"Rania?" tanya Ihsan tidak percaya. Cewek yang berdiri di hadapannya memang Rania. Tapi, untuk apa malam-malam begini dia berjalan seorang diri di tempat yang sepi.
Ihsan memarkir motornya tidak jauh dari taman. Dia lalu melepas helm dan langsung berjalan menghampiri Rania.
Saat bersamaan muncul dua pria menghadang Rania. Salah seorang dari mereka membuka pintu mobil dan mencoba membawa paksa Rania ke dalam mobil.
"Mau apa kalian? Tolong!"
"Diem, gak usah teriak!" bentak pria berperawakan kekar itu.
Rania menjerit ketakutan, benarkah dia diculik? Tapi untuk apa preman itu menculiknya.
Tanpa pikir panjang Ihsan langsung berlari menghadang mobil pajero yang hendak melaju.
"Lepasin cewek itu!" seru Ihsan.
Kedua preman itu langsung turun sambil membawa senjata tajam. Saat pria berkumis melepaskan tendangan ke perut Ihsan, Ihsan pun tak bisa mengelak. Dia jatuh tersungkur.
"Ihsan!" seru Rania yang melihat Ihsan dipukuli oleh dua orang preman.
Dua preman itu menodongkan pisau. Ihsan menepis tangan preman tersebut, lalu melepaskan pukulan beruntun ke arah wajah dan perut si preman. Dalam hitungan detik preman itu tersungkur. Sebenarnya postur Ihsan kalah telak dibanding tubuh preman-preman itu yang tubuhnya lebih tinggi dan besar. Dulu, Ihsan dilatih ilmu beladiri oleh sang paman yang memang seorang pelatih taekwondo--seni olahraga beladiri dari negeri gingseng. Berkat bekal latihan itu Ihsan mampu mengatasinya.
Akhirnya preman itu terdesak mundur dan langsung tancap gas.
"Rania...," panggil Ihsan.
"Lo baik-baik aja, kan?" tanya Ihsan pada Rania tanpa sedikit pun mengalihkan pandangan dari Rania.
"Harusnya gue yang nanya gitu," jawab Rania.
"Jawab dulu pertanyaan tadi."
"Iya, gue gak pa-pa kok," ucap Rania.
AARRGH!
Ihsan mengerang saat mengetahui tangannya mengeluarkan darah segar. Mungkin luka itu berasal dari sabetan senjata preman tadi.
"Tangan lo berdarah, maaf karena nolongin gue lo sendiri yang celaka."
🌹🌹🌹
"Thanks," kata Rania saat selesai mengobati luka Ihsan. Wajah cowok itu terlihat lebam akibat pukulan preman tadi.
"Untuk apa?" tanya Ihsan.
"Karena lo udah mau nyelamatin gue."
"Ekhemm...." suara deheman mengejutkan Rania dan Ihsan, Jonatan datang bersama yang lainnya. Saat Rania membawa Ihsan ke Pelatnas, mereka tidak melihat kondisi Ihsan yang babak belur. Sebelumnya, Rania membawa Ihsan ke rumah sakit terdekat untuk mengobati luka sabetan di tangannya.
Merasa tidak enak, Rania beranjak dan memilih berdiri di dekat pintu membiarkan teman-teman Ihsan masuk ke dalam.
"Lo kenapa, San? Kok bisa bonyok gini?" tanya Firman.
"Panjang ceritanya," jawab Ihsan singkat.
Jonatan masih terdiam tak mengeluarkan pertanyaan-pertanyaan seperti yang diajukan Firman, Bayu, dan Anthony untuk Ihsan. Cowok itu justru terfokus pada Rania. Apa yang terjadi dengan Ihsan? Mengapa gadis itu datang bersama Ihsan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Confused
Fanfiction[SLOW UPDATE] Disaat prestasinya sedang menanjak dalam dunia bulutangkis, Jonatan Christie harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Saat tengah berjuang membawa nama bangsa di pesta olahraga se-asia tenggara atau SEA GAMES, laki-laki yang akr...