Korban Terakhir

53 12 42
                                    

Setelah Ane meninggal, Rie menjadi orang yang benar-benar berbeda. Dia yang dulu nya mudah bergaul dan ramah kini menjadi orang yang pendiam dan murung. Walaupun banyak teman nya yang mencoba untuk menghibur dia tapi tidak ada yang bisa mengembalikan senyumnya itu. Memang dia tetap tersenyum kalau ada orang yang bercanda padanya tapi senyum itu semuanya palsu.

Semua orang ingin mengembalikan senyum Rie yang tulus dan Indah termasuk juga pacar nya Rie yaitu Cham. Semenjak Ane meninggal Cham selalu ke rumah Rie setelah dia pulang kerja. Dia benar-benar ingin melihat Rie yang dulu jadi dia dengan sabar terus ada disisi Rie.

Tak terasa sudah 1 Bulan lebih Cham selalu pulang dulu ke rumah Rie baru ke rumahnya sendiri. Ya, Cham memang tidak tinggal di rumah Rie karna dia tidak mau ada berita-berita yang tidak enak didengar diantara tetangga Rie dan mereka itu menjalin hubungan yang sehat. Memang tiap pulang kerja Cham ke rumah Rie tapi malamnya setelah dia menemani Rie, dia pulang ke rumahnya sendiri.

Pada sore itu seperti biasa Cham datang ke rumah Rie langsung dari kantornya. Dia memarkirkan mobilnya di halaman rumah Rie. Setelah itu dia berjalan ke arah pintu rumah Rie dan menekan bel rumah Rie.

*TING TONG TING TONG*

"Ya!!  Bentar!!" sahut seseorang dari dalam.

Akhirnya pintu pun dibuka. Dan ternyata yang menyahut tadi adalah Rie sendiri. Melihat pacar nya yang membukakan pintu Cham langsung menyinggung kan senyumnya yg manis itu dan kemudian dia merentangkan tangannya.

"Ngapain buka-buka tangan gitu?" tanya Rie ketika melihat Cham merentangkan tangannya.

"Peluk dong.. Masa pacarnya datang gak dipeluk sih.." jawab Cham dengan suara dimanja-manjain.
"Gak ahh. Bau kamu belum mandi. Lagian bukannya pulang dulu terus mandi baru datang kesini. Ini masih bau asem udah datang kesini." ungkap Rie.

"Aku kan pengennya langsung kesini. Lagian walaupun aku belum mandi aku gak bau asem ya.. Aku tuh tetep Wangi tau." kata Cham yang tidak terima dikatain bau asem oleh Rie.

Sebelum Rie membalas jawabannya tadi Cham langsung memeluk Rie dengan erat nya.

"Ihh.. Apaan sih? Kok meluknya tiba-tiba sih?" Tanya Rie yang kaget akan tindakan Cham itu.

"Kamu suka kan aku peluk gini? Ngaku deh?" jawab Cham.

Mendengar pertanyaan Cham itu Rie hanya tersenyum dia nggak menjawab apapun. Memang dia sangat suka kalau dipeluk oleh Cham karna pelukan Cham itu sangat hangat. Dan saat dia dipeluk oleh Cham dia merasa sedikit tenang.

"Yaudah, kita masuk dulu yuk. Gak enak diliatin orang gini." kata Cham yang tersadar kalau mereka masih berada di depan pintu.

Cham pun melepas kan pelukannya dan kemudian menggandeng tangan Rie. Tapi dia tak lupa menutup pintu kemudian dia menuntun Rie ke ruang tengah. Ketika di ruang tengah Cham pun menepuk-nepuk sofa seakan sedang membersihkan sofa itu.

"Sekarang Ratu ku duduk disini ya! Duduk yang manis disini." kata Cham.

Rie hanya menuruti kata-kata Cham. Dia pun duduk. Setelah Rie duduk Cham duduk juga sambil tangannya ditaruh nya di pundak Rie. Melihat hal itu Rie pun menyandarkan kepalanya pada diri Cham. Kemudian Cham mengelus-elus kepala Rie dengan Kasih sayang. Mereka tidak ada berbicara apapun. Mereka hanya berdiam diri dan menatap TV yang sedang mati. Mereka benar-benar sedang menikmati momen itu. Selama 15 menit mereka hanya terdiam seperti itu tapi akhirnya Cham membuka suaranya.

"Ternyata kamu berat juga ya. Hehehehe." canda Cham. "Tangan aku sampe pegel gini." sambungnya lagi.

"Ya deh iya!" kata Rie kesel. Dan dia pun duduk kembali dengan bagus dan menjauh kan kepalanya dari Cham.

Kamu Hanya UntukkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang