Satu nama itu terus terngiang di telinga Jonatan. Nama yang sudah tidak asing lagi.
"Woy, ngelamun aja! Gimana buat turnamen besok, lo udah siap?" Jonatan tersentak kaget merasakan bahunya dipukul oleh Ihsan.
"Gue bingung."
"Bingung kenapa sih?"
Jonatan terdiam sejenak. "Gue nggak ngerti apa kesalahan yang udah gue buat sampe-sampe dia gak mau ketemu gue, San."
Ihsan memperhatikan wajah Jonatan selama beberapa detik. "Vanessa?" Ihsan tampak bingung.
"Dia itu cewek yang selalu gue ceritain ke lo." Jonatan mrnggeleng
"RANIA??!" Ihsan melotot. "Demi apa Jo? Rania yang--"
"Iya." potong Jonatan cepat.
Ihsan memang hanya tahu sepotong nama itu, Rania. Tapi tidak pernah tahu bagaimana wajahnya. Jonatan yang merupakan teman sekamar Jonatan tiap selesai latihan selalu berbagi cerita tentang Rania, selain membahas bulutangkis. Nyatanya kedekatan mereka tidak sebatas partner latihan saja tetapi sudah merambah seperti saudara.
"Sekalinya ketemu temen lama langsung dibikin nangis ya... Hebat bener."
"Ya kali gue setega itu, gue aja nggak tahu salahnya dimana?"
"Eh, siapa suruh kalian ngobrol di situ, bukannya fokus latihan!" Pak Rexy berteriak dari pinggir lapangan sambil berkacak pinggang, seketika Jonatan dan Ihsan langsung berlari menuju lapangan.
Rexy menatap mereka jengkel. Harusnya mereka fokus berlatih untuk pertandingan besok, di sini dan di tempat ini mereka digembleng untuk menjadi atlet bulutangkis yang nantinya akan mengharumkan nama bangsa bukan untuk bersantai ria.
"Maaf coach," ucap mereka berbarengan.
Buat kalian pecinta olahraga tepok bulu, pasti sudah hafal tempat dimana markas para atlet berlatih. Ya, tentunya di Pelatnas Cipayung Jakarta. Masuk Pelatnas merupakan impian Jonatan sejak kecil dan sekarang impian itu sudah tercapai, berkat dari kerja kerasnya kini berbuah manis oleh karena itu, dia tak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
Bersama tiga rekan lainnya yaitu Ihsan, Anthony, dan Firman, jonatan diturunkan untuk memperkuat skuad merah putih di Indonesia open yang akan digelar di Istora Senayan. Selain total price yang besar dibanding dengan turnamen sebelumnya, pertandingan ini menjadi pertandingan yang istimewa karena Istora baru saja selesai direnovasi. Yang pasti lebih megah dan berkelas tak kalah dengan negara tetangga.
"Woy, Jo, kenapa, sih!" Rexy berkacak pinggang di pinggir lapangan, mengomentari permainan bulutangkis Jonatan yang tidak seperti biasanya. Tiga jam latihan, Jonatan tidak fokus.
"Kenapa dia?" Firman bertanya pada Ihsan. "Kurang darah kali tuh bocah!"
"Istirahat, dulu, Jo!"
Jonatan mengambil botol mineralnya, mengelap tubuhnya yang berkeringat.
🌹🌹🌹
Ran, bisa kita ketemu. Ada yang mau gue omongin.
Rania membaca pesan yang dikirim Jonatan, belum sempat Rania menulis balasan, masuk lagi sebuah pesan dari orang yang sama.
Di tempat biasa kita ketemu. Lo inget kan?
Gadis itu mendesah pelan, matanya beralih pada benda pipih yang digenggamnya. Bimbang. Dulu, dengan senang hati Rania akan datang ke tempat itu untuk menemui Jonatan. Ada banyak kenangan yang tercipta diantara mereka. Tersimpan dalam memori entah itu akan tetap dikenang atau dilupakan pada akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Confused
Fanfiction[SLOW UPDATE] Disaat prestasinya sedang menanjak dalam dunia bulutangkis, Jonatan Christie harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Saat tengah berjuang membawa nama bangsa di pesta olahraga se-asia tenggara atau SEA GAMES, laki-laki yang akr...