"

"Ada apa, sayang?"

"Antar aku ke kamar mandi."

Baek Ho PoV

Siapa yang tidak khawatir saat istrinya sakit seperti ini.

Sudah hampir setengah jam dia di dalam sana.

Apa yang dilakukannya?

Panggilan alam?

Tidak.

"Jungha! Jangan membuatku khawatir. Ada apa denganmu?"

"Gwaenchana. Hanya masuk angi- hoek!" (Tidak apa-apa)

"Jungha! Ayo kita pulang saja!"

"Anya!" (Ga)

"Lalu kau mau kemana?"

"Rumah sakit."

What?!





Selagi aku menyetir, aku terus bertanya-tanya. Apa yang terjadi padanya. Apa terjadi sesuatu di dalam sana? Atau sebelumnya ia mengalami suatu kejadian?

Aku tak bisa bertanya padanya karena sedari tadi ia terus memasukkan kepalanya ke kantong plastik hitam dan mengeluarkan sesuatu disana.

Aku sudah memberitahunya agar pulang saja. Mungkin dia akhir-akhir ini kelelahan karena selalu menungguku di sofa dan tertidur disana. Itulah yang membuatku berspekulasi ia kelelahan dan akhirnya sakit.

Tapi..










"Sudah sampai. Ayo turun, mau kubantu?"

Ia hanya menganggukan kepalanya.

Aku lekas turun dari balik kemudi dan bergegas menggendongnya.

"Aku bisa jalan, Baek."

"Sudah.. tidak apa-apa."

"Kau mengingatkanku saat pertama kali kau memaksa untuk menggendongku karena kakiku tak sengaja tertendang olehmu."

"Ahahaha, saat itu aku sedang bermain sepak bola di lapang."

"Apa kau tahu?"

"Apa?"

"Kau tak pernah berubah."











...

To be contiuned.

🍫

'DongBO' (Dongho paBO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang